26

169K 7.6K 698
                                    

😂udh gw bilang, gw update sesuai mood sekarang. Kaga narget lagi.

Vote pun mentok disitu-situ mulu duhhh kan gemesss😂

Jd makin badmood kan yah.

⚠️ Bacanya jangan di skip!!! Di resapi yah

***

Author Pov

"Gimana kemoterapi kamu?" tanya Julian setelah menyesap kopinya.

"Lancar kak, doain semoga adikmu ini sehat ya kak" jawab Josh

Kini mereka tengah duduk berhadapan di ruang tamu rumah Julian. Kepulangan Josh dari luar negri membuat sang kakak senang, dan juga Josh juga merindukan putrinya Lala.

Lala memang sedikit berbeda, makannya Josh menghawatirkan Lala. Apakah putrinya membuat masalah atau tidak.

"Ngomong apa sih kamu?! Adikku ini sehat terus lah!" ujar Julian

Josh terkekeh, ia miris terhadap hidupnya. Ditinggal mati istrinya dan kondisi kesehatannya yang kurang baik benar-benar membuatnya sedih.
Kematian Sisil saat melahirkan Lala membuat Josh trauma, dan tak mau berhubungan dengan wanita lagi.

Kondisinya pun semakin menurun, ia berusaha menstabilkan tubuhnya disambi membesarkan Lala sendirian tanpa figur seorang ibu untuk Lala. Lala tak begitu dekat dengan Josh, gadis itu cenderung pendiam ketika bersama Josh, entah kenapa alasannya Josh pun tak tahu. Padahal sebagai ayah yang baik, Josh sudah berbuat berbagai cara agar ia dekat dengan putrinya seperti ayah dan anak diluar sana.

Sementara itu Lala sedang berada di kolam renang belakang. Ia duduk dipinggiran kolam dengan menenggelamkan kedua kakinya disana. Menatap kosong kedepan.

Ia teringat insiden saat dirinya melabrak Karin. Lala benci Karin, kemunculan Karin benar-benar merubah hidup Lala.

Sebelum adanya Karin. Dulu Cakra mau memainkan gitar untuknya, Cakra mau menemaninya nonton bioskop tanpa Lala paksa, Cakra mau mengantar-jemput Lala kemanapun Lala pergi. Tapi sekarang?.

Semu berubah! Dan Lala tak akan memaafkan Karin.

Mengingat itu Lala jadi emosi kembali, kakinya menendang kasar air kolam hingga menimbulkan gelombang disana.

Lala menatap pantulan dirinya di air kolam.

"Gue kurang apa sih?!" tanyanya pada bayangannya sendiri.

"Gue cantik, kaya, sexy, pintar,baik"

"Gue sempurna!"

"Sedangkan dia? Lonte itu udah miskin, jelek, gendut pula sok-sokan deketin Cakra gue!"

"Emang bangsat!!" kesal Lala

Tapi emosi Lala kembali mereda ketika telinganya mendengar suara deru mobil yang ia hafal. Cakra telah pulang!.

Lala bangkit dari duduknya. Ia berlari kecil kedepan dengan senyum mengembang. Pangerannya telah pulang untuk menjemput dirinya.

Senyum Lala semakin lebar ketika dirinya melihat Cakra yang keluar dari mobilnya.

"Kak Cak---

CAKRA [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang