22

196K 6K 417
                                    

Gimana ? Digantung seminggu?

Rasanya anjayani banget kan?😂

Makannya vote ya cintaaaa

***

Author Pov

Karin kesal bukan main dengan Cakra, ahh  terlebih lagi pada sepupu kecil Cakra yang selalu menggangunya.

Acara makan malam kemarin dengan orang tua Cakra tak berakhir indah seperti yang Karin bayangkan. Lala mengacau, dari menaruh garam di makanan Karin, menyembunyikan ponselnya, sampai terus-menerus bermanja-manja dengan Cakra.

Karin sadar jika ada yang tak beres dengan Lala terhadap pacarnya. Cakra bilang Lala itu sepupunya tapi kenapa dia----?

Karin berguling diatas ranjangnya, meraih ponselnya lalu mulai mensearchhing tentang hubungan antar sepupu dibolehkan atau tidak. Jawaban di internet membuat Karin semakin gusar karena disana membolehkan hubungan antar sepupu dan tidak ada larangannya. Hanya saja ada beberapa blog yang mengatakan jika hubungan antar sepupu terus dilanjutkan, akan ada hal yang kurang mengenakkan dalam rumah tangganya.

Karin menggigit kukunya cemas. Ia jadi takut Cakra akan berpaling darinya. Apalagi si Lala kecil itu benar-benar enak dilihat, dari segi fisik Lala memang menang darinya. Dan melihat Cakra yang kemarin diam saja saat Lala bermanja-manja pada cowok itu, membuat Karin ngambek pada Cakra.

Sudah tiga hari semenjak makan malam itu Karin menghindari Cakra, disekolah pun Karin sebisa mungkin menghindar dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Cakra.
Mengingat makan malam itu, membuat Karin menyesali keputusannya yang menolak ajakan Gilang untuk belajar bersama.

"Karinn!!!"

"Ah iya mah!" Karin terlonjak ketika mamah tiba-tiba memanggilnya di ambang pintu kamarnya.

"Itu pacarmu diluar. Samperin sana" ucap mamah.

"Apasih mah nggak mau ah" Karin malah menarik selimutnya sampai kepala.

"Heeeh bangun-bangun! Jangan cemen gini dong kalo lagi ada masalah. Bukan anak mamah banget!" Mamah masuk dan menarik-narik selimut Karin.

"Karin emang bukan anak mamah!" rajuk Karin.

"Apa kamu bilang?!" mamah sudah walang kedek dengan satu tangannya.

"Karin anak papah, anak mamah tuh Cakra, selalu aja bela dia huuuh. Lagian ngapain juga mamah bawa tuh dus banyak gitu sih! Udah balikin ah" Karin hendak meraih lima dus martabak ditangan mamahnya, namun segera mamah hindari.

"Enak aja ini buat mamah tau. Iya si Cakra anak mamah, Cakra berani kesini buat ngomong, nggak kayak kamu ngumpet mulu kaya ketek. Udah ah sana temuin!"

Karin akhirnya turun dari ranjangnya dengan lesu. "Dasar tukang adu" dengusnya .

Cakra yang sedari tadi duduk termenung dengan gusar karena tak kunjung berjumpa dengan sang kekasih, kini tersenyum lebar ketika melihat Karin akhirnya keluar mau menemui dirinya.

"Karin!!!" Cakra berdiri memeluk Karin, namun Karin segera melepaskan pelukan Cakra membuat Cakra kecewa.

"Ngapain kesini?" tanya Karin sambil duduk.

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang