[9]🌷Rujak |[HoChan/BangInho]

RujakTimun:Sadar

Minho duduk di kursi tunggu dengan gelisah. Dia lagi nunggu dokter keluar dan minta penjelasan tentang keadaan Bangchan.

Iya. Minho dan Bangchan lagi ada di rumah sakit, Minho ngebawa Bangchan ke rumah sakit bukan karna Bangchan udah setuju.

Tapi karna Minho ngedapatin Bangchan pingsan di ranjang dengan darah yang ngalir dari hidungnya.

"Lee Minho?" Tanya seorang dokter yang baru aja keluar dari ruangan Bangchan.

Minho ngangguk dan berdiri dari duduknya. "Pasien demam tinggi, andai anda membawanya lebih cepat mungkin keadaanya gak akan separah ini...."

"Tapi ya untungnya sekarang dia stabil, meski harus di rawat inap."

"Boleh saya lihat?" Sang dokter ngangguk dan ngebukain pintu buat Minho.

Minho masuk ke dalam ruangan. Disana ada Bangchan yang terbaring lemah dengan infusan yang menancap di punggung tanganya. "H-Ho...." Gumam Bangchan dengan nada lemas.

Minho nyamperin Bangchan dan megang tangan Kiri Bangchan yang gak di pasang infus.

"Maaf...." Ucap Minho sambil nunduk, sumpah dia tuh ngerasa bersalah banget. "Maafin gua! Gu-gua...."

Bangchan ngebales genggaman tangan Minho. Bisa Bangchan rasain tanganya basah karna air mata Minho.

Minho nangis?

Keajaiban dunia macam apa ini...

"Ho...." Minho ngangkat wajahnya buat natap Bangchan. "Udah ya, kita lupain aja...." Bangchan senyum tipis, "makasih udah jagain gua,"

Minho makin nangis dong. Tapi tetep ngangguk dan langsung meluk Bangchan.

Bangchan pengen ngebales tapi lemes. "Tapi tolong... Kasih gua waktu buat ngelupain Woojin."

"Lo gak usah ngelupain dia Chan. Simpen dia di hati Lo sebagai kenangan dan simpen nama gua di hati Lo sebagai orang yang Lo sayang...." Bisik Minho. "Dan soal pertunangan, gua cuma bohong kalau pertunangan kita batal... AW!"

Bangchan senyum bangga karna berhasil nyubit perut Minho.

Mana pake tenaga. Minho yakin nihh ya! Pasti bekas nya biru.

"Maaf Ho, sengaja eheheh."

TBC