SYALAND 28 - WHO?

48 8 2
                                    

NOT DETECTED

***

"TATA, YUHUUU!"

"TATA, HEH! BUKAIN NAPA! TATA!"

"HEH, KAMU NGAPAIN TERIAK-TERIAK DI DEPAN RUMAH ORANG? MASIH PAGI, NIH!"

Leo mengerjap kaget ketika seseorang membuka pintu secara tiba-tiba, Leo menjadi kikuk seketika. "Ya, maaf, ma, Leo 'kan mau manggil, Tata, mama juga teriak tadi."

"Beda, nggak usah nyalahin saya!"

"I-iya, deh terserah mama. Tata nya mana?" tanya Leo mengalihkan perhatian.

"Halah, nggak usah sok-sok nanyain Tata kamu."

"Siapa yang sok-sok, sih, ma? Kalau nggak nyariin Tata, ngapain lagi Leo kesini?"

"Ya, bisa aja mau minta sumbangan gitu."

"HEH, BISA DIAM NGGAK, SIH? RIBUT MULU!"

"HEH, SANTAI, DONG, MAMA INI!"

"HEH, BIASA AJA, DONG, UDAH UNTUNG JUGA DIJEMPUTIN!"

"PAPA, YUHUUU! AYO KITA BERANGKAT."

"AYO, TATA, SAYANG!"

Leo dan mama cengo seketika melihat Calista dan papa yang sudah berangkat dan meninggalkan mereka berdua yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Tunggu-tunggu, Tata udah berangkat, terus Leo ngapain lagi disini?" tanya Leo entah kepada siapa.

"Ye. kamu emang ng jelas, sana cepatan pergi. Gara-gara kamu, papa jadi nggak cium pipi saya. Dasar tukang rusuh!"

"Heh, mama juga, ya, gara-gara mama, Tata jadi ninggalin Leo, awas aja, ya."

"Apa awas-awas? Nggak usah sok ngancam, ini rumah saya, sana kamu pergi!"

"Awas aja, awas ya, awas..." Leo berjalan mundur menjauh dari mama sambil terus berkata 'awas', hingga-

Brak.

"Aduh!"

"Hahaha, kualat 'kan, lo? Rasain itu, lagian di rumah orang pakai ngancam-ngancam segala lagi, aneh lo!" ujar mama puas melihat Leo menabrak tiang dengan cukup keras.

"Dih-dih, sok-sok elo-elo'an, sadar umur napa."

"Heh, kurang ajar, ya, kamu, gini-gini saya juga pernah muda. Nih, dengarin, SANA LO PERGI DARI RUMAH GUE, DASAR TUKANG RUSUH!" kali ini mama benar-benar masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu meninggalkan Leo di depan halaman.

Terlihat Leo yang terus saja menggerutu tidak jelas, "Dih, emak-emak emang aneh banget. Nggak banget punya istri ntar begitu, bisa stres sampai meninggal, asli." Leo mengalihkan pandangannya kearah jam yang melingkar indah dipergelangan tangan kirinya.

07.25!

"MAMA! MAMA HARUS TANGGUNG JAWAB POKOKNYA KALAU LEO SAMPAI TELAT, KALA KENA SPO MAMA YANG HARUS DATANG, NGGAK MAU TAHU. AHH, EMAK-EMAK NGESELIN!"

*SPO| Surat Panggilan Orangtua.

Leo terus saja berteriak hingga terdengar suara mobil melaju dan teriakan melengkingnya tak lagi terdengar.

"Mimpi apa juga bisa nganggep orang kayak dia jadii anak sebelas tahun belakangan. Heran juga kenapa Tata bisa tahan sama orang kayak dia. Dikasih makan apa juga sama bundanya, hadeh." Mama menghela napas lelah, "Capek juga ternyata habis adu bacot sama bocah."

THE SYALANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang