RujakManis: Bintang

833 110 24
                                    

Minho berdiri di balkon. Dia lagi menikmati semilir angin sama langit penuh bintang.

"Ho, dingin. Masuk yuk!" Ajak Bangchan. Minho cuma noleh ke Bangchan terus ngode supaya Bangchan deketin dia.

Bangchan pun manut. Dia menghampiri Minho terus berdiri di sebelah pemuda itu.

Suasana langsung hening. Gak ada yang mulai pembicaraan, Chan bahkan malah fokus ke bulan yang bersinar terang.

Sementara Minho merhatiin wajah Chan yang keliatan bersinar di terpa cahaya bulan.

"Chan, lo oblongan gitu gak dingin?"

Bangchan ngangguk, "dingin sih," ucapanya sambil meluk diri sendiri, "tapi disini enak, nyaman aja gitu. Jadi gak mau masuk!"

Minho mengangguk, dia jalan ke belakang Chan terus meluk Bangchan.

Bangchan senyum tipis doang, dia tau Minho cuma mau ngangetin dia dana Bangchan juga nyaman di peluk kaya gitu.

"Lu ke jisung sering gini juga Ho?"

Minho ngegeleng, dia nempelin dagunya di puncak kepala Bangchan. "Enggak, gua sama dia gak pernah sentuhan lebih dari genggaman."

"Kok gitu?"

Minho ngegedikin bahunya, "Mungkin karna sama-sama mikirin orang lain."

Bangchan ngerutin alisnya, dia ngusap tangan Minho yang ngelingkar di perutnya. "Jadi... lu sama jisung jadian itu bukan karna saling suka! Tapi karna sama-sama ditinggal gebetan?!"

Minho kekeh pelan, "lebih tepatnya. Bukan di tinggal, tapi kita itu ngerelain orang yang kita sayang jadian sama orang lain, rela sakit demi sang pemilik hati bahagia!"

"Kok mirisnya," gumam Bangchan. "Emangnya lu suka sama siapa? Sampe rela kaya gitu demi dia? Tanggung jawab, gua terlanjur kepo!"

Minho diem, dia pengen bilang yang sebenarnya, tapi takut sifat Bangchan bakal berubah.

"Kalau itu elu, gimana?"

Kali ini Bangchan yang diem, ini jawaban yang Bangchan takutin tapi dia kepo. Minho ngedengus begitu gak ada jawaban dari Bangchan.

"Udah lah, lupain aja."

Pelukanya terlepas, Minho jalan buat masuk ke kamarnya.

Tapi tiba-tiba Minho ngerasain seseorang meluk dia dari belakang. "Jadi lo suka sama gua dari dulu?" Tanya Orang itu yang tentunya adalah Chan.

Minho ngangguk, "Y-yaudah! Buktiin dong! Dengan cara lo sendiri!" Ucap Bangchan sambil agak teriak.

Jujur. Dia malu banget, pengen tenggelam di pasir hisap aja rasanya. Apalagi ini Minho belum jawab apapun.

"Jadi... lu ngasih lampu ijo?"

"LAMPU PELANGI! PAKE NANYA LAGI! PENGEN TAK HIH!"

"ANJING CHAN IYA! IYA CANDA CANDA. PERUT GUA JANGAN DI CUBIT AWW!"


TBC

[9]🌷Rujak |[HoChan/BangInho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang