Are You Cinderella part 1
Terdengar bising dan ramai. Pusat perbelanjaan kota konoha memang tak pernah sepi pengunjung, apalagi saat mendekati tanggal gajian. Berburu diskon adalah tujuan paling utama. Rak dengan barang cuci gudang akan sangat diminati apalagi oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Haruno Sakura tertegun. Merasa malas melangkahkan kakinya ke dalam Mall yang super besar itu. Hawa panas pun tak dapat dihindari. Padahal pendingin Mall pastilah memiliki kualitas bagus. Namun hal itu tak dapat menghentikan derasnya keringat yang mengucur di jidat lebarnya. Berbeda dengan Sakura, Yamanaka Ino malah terlihat santai. Seperti sudah terbiasa dengan suasana desak-desakkan yang disertai suara ribut saling berebut.
"Kita ke lantai atas saja," ajak gadis berumur 24 tahun itu.
Sakura hanya bisa mengiyakan ajakan sang sahabat. Terpaksa menyeberangi kerumunan dan naik ke lantai atas menggunakan escalator.
"Ino kau saja yang beli. Aku lelah."
"Astaga Sakura. Baru setengah jam kita di sini dan kau sudah menyerah?"
Sakura langsung memasang tampang melasnya, "Hehehe, kau paling tahu semua ukuran tubuhku. Ku serahkan padamu Ino."
Mau bagaimana lagi, Ino akhirnya setuju. Tak mungkin memaksa Sakura yang sudah lemas dan lesu. Sepertinya gadis itu memang benar-benar kelelahan.
"Kau butuh sepatu kan?"
"Hn. Tapi jangan yang terlalu tinggi."
Ino mengangguk, "Serahkan saja padaku."
Sakura berakhir duduk di sebuah bangku, tepat di depan sebuah kios yang didatangi Ino. Sakura menunggu di sana sambil memakan es krim yang sengaja ia beli untuk mengurangi hawa panas dalam tubuhnya.
Dari luar tampak sang sahabat sedang memilah beberapa baju ditemani sang pemilik toko. Ino tampak lihai dengan keahliannya yang memang memiliki hobi berbelanja.
Sebenarnya Sakura-lah yang membutuhkan pakaian itu. Sengaja membeli yang baru demi kelancaran magangnya selama tiga bulan ke depan di sebuah perusahaan yang membawahi banyak departemen store. Ino mengatakan jika penampilan adalah hal yang paling utama ketika bergabung di perusahaan itu, karena Ino sendiri adalah salah satu pegawai yang sudah bekerja di sana selama setahun terakhir.
Dan saat ini Sakura tinggal menunggu saja. Semua sudah ia pasrahkan pada sang sahabat. Sakura sangat percaya dengan selera Ino apapun itu.
"Ooo. Kakak. Itu."
Seorang bocah kecil laki-laki tiba-tiba menghampirinya. Menarik lengan bajunya dengan pipi yang mengembung, sangat menggemaskan.
"Ah, hey sayang. Kau sendirian?" Sakura menoleh ke kanan dan ke kiri. Mencari seseorang yang mungkin sedang kehilangan anak kecil. Namun nihil, tak ada seorang pun yang tampak panic karena kehilangan sesuatu.
"Kakak. Kakak itu."
"Heh apa sayang? Kau mau apa?"
"Itu---" jari-jari kecil kemerahan itu menunjuk pada cup es krim yang ia bawa sejak tadi. Sakura seketika membulatkan bibirnya karena telat menyadari kemauan si kecil.
"Kau mau ini?" tanya Sakura sambil menunjuk es krim yang ia bawa.
Bocah itu mengangguk gemas. Matanya berbinar dengan senyum secerah langit biru. Bocah berkisar tiga setengah tahun itu berusaha meraih es krim. Tak sabar ingin menyantap makanan itu.
"Duduk sini."
Sakura membimbing bocah itu untuk duduk di sampingnya. "Kakak akan menyuapimu. Jadi bersikaplah manis."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Cinderella
FanfictionHaruno Sakura secara tak sengaja menganggap bahwa sang CEO yang merupakan atasannya adalah seorang duda dengan satu anak. Gosip itu menyebar begitu luas hingga sampai ke telinga banyak orang. Benarkah berita itu? Disclaimer © Masashi Kishimoto Pair...