Ex.part 1

199K 7.3K 628
                                    

Ebusettt pd ngegas bener😂 kemaren comment satu hari langsung 300 loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ebusettt pd ngegas bener😂 kemaren comment satu hari langsung 300 loh.

Hari ini bisa gk yah?

***

Author Pov

Cakra mengemudi dengan kecepatan penuh menuju rumahnya. Semua jadi kacau, ia mendiamkan Karin semalam karena berfikir Karin butuh waktu. Tapi nyatanya malah makin runyam.

Karin salah paham, bahkan Damar juga. Hati Cakra begitu sakit mendengar kalimat secuil yang di keluar dari mulut putra kecilnya.

Cakra juga sadar sepenuhnya tak salah pada mereka, jika saja dirinya menjelaskan lebih awal pasti Karin dan Damar tak akan marah padanya. Tapi tentu saja Cakra sudah mengatur semuanya.

Mobil Cakra sudah sampai di pelataran rumah. Ia bergegas masuk mencari Karin. Saat ia masuk kedalam kamar, ia melihat istrinya tengah memasukan baju-bajunya kedalam koper. Cakra berjalan mendekat kearah Karin.

"Karin.."

Karin tak menghiraukan panggilan Cakra. Ia sibuk dengan mengemasi pakaiannya dengan air mata yang menderai.

"Karin please dengerin dulu sayang"

Karin menggeleng, lalu menutup kopernya dan menyeretnya hendak keluar. Tapi Cakra segera menahannya.

"Karin Karin sayang jangan begini.."

Karin menghempaskan cekalan tangan Cakra lalu kembali berjalan. Cakra mengejar Karin hingga sampai di ruang tengah.

"KARIN !!! JANGAN EGOIS!!!"

Teriakan Cakra membuat langkah Karin terhenti. Cakra mendekat dengan wajah memerah, ia memang tak tega melihat istrinya menangis. Tapi jika tidak di selesaikan sekarang, ia akan kehilangan Karin lagi.

"Mana Damar?!" tanya Cakra dengan nada tegas.

"D-dirumah mamah" jawab Karin ditengah isakannya. Ia juga takut dengan Cakra yang sekarang.

"Ayo ikut aku!" Cakra menarik Karin menuju mobilnya.

Cakra membawa Karin dengan ngebut. Karinpun harus memejamkan matanya tak kuasa menahan takutnya.

Tapi hatinya menyuruhnya untuk berbicara pada Cakra.

"Kenapa kamu lakuin itu Cak? Aku nggak cantik! Aku tahu itu tapi jangan hianati ak--

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang