9

272K 10K 1.1K
                                    

Pengin liat dong shipper kalian 😃

CAKRIN  ?

GIRIN    ?

***

Author Pov

Karin benar-benar takut, Cakra mengendarai motornya dengan kecepatan penuh bukan main. Ia mengeratkan pegangannya di perut Cakra.

"Cak, bisa pelanin dikit nggak?!" Karin berteriak pada Cakra. Berharap semoga Cakra bisa mendengar suaranya dari terpaan angin.

"Udah siang nanti telat!" Balas Cakra dengan sama teriak.

Tubuh Karin sudah bergetar takut, ia benar-benar takut jatuh. Kepalanya pusing dan perutnya mual. Cakra sangat aneh semenjak keluar dari rumahnya bagi Karin.

"Cakra please stop!!! Aku nggak kuat!" Karin berteriak kembali.

Ciiittt!!!!

Cakra menghentikan motornya dengan mendadak. Ia menoleh kebelakang dimana Karin sudah megap-megap sambil mengerjapkan matanya.

"Turun" ucap Cakra datar

Karin menatap Cakra tak percaya. "Apa?!"

"Gue bilang turun!"

Karin menatap sekitarnya, sepi dan tempatnya masih jauh dengan sekolahnya. Apa Cakra bercanda ?!.

"Cak kamu bercanda kan?"

"Gue bilang turun! Lo brisik!" ujar Cakra

Karin menatap sengit pada Cakra, ia turun sambil melepaskan helm nya lalu memberikannya pada Cakra dengan kasar.

"Nih! Kamu teg---

Wushhh

Cakra langsung meng-gas motornya tanpa menunggu Karin menyelesaikan bicaranya. Karin kesal bukan main dibuat Cakra.

Tega sekali Cakra meninggalkannya ditempat sepi seperti ini. Karin akhirnya berjalan dengan tergesa, matanya memanas menahan tangis.

"Cakra jahat banget,aku salah apa? Kenapa dia pemarah banget?!, Wajar kan aju takut jatuh. Hiks--

Karin tak sanggup menahan tangisnya. Ia terisak seperti anak kecil yang tersesat mencari orang tuanya.

"Hiks dia nyuruh aku berangkat sama dia tapi apa? Sekarang aku ditinggal kaya gini hiks jahat banget hiks--

Tiiinnnn

Karin terlonjak ketik dari belakang terdengar klakson motor yang cukup nyaring. Pengendara tersebut mendekati Karin.

Karin menatap cowok diatas motor tersebut. Motor yang sejenis dengan Cakra, dan pengendara yang tampan pula seperti Cakra. Karin harap pengendara tersebut tak sejahat Cakra.

Cowok tersebut menatap Karin dari atas sampai bawah. Lalu menatap wajah Karin yang memerah dan basah.

"Lo ngapain nangis dijalanan kayak gini hah?" Tanya sang cowok

Karin hanya menggeleng sebagai jawaban.

Cowok itu menghela nafasnya lalu menyerahkan helm kepada Karin. Karin menatap helm yang cowok tersebut ulurkan.

"Lo mau dihukum? Lo mau lari di  lapangan emang? Yang ada ntar lo di bully!" Ucap cowok itu

Akhirnya setelah menyadari jika apa yang diucapkan cowok tersebut benar adanya. Karin menerima helm tersebut lalu memakainya. Karin menaiki motor tersebut lalu tangannya berpegangan pada bagian belakang motor.

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang