19

347K 8.6K 741
                                    


Author Pov

Karena hari ini hari minggu, Karin membantu orang tuanya di warung nasi gorengnya. Gilang sudah pulang tadi jam delapan. Padahal Gilang ingin sekali berlama-lama dengan Karin, dan dia sempat memaksa ikut bantu di warung tapi tidak dibolehkan oleh papah Karin, katanya kasihan nanti capek apalagi rumah Gilang jauh.

Sementara mamah sebenarnya fine-fine aja Gilang ikut bantu di warungnya. Selain meringankan pekerjaan, Gilang bisa jadi pelaris warungnya. Kegantengan Gilang bisa mamah manfaatkan.

Tapi akhirnya Gilang menurut apa kaya papah. Ia pulang untuk istirahat.

Karin mengelap peluhnya di dahi. Mengantar pesanan pelanggannya dengan senyum ramah.

Karin merasakan ponselnya terus berbunyi mendapatkan notifikasi. Tapi ia abaikan. Hingga waktu sudah menunjukkan pukul enam petang, mereka bertiga memberesi warung mereka.

Saat sudah sampai di rumah, Karin segera membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Karin merasa lemas, dia menuju dapur untuk membuat teh hangat. Saat ia melewati kamar orang tuanya, Karin melongok dan mendapati orang tuanya sudah tertidur pulas.

Karin tersenyum tipis lalu menutup pintunya dengan rapat.

Karin kembali ke kamarnya. Sambil meminum teh hangat, Karin membuka ponselnya dan terkejut ketika ia mendapatkan banyak pesan spam dari nomor tak dikenalnya di WhatsApp nya.

 Sambil meminum teh hangat, Karin membuka ponselnya dan terkejut ketika ia mendapatkan banyak pesan spam dari nomor tak dikenalnya di WhatsApp nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi melihat foto profilnya, Karin sepertinya mengenal siapa gerangan penggunaan nomor tersebut.

"Cakra? dia dapet nomorku dari siapa?" gumam Karin

Karin kaget ketika Cakra kembali ngirimnya pesan, dan mengatakan bahwa Cakra sudah di depan rumahnya.

Karin segera keluar dan benar saja, didepan pintu Cakra sudah berdiri dengan gagahnya memakai kaos polos hitam dan membawa buket bunga ditangannya. Karin dibuat terpana sesaat

"Karin"

"Cakra, k-kamu ngapain?"

"Emang nggak boleh?" tanya Cakra balik dengan satu alis terangkat menatap Karin

"B-bukan gitu,tapi inikan udah malem" Karin jadi salting sendiri ditatap Cakra

"Boleh masuk?"

Karin menoleh melongok kebelakang ,takut mamahnya bangun. Ia sadar mamahnya sedang tidak suka dengan Cakra entah apa alasannya, padahalkan setau Karin mamahnya itu suka sekali dengan pria tampan macam Cakra ini.

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang