32

153K 6.5K 753
                                    

Absen dong kalian bucinnya siapa di lapak ini? 😍

Klo author sih suka Guzman + Cakra.

Si Hot dan si Gemoy 😘

***

Author Pov

"Aku masih nunggu jawaban kamu Rin"

Karin tergagap, matanya melirik kesana-kemari asal tak bertatapan dengan mata Guzman.

Guzman terlalu baik untuknya. Guzman pantas dapat wanita yang jauh lebih baik darinya.

Karin menggeleng "Guzman maaf tapi, kamu pria baik---

"Selalu saja itu" Guzman menyela

"Selalu saja jawaban yang sama. Karin sebenarnya ada yang ingin aku tanyakan ke kamu" lanjutnya.

Guzman menatap lekat Karin "Apa kamu masih mencintai ayah Damar?"

Karin menunduk. Guzman menghela nafas frustasi, tahu jawaban dari Karin walaupun wanita itu tak membuka suaranya.

"Oke aku nerima apapun keputusan kamu. Tapi tolong jawab rin, siapa ayah Damar?" tanya Guzman lembut.

Karin masih diam, ia takut Guzman akan melakukan sesuatu yang berbahaya pada Cakra.

"Karin, please?" bujuk Guzman

"Aku ingin kamu berada di pria yang tepat rin. Kalo kamu masih cinta dia aku bakal bantu nyari dia. Biarkan aku bertemu dengannya, berkenalan dengannya. Agar aku lega rin melepaskan kamu" lanjutnya.

Mata Karin berkaca-kaca. Apa ini saatnya?.

Karin membuang wajahnya "Kamu... Kamu kenal dengan ayah Damar"

Guzman menegakkan tubuhnya, otaknya bekerja cepat.

"Kamu bahkan sempat makan siang sama dia" ucap Karin

Tangan Guzman mengepal, setelah otaknya mendapatkan jawaban dari clue yang Karin berikan.

"Bocah ingusan itu ayah Damar?"

Karin segera mengelus lengan kekar Guzman yang terlihat mengeras, urat-uratnya bahkan menonjol terlihat.

"Guzman please jangan buat aneh-aneh sama dia" pinta Karin.

Guzman menatap Karin kesal "Lihat aja nanti, udah malam sebaiknya kamu tidur" ucap Guzman lalu berdiri meninggalkan Karin sendirian.

Cakra.

Siap-siap saja.

***

"Lo kenapa sih?" Dimas bertanya untuk kesekian kalinya pada Cakra yang seharian terlihat aneh. Dari rapat yang tak berjalan lancar karena Cakra tak konsen, dan sekarang berjalan mondar-mandir tak jelas.

"Gue.. gue udah ketemu Karin"

Kalimat yang keluar dari mulut Cakra berhasil membuat Dimas membeku di tempatnya berdiri.

"A-apa?"

Cakra menatap kesal Dimas "Gue udah ketemu Karin, budekkkk!!!!"

"Gue nggak budek! Gue kaget aja!" protes Dimas kesal, tapi sedetik kemudian ia tersenyum membuat Cakra menatapnya curiga.

"Kenapa lo senyum-senyum gitu?"

Dimas menggeleng "Nggak.. nggak papa kok" ujarnya santai.

Cakra menghela nafas lalu duduk di kursi kebesarannya "Gue ternyata punya anak dari Karin."

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang