SYALAND 23 - WHERE ARE YOU, VIRGO?

90 13 8
                                    

Dimana pun kamu berada, percayalah, akan selalu ada seseorang yang secara diam-diam maupun terang-terangan merindu dan menantikan kepulanganmu.

***

Hari ini adalah hari sabtu, dan para Syaland serta seluruh Cendana libur mingguan pastinya.

Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dibanding tidur seharian tanpa ada gangguan pada hari liburan.

Tapi, big no! Oh S H I T.

"CALISTAAA!!! WHERE ARE YOU?! I'M COMING!"

"TATA! BANGUN! AYO KITA JALAN-JALAN!"

Bum bum bum, tak tak tak, kriet...

"Tata, ayo, bangun Tata, ayo, kita jalan-jalan, ayo!" Bianca menggoyang-goyangkan tubuh Calista yang berada pada kasur berukuran king size berseprai biru kesukaannya itu.

Calista yang merasa terganggu langsung memaki perusak kesenangannya pagi ini, "Apa, sih, anjir? Sana, deh, jangan ganggu, gue mau tidur, mumpung libur, sana-sana!" usir Calista pada Bianca dan Miranda yang sudah merusak pagi indahnya.

"Lo nggak lupa 'kan kita mau hangout hari ini?" kali ini Miranda berkata sambil menarik-narik selimut yang menutupi seluruh tubuh Calista hingga membuat Calista hampir terjatuh dari ranjangnya.

"WOI, APAAN, SIH?! HANGOUT APA? SANA, GUE MASIH MAU TIDUR!" teriak Calista frustrasi.

"Pikun amat jadi orang, kebanyakan belajar kimia bisa bikin jadi perlupa, ya?" tanya Bianca aneh.

"Bacot lo, anjing. Hangout apaan?" tanya Calista lagi.

"Heh, Calista yang baik hati dan tidak sombong, lo beneran nggak ingat atau pura-pura lupa, sih?" balas Bianca.

Saat ini rasanya Calista sangat ingin menjambak rambut ikal milik Bianca, terlalu banyak prakata tanpa sebuah makna, pikir Calista kira-kira.

"Ta, minggu kemaren 'kan kita udah janji buat hangout bareng berdelapan, bahkan gue rasa belum ada seminggu kita janjian. Yang waktu di café, sehari sebelum lo berangkat olimpiade, ingat nggak?" Miranda memilih untuk langsung menjelaskan kepada Calista daripada harus mendengarkan perdebatan yang tidak berguna dari kedua sahabatnya.

Calista tampak menerawang, "Oh, iya, sekarang gue udah ingat, sorry, tapi tadi gue benar-benar lupa."

"Udah, sekarang mendingan lo langsung mandi, biar kita yang siapin barang-barang lo. Ayo cepat!" Miranda mendorong-dorong Calista menuju kamar mandi yang berada disudut ruangan bernuansa biru muda ini.

"Gue jalan sendiri juga bisa kali!" ketus Calista namun tetap melaksanakan instruksi para sahabatnya.

Bianca dan Miranda tertawa cekikikan karena rencana mereka berjalan dengan lancar. Mereka sengaja membangunkan Calista dengan niat ingin sedikit memperbaiki penampilan sahabatnya yang satu itu. Mereka khawatir jika nanti Calista memilih untuk memakai baju tidur saja ketika berjalan bersama mereka. Benar-benar luar biasa. Apa pemikiran semua orang pintar sama seperti Calista? Yang penting simpel dan nyaman saja? Gumam Bianca dalam hatinya.

Bianca mulai membongkar lemari pakaian milik Calista yang isinya sungguh luar biasa.

"Apa-apaan, njir." Bianca tertegun melihat isi lemari Calista. Ia tau bahwa Calista memang penyuka piyama, tapi ia juga tidak menyangka bahwa isi lemari si cantik itu adalah piyama semuanya.

"Anjir banget." Miranda ikut-ikutan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Cukup lama terdiam, Bianca teringat akan satu hal, "Eh, Mir, mereka udah pada siap belum? Ntar Tata ngamuk lagi, kita udah gangguin tidurnya dia ternyata yang lain belum pada bangun juga," ungkap Bianca.

THE SYALANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang