BonChap: Pelayan itu

526 40 2
                                    

Happy reading.
.
.
.

Minho dan Chan lagi duduk bersebalahan di dalam pesawat, mereka lagi ada meeting penting di luar negeri, tepatnya di Jepang. Ada perusahaan besar yang mau kerja sama dengan mereka, reputasi perusahaan nya pun bagus.

Bakal sayang banget kalau di lepas gitu aja.

Minho ngelirik Bangchan yang lagi tidur disebelahnya, tangan mereka juga saling berpegangan. Minho agak seneng ngeliat Chan tidur, karena pasanganya itu akhir-akhir ini agak stress dan gak bis tidur selama 2 hari.

Minho juga udah ngelarang Bangchan buat ikut meeting kerja sama ini, tapi Chan malah maksa buat ikut dengan alasan ini juga pekerjaan nya.

Pemberitahuan pesawat bakal mendarat udah kedengeran, Minho segera nepuk-nepuk pundak Bangchan pelan, Chan yang pada dasarnya gak beneran tidur dan setengah sadar langsung aja buka mata.

Dia ngehela nafas "Pusing?" Tanya Minho. Chan ngangguk "Laper juga." Ucapnya. Minho ngusap pundak Bangchan "Nanti kamu tidur aja di hotel, gak usah ikut meeting kalau emang gak kuat!"

Chan ngegeleng "Nanti juga gak apa-apa, kayaknya aku cuma mabuk udara..."

.
.
.

"Masih pusing?" Chan ngangguk tanpa ngebuka matanya. Mereka udah sampai di hotel, bahkan sekarang Chan lagi tiduran di ranjang. Minho ngelirik jam tanganya, udah pukul 07.30 malem, meeting dimulai jam 8 pas. Jarak dari hotel ke restoran untungnya gak terlalu jauh, cuma sekitar 10 menit.

"Kamu tidur aja ya? Gak usah ikut meeting!" Minho ngasih Chan air putih dan beberapa obat, Chan bangun sebentar terus nerima obat tersebut.

Dan diminum.

"Aku udah nyuruh pelayan buat bawain kamu makanan, bentar lagi dateng kayaknya!" Chan ngangguk, dia sendiri gak yakin apa bakal kuat ikut meeting dengan kepala yang rasanya mau pecah.

Minho benerin dasi merahnya. "Ho, kamu gak bakal lama kan?" Tanya Chan. Minho ngangguk, dia bungkuk-in bandannya buat ngecup pipi Bangchan.

"Iya, kamu nyamanin diri aja disini." Chan ngangguk, "hati-hati." Ucapnya sambil ngeliat kepergian Minho.

Chan minum lagi air dari Minho, dia sendiri gak tau kenapa bisa insomnia Sampai gak tidur 2 hari, alhasil sekarang kepalanya pusing tapi tetep dia gak bisa tidur.

Tak lama. Terdengar suara bel, Chan pikir mungkin itu pelayan hotel yang bawain makanan nya. Jadi Chan turun dari ranjangnya, terus cek dulu dari lobang kecil di pintu.

Pelayan itu munggungin dia jadi Chan gak bisa ngeliat wajahnya, tapi. Dari seragamnya kayaknya dia beneran pelayan disini.

Chan bukan pintu, yang otomatis juga pelayan itu langsung ngehadep ke Chan. dan saat mata mereka ketemu, Chan langsung kesentak kaget, badannya kaku keseketika begitu pula si pelayan.

"Chan."

"K-kak... " Chan mundur selangkah, kakinya gemetar karena nginget apa yang orang di depannya ini perbuat sama dia di masa lalu "C-chanyeol."

TBC

Ada yang inget chapter 22 sama 23 yang judulnya Mad di book 100 Day Chap?

Kalau yang enggak ingat aku sarankan baca ulang biar kalian ngerti kenapa Chan kaya takut gitu sama Chanyeol.




[9]🌷Rujak |[HoChan/BangInho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang