14

241K 8.3K 326
                                    

Huhuu sorry update maleman. Abis ke Tegal, cuapekk bangettt😭

***

Author Pov

Brumm brummm

Suara desah Karin tertutup oleh deru mobil diluar rumah Karin. Lalu dilanjut dengan ketukan pintu rumah Karin.

Karin segera melepaskan diri dari pelukan Cakra. Cakra menggeram menahan amarah.

Siapa lagiiiii !!!!!

"A-aku kedepan buka pintu dulu" Karin berkata kikuk seraya berjalan menjauhi Cakra.

Cakra mengacak rambutnya kesal. Ingin rasanya memberi bogem ke tamu tak diundang itu. Cakra menatap sendu kebawah, melihat beonya yang lagi-lagi harus lemas karena tak diberi jatah.

Sabar beo

Sekali lagi Karin merapikan penampilannya sebelum membuka pintu. Dan saat pintu ia buka, tubuh Karin menjengkit kaget melihat siapa yang datang.

"Gue bawain martabak telor buat lo"  ucap cowok itu

"Tapi---

"Diluar gue lihat motor Cakra, dia disini juga?"

"Hah? Itu mm iya" jawab Karin kikuk

"Gue boleh masuk?"

"Eh iya silahkan" Karin menggeser tubuhnya memberi ruang untuk masuk.

"Tante mana?"

"Mm mamah udah tidur"

Iiih dia mu ketemu aku apa mamah sih?

"Nih , dimakan yah masih anget"

Karin menerima bingkisan plastik tersebut dengn senang, bau gurih martabak telur sudah menggelitik lidahnya.

"Makasih Gilang" ucap Karin tersenyum ceria yang hanya diangguki Gilang.

Gilang kok tau aku suka martabak telur? Jangan-jangan?
Ehhh jangan geer dulu Karin!

"Kamu mau minum apa? Duduk dulu" Karin menarik tangan Gilang untuk duduk disofa.

Gilang menatap tangnnya yang sedang di pegang Karin dengan dalam. Tak lama senyum tipis muncul di bibir pria berwajah datar itu.

"Teh anget aja" pinta Gilang sambil melepas jaketnya.

Karin mengangguk lalu melesak ke dapur menyiapkan minuman. Saat di dapur Karin jadi ingat keberadaan Cakra. Kira-kira dia dimana sekarang?

Karin menoleh ketika ada suara aneh dari toilet di dekat dapur.

"Suara apa sih?" Karin mendekat memastikan.

"Unnhh"

"Cak?!" Panggil Karin

"Iyyahhhhh!"

Karin manggut-manggut setelah tau jika Cakra sedang didalam sana. Ia melanjutkan untuk membuat teh anget. Tak lupa mengeluarkan martabak telur yang Gilang berikan.

"Ini lang" Karin menaruh gelas teh anget dan sepiring martabak telur tak lupa caos dan acarnya.

Gilang menyeruput tehnya dengan ala Gilang, tentu saja secara stay cool dan mempesona.

Ia menaruh gelas dimeja kembali lalu menatap gadis dengan piyama didepannya "Gue nggak nemu lo disekolah, lo bolos. Kenapa?" tanya Gilang langsung.

Karin jadi menunduk salah tingkah "Itu, aku sakit. Nggak enak badan" elak Karin.

"Udah sembuh?"

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang