Seminggu lebih buat nyampe target loh🤧
Bahkan tadi sampe ada yg spam komen biar target terpenuhi. Love banget buat kamu neng semua yg dah mau vote dan komen❤️Jahat bgt kelean yg siders..
Awas aja, ku kerjain kalian. Gk mau tau!
***
Author Pov
"Loh Guzman?" Karin bingung ketika membuka pintu ternyata yang datang adalah Guzman. Lebih kagetnya lagi Guzman menggendong Damar.
"Sssstt Damar tidur" bisik Guzman membawa Damar masuk dan menidurkannya di kamar bocah itu.
Karin mengikuti Guzman, ia melihat punggung kokoh Guzman yang masih berbalut jas mahal tengah telaten menyelimuti putranya.
Ia benar-benar merasa tak enak pada Guzman. Guzman pria yang baik, setelah cintanya tak bisa ia terima tapi pria itu masih mau menyayangi putranya dan juga selalu menjaga dirinya.
Guzman berbalik dan mendekati Karin, "Tadi aku sengaja mampir ke sekolah Damar. Katanya hari ini dia dapat penghargaan lomba basketnya kan?"
Karin mengangguk. Perasaannya mulai tak enak.
"Walau aku tahu Cakra pasti sudah datang sebagai papahnya tapi aku tetap ingin kesana. Rasanya aneh sekali nggak datang ke acara sekolah Damar. Sudah kebiasaan.. kamu nggak marah kan?"
Karin menggeleng. Ia gelisah, ia berdoa semoga praduganya tak terjadi. Perlahan bibirnya terbuka.
"Makasih Guzman, tapi kenapa Damar pulang sama kamu? Dimana Cakra?" tanya Karin.
Guzman menunduk dan menghela nafas sejenak "Aku nggak tahu, saat aku sudah sampai di sana. Aku nggak lihat Cakra, Damar bilang Cakra nggak datang" jawab Guzman.
Deg !
"Itu sebabnya Damar tertidur tadi. Ia kelelahan menangis." Lanjut Guzman.
Karin menunduk, meremas dress-nya. Ia kecewa pada Cakra, Cakra benar-benar keterlaluan. Akhir-akhir ini Cakra sering pulang larut malam, saat hari libur pun Cakra sibuk dengan pekerjaannya. Cakra jarang melatih Damar untuk lomba basketnya. Dan sekarang Cakra menyakiti perasaan putranya.
Mata Karin memanas. Tenggorokannya sakit menahan tangis, nafasnya mulai tersengal. Guzman yang sadar dengan kondisi Karin sekarang, ia menarik Karin kedalam pelukannya.
Tangis Karin pecah di dada Guzman. Seakan mengadu akan kekecewaan yang Cakra buat.
Guzman mengelus lembut rambut panjang Karin menenangkan wanita itu. Wanita pujaan hatinya.
Sekitar sepuluh menit Karin menangis. Kini Guzman menarik Karin untuk duduk di sofa. Ia menghapus pipi chubby Karin yang basah.
"Jangan gegabah. Apapun itu, bicarakan baik-baik dengan suamimu. Kalau nantinya memang betul Cakra bertindak bodoh, aku yang akan membereskannya" ucap Guzman.
Karin mengangguk lalu tersenyum tipis. Wajah Guzman maju mengecup dahi Karin lalu bangkit dari duduknya.
Benar, sudah satu tahun pernikahan mereka jalani. Setelah Cakra dan Karin tertangkap basah oleh mamah ketika tengah adegan tak senonohnya. Mereka langsung bergegas menikahkan mereka dua bulan setelahnya.
"Aku pulang yah, kamu harus kuat. Kalau ada apa-apa telfon aku. Oke?"
"Oke" lirih Karin.
Sepeninggalan Guzman, tangis Karin kembali pecah. Tangis yang tak ada suara, ia sakit, ia takut. Ia benar-benar takut dengan praduganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [21+] End
Teen Fiction21+ [ Be wise with your reading! ] [sequel My X Private Teacher] Hanya kisah romansa Cakra dan gadisnya. Cakra si cowok manja dan Karin si cewek nduts.