Biasakan hargai karya orang lain yah. Vote nggak akan bikin kalian rugi kok.
Vote itu gratissss guys gratisss!
***
Author Pov
Cakra memarkirkan mobilnya lalu segera turun tanpa membukakan pintu untuk Karin. Karin keluar sendiri lalu menatap kagum rumah besar dihadapannya. Benar-benar super duper mewah,megah,keren sekali. Jauh sekali dengan rumah orang tuanya, dimana temboknya saja masih ada beberapa retakan yang lumayan parah.
"Ayo ikutin gue" ucap Cakra melangkah ke teras rumahnya. Karin mengikuti langkah Cakra, masih ada sedikit rasa kesal pada pria itu tapi tetap saja rasa kesalnya tak bisa menutupi pesona Cakra yang membuatnya berdebar.
Sebelum Cakra membuka pintu ia berbalik lalu menatap Karin "Inget ya apa pesen gue pas di mobil tadi. Awas aja lo kalo salah ngomong" ancam Cakra
"Iya" jawab Karin malas-malasan
Cakra membuka pintunya,masuk dengan dagu terangkat gaya sok coolnya. "Mamah!" Teriaknya
"Mamah!! Mah!! Mamah!"
Cakra cerewet juga ternyata , Batin Karin.
"Bibi mamah mana?" Tanya Cakra ketika seorang art mendatanginya.
"Nyonyah lagi di dapur den, katanya den Cakra disuruh kesana sama nyonyah" ucap sang art.
"Eh lo cepet ikutin gue!" Ajak Cakra galak pada Karin.
Karin mengikuti Cakra dengan langkah kesal.
"Lo beneran kudu inget rencana gue yah. Pokoknya jangan ngomong yang nggak-nggak lo ke mamah gue."
"Eh lo juga nanti jang--
"Apasih ! Aku punya nama yah! Kenapa kamu manggil aku lo lo lo mulu! Nama aku Karin!" Karin menyela ucapan Cakra dengan galak.
Cakra terdiam menelan ludahnya melihat Karin yang kesal padanya "I-iya terserah gue lah mau manggil lo apaan! Gak usah sok ngatur gue lo!" Jawab Cakra
"Kalo Cakra maunya kayak gitu yaudah aku juga mau pake aturanku sendiri. Bye! Aku mau pulang! Gak usah bantuin kamu!" Karin berbalik hendak keluar. Namun Cakra segera mencekal tangan Karin dengan was-was.
"Eh iya iya, ck marahan banget si lo. Masalah kaya gini juga. Ribet banget!" Decak Cakra
"Oyaudah aku mau pul--
"Iya Kariiiiinnn iya. Nih gue manggil nama lo Kariiiiinnnn. Puas lo!" Dengus Cakra lalu melangkah meninggalkan Karin yang mengulum senyumnya dibelakang.
Tingkah mereka ini layaknya pasangan yang sedang berantem saja.
Cakra dan Karin sampai di dapur,dimeja makan sudah tersaji aneka makanan disana. Lalu pandangan Karin tertuju pada wanita paruh baya yang memunggungi mereka menggunakan celemek.
"Mah" panggil Cakra.
Nana berbalik lalu tersenyum lebar ketika melihat putranya tak sendiri disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [21+] End
Novela Juvenil21+ [ Be wise with your reading! ] [sequel My X Private Teacher] Hanya kisah romansa Cakra dan gadisnya. Cakra si cowok manja dan Karin si cewek nduts.