✨. LOST

383 74 22
                                    

Seokjin langsung menghubungi Ibunya ketika perawat bilang keadaan Yoona benar-benar memburuk. Bahkan perawat juga sampai mengatakan, "Dokter bilang, kemungkinan besar Ibu Yoona tidak akan bisa bertahan lagi."

Selang waktu kira-kira lima belas sampai dua puluh menit, Ibu Seokjin sampai di rumah sakit. Saat sampai Ibu Seokjin rupanya menyimpan kekesalan, Seokjin tidak mau menuruti perintahnya, dia tetap pergi ke rumah sakit saat Ibunya berkali-kali bilang untuk jangan pergi.

"Kamu ini kayak anak kecil tau, nggak? Ibu udah bilang, istirahat aja di rumah!" kesal Ibu Seokjin.

Sementara Seokjin balas mendecak. Oh ayolah, ini bukan waktu yang tepat untuk marah-marah, Bu ....

"Bu, Yoona lagi kritis, loh! Kalau mau marah sama saya, nanti selesai ini, pulang dari sini, Ibu boleh marah-marahin saya sepuas Ibu!"

Ibu Seokjin tak lantas menyahuti perkataan putranya lagi, dia langsung bergegas masuk ke dalam ruangan Yoona dan bertemu dengan menantunya.

"Yoon ...," lirih Ibu Seokjin.

"Bu," balas Yoona. "Fany di mana?"

Ibu Seokjin berbalik badan, memanggil Fany yang tadi ada bersama Seokjin di belakang tubuhnya.

"Ma? Mama―"

"Fany, janji sama Mama, jangan nakal, ya? Jangan nyusahin Papa sama Nenek ...."

Fany menangis, menggenggam tangan Ibunya. "Fany janji! Fany juga sayang banget sama Mama ...."

"Mama lebih sayang Fany ...," balas Yoona.

Setelah itu Yoona kembali menatap mertuanya. Dengan mata sayu yang digelimangi air mata, Yoona berkata, "Bu, saya minta maaf ya, kalau selama ini belum bisa bahagiain Ibu. Belum sempet bareng-bareng ngurus rumah sama Ibu ...."

"Nggak pa-pa, Yoon ... nggak pa-pa," jawab Ibu Seokjin.

Terakhir, Yoona beralih pada Seokjin. Senyuman tulus dengan susah payah Yoona ukir di wajahnya, sebelum mengatakan, "Terimakasih, ya? Udah nemenin aku selama ini ... aku minta tolong, ya? Penuhin pesan aku ke kamu tadi. Cuma itu cara yang bisa bikin aku pergi dengan tenang ...."

Seokjin dengan air mata yang tak kian berhenti, lantas berucap, "I-iya ... aku bakal penuhin pesan terakhir kamu."

Yoona lagi-lagi tersenyum usai mendengar ucapan Seokjin. Setelah itu Yoona menarik napas panjang. Saat itu juga perawat kembali memerintahkan Seokjin dan keluarganya untuk keluar, memberikan waktu untuk dokter menindaklanjuti penanganan Yoona.

Seokjin, Ibunya, bahkan ... Fany, sudah benar-benar ikhlas kalau seandainya hari ini Yoona akan dipanggil kembali oleh Tuhan. Mereka hanya bisa berdoa, semoga Yoona tenang di sisi-Nya.

Lalu lima menit kemudian, Dokter datang dan menyatakan bahwa Yoona benar-benar meninggalkan mereka semua.

Seokjin, Ibunya juga Fany lantas semakin menangis. Entah kenapa, pernyataan dari Dokter barusan membuat hati mereka benar-benar merasa sakit. Mereka sedih ....

Hari ini, mereka kehilangan Yoona untuk selama-selamanya ....

Seokjin meraih Fany, membawa itu ke dalam pelukannya. Kemudian menangis bersama.

Hari ini, Fany menjadi tanggung jawabnya secara penuh. Yoona tak lagi bisa mendampingi Fany. Kini ... hanya Seokjin orang tua yang Fany punya. Kedepannya Seokjin harus menjadi ayah yang baik, sekaligus Ibu yang baik untuk Fany.

🖇 LOST 🖇

Operasi pengangkatan organ mata Yoona akan segera dilaksanakan beberapa jam setelah Yoona benar-benar dinyatakan meninggal.

[1] Pak SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang