7

316K 11K 311
                                    

Kalian sabar² kenal Author kya gw. Sensian, cpt marah yah.
Gw klo ada komen yg menjatuhkan, bisa gw ladenin sampe ke akarnya.

Klo lg males biasanya langsung gw block.

***

Author Pov

"Buset lang,gue tau lo lagi kasmaran. Cuma lo kaga takut busuk hah luka lo? Perban lo kudu diganti. Apalagi tu basah gara-gara semburan maut gue. Apa kaga bau jigong gue hah?" Ujar Dimas bersungut-sungut pada Gilang yang kini masih santai membaca bukunya.

Kini mereka bertiga sedang nongkrong di pinggir lapangan dibawah pohon besar yang rindang.
Dimas yang asik memakan cilok ditangannya, Cakra yang sibuk ngegame dan Gilang yang membaca bukunya.

"Iya lang, ntar infeksi loh. Jigong Dimas bau, yang ada bisa ketularan rabies lo" ucap Cakra menimpali

Gilang menatap kedua temannya tanpa ekspresi "Nanti" jawabnya singkat.

Dimas mengembang-kempiskan lubang hidungnya kesal dengan tingkah Gilang. Gilang itu terlalu cuek,dingin,datar benar-benar sulit diartikan.

"Terus siapa cewe yang ngobatin lo?" Tanya Dimas

Cakra menyimak pembicaraan Dimas dan Gilang walaupun dirinya fokus pada gamenya.

"Hmm" balas Gilang

"Ck, yaudah ntar gue kunjungin tuh uks, nyari petugas cewe yang kemaren ngobatin lo. Abis itu gue cipok dah tu cewe biar lo tau rasa!" Ucap Dimas dengan membusungkan dadanya.

"Silahkan" jawab Gilang dengan senyum tipis

"Buset lang! Waras nggak lo?! Cewe yang lo suka gue cipok lo malah bilang silahkan?!"

Gilang mengangkat kedua bahunya acuh.

"Ck,yah yah mati!" Cakra mendengus kesal ketika gamenya kalah.

Lalu ia berbalik menatap kedua temannya "Kalo gue yang nyium gimana?" tanya Cakra

Gilang tak langsung menjawab, ia menatap sebentar Cakra. "Kalo lo bisa" jawab Gilang

Keduanya saling tatap dengan pemikiran masing-masing setelah mendengar jawaban dari mulut Gilang.

Dimas menatap kedua temannya yang saling menatap aneh.

"Eh Hey!! Udah ah tatapan mulu. Ntar jadi homo lo pade." Ucap Dimas dengan girang yang canggung.

Cakra memutuskan tatapannya dari Gilang "Hmm, Dim gue bakal bantu lo nyari cewenya Gilang. Kalo ketemu kita cipok bareng-bareng oke?!"

"Oke!!" Dimas menjawab dengan semangat bukan main.

"Langsung ke tkp!" Cakra beranjak dari duduknya

"Kemana?" Tanya Dimas bingung

"Ke uks lah goblok" ketus Gilang

Dimas dan Cakra pun pergi meninggalkan Gilang yang masih duduk sendiri dengan bukunya. Dari kejauhan Dimas menoleh ke arah Gilang.

Lalu membuat isyarat dengan jarinya menunjuk kearah Gilang lalu kematanya. Dilanjut dengan gerakan ciuman dengan tangannya.

Gilang terkekeh melihat tingkah aneh Dimas. Lalu ia menunduk menatap perbannya yang sekarang semakin terlihat kotor. Lukanya terasa perih dan gatal hanya saja Gilang menahannya untuk sementara. Tentu saja ia berniat menggantinya, tapi nanti. Ia butuh seseorang untuk menggantikannya.

****

Karin menggigit bibir bawahnya gemas,dengan tangannya yang lincah menulis cepat diatas kertas.

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang