21+ [ Be wise with your reading! ]
[sequel My X Private Teacher]
Hanya kisah romansa Cakra dan gadisnya.
Cakra si cowok manja dan Karin si cewek nduts.
Ini simple tp humor 🤣,, kata yang menggambarkan part kemarin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Author Pov
Ujian selesai, para siswa tinggal menunggu hasil ujian mereka selama seminggu lagi. Disaat itulah Karin was-was, ia harap hasilnya memuaskan dan dapat membahagiakan orang tuanya. Setidaknya untuk sementara, hal itulah yang bisa ia serahkan ke orangtuanya agar Karin dapat melihat senyum mereka.
Hari-hari kemarin adalah hari terberat bagi Karin. Ia menjalankan ujian mati-matian dengan sangat fokus. Ia takut Lala akan datang lagi, Karin bukan takut disakiti Lala lagi. Hanya saja Karin takut Lala berbuat macam-macam pada keluarganya. Karin paham betul sifat orang berada macam Lala, dan Karin tak mau terjadi apa-apa pada mamah dan papahnya.
Mati-matian pula ia mengabaikan Cakra. Ia tak mau mengingat Cakra secuilpun, Cakra bagai boomerang sekarang. Jika ia berurusan dengan Cakra, maka ia juga akan berurusan lagi dengan Lala.
Lagi pula Karinpun mulai memikirkan ucapan Lala, tentang kepantasan dirinya bersanding dengan Cakra. Dari awal memang Karin selalu bermimpi. Dan Karin tak mau melanjutkan mimpinya itu, terlalu mustahil.
Siswa diharapkan berangkat walaupun tidak ada pelajaran, biasalah. Jamkos selama seminggu, dan kemudian hasil baru muncul.
Karin tak berangkat. Dia lebih memilih dirumah dan membantu orangtuanya di warung nasi goreng mereka.
Seperti sekarang, waktu sudah menunjukkan pukul 17.14 . Mamah menyuruh Karin untuk pulang terlebih dahulu, sementara mereka mengemasi barang dan menutup warung.
Saat Karin turun dari angkot dan ia berjalan menuju rumahnya. Langkahnya berhenti di depan pagar rumahnya. Ia melihat mobil mewah yang teraparkir di halaman rumahnya.
Mata Karin membuat melihat siapa yang tengah duduk di kursi teras rumahnya.
****
Karin menaruh cangkir kopi diatas meja dengan kikuk dan juga sedikit agak takut. Karin duduk sambil mencuri pandang kehadapan pria yang duduk didepannya.
"Tenang, gue nggak bakal ngapa-ngapain lo kok. Kalo nggak percaya, gue bisa suruh supir gue biar masuk" ujar pria itu