🇮🇩SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA🇮🇩
"Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia" - Ir.Soekarno
Luangkan sejenak waktu kalian untuk mendoakan pejuang² yang telah gugur demi negri ini.🇮🇩
Semalat membaca💛
****
Author Pov
Karin kalang kabut, pasalnya putranya itu menangis hebat ingin ikut Guzman ke kantor pria itu.
"Udahlah Rin, biarin aja Damar ikut" ucap Guzman sembari mengencangkan dasinya.
"Tapikan kamu ada meeting penting. Nanti Damar ganggu loh" Karin menghela nafas lelah.
Guzman berjalan santai kearah Damar yang masih menangis guling-guling diatas karpet bulu.
"Mau ikut ayah nggak? Kalo ikut sarapan dulu yah?" ujar Guzman santai
Damar sontak berhenti menangis lalu mengangguk semangat "Makasih ayah, sayang ayah!" lalu Damar berlari ke meja makan.
"Guzman, kamu jangan manjain Damar banget dong nanti kebiasaan loh" eluh Karin
"Nggak papa, lagian Damar nggak nakal kok"
Karin hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah Guzman. Pria kekar itu memang senang sekali memanjakan putranya. Guzman terlalu baik, sampai-sampai dia merasa tak pantas untuk membalas perasaan pria itu.
Guzman juga pria yang dewasa, Guzman tak pernah menuntutnya untuk bercerita tentang masalah ayah kandung Damar. Karin seakan mengubur hidup-hidup kenangan masa lalunya.
Kelamaan melamun Karin sampai tak sadar Guzman sudah berdiri didepannya dengan Damar di gendongan pria itu.
"Aku berangkat yah, jangan capek-capek. Jangan pulang ke sorean kalau abis dari toko" pamit Guzman.
Karin mengangguk, menatap kedua pria hebat yang keluar dari rumah. Karin terkekeh kecil ketika Damar menjulurkan lidahnya pada dirinya, selepasnya Damar memberikan kecupan jauh untuk Karin.
Dasar anak itu...
***
Hari ini adalah pertemuan kerja sama kedua perusahaan Cakra dengan Arkasa Group. Kemarin ternyata pimpinan Arkasa Group tak bisa datang, karena ada urusan mendesak.
Hari ini pertemuan penting, dengan sang Ceo Arkasa Group sendiri jadi Cakra agak sedikit gugup. Perusahaan itu memang lebih besar dari milik Cakra, Cakra juga mengagumi sosok pemimpin perusahaan tersebut."Boss udah siap?" tanya Dimas
Cakra mengangguk. Lalu keduanya masuk keruang meeting.
Selama meeting berlangsung, semua berjalan lancar. Cakra makin kagum ahh-- dia juga sedikit iri melihat secara langsung Ceo Arkasa Group.
Sudah kaya, sukses, fisik yang wow, Cakra dengar masih singel.
Pasti banyak cewek yang ngebet nih orang. Batin Cakra.
Meeting selesai, semua berpamitan. Begitupula dengan Cakra dan idolanya.
"Pak Cakra" sapa pria itu

KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA [21+] End
Novela Juvenil21+ [ Be wise with your reading! ] [sequel My X Private Teacher] Hanya kisah romansa Cakra dan gadisnya. Cakra si cowok manja dan Karin si cewek nduts.