✨. BESTIE TIME

771 119 17
                                    

Sojung menarik kursi kafe, kemudian duduk dan menyandarkan diri di kursi. Tangannya mengetuk-ngetuk meja, dan matanya menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Itu gimana, Jung? Ayah lo beneran jadi nyewain guru pribadi buat lo?" tanya Jisoo pada Sojung.

Sojung mengangguk-anggukan kepala. "Emang bener-bener tuh ayah gue. Pikirannya udah kayak orang kebanyakan duit aja, segala nyewain guru pribadi buat gue," dumal Sojung.

"Ya nggak pa-pa kali, toh dia juga begini demi kebaikan lo," timpal nasihat Nayeon.

Lagi-lagi Sojung mengangguk. "Ya emang nggak pa-pa juga sih," kata Sojung. "Toh gurunya juga asik, masih muda lagi. Mana jago ngejokes―eh, ga jago-jago amat sih. Tapi ketawanya nular, parah-parah!"

"Wih, kalau gitu bisa dong, Jung," goda Jisoo sambil menaikkan alisnya.

"Hah? Bisa apaan?"

"Yah, pura-pura nggak tau dia, Nay!" celetuk Jisoo.

"Apasih, Soo? Seriusan, bisa apa?" tanya Sojung yang masih berusaha untuk menebak apa yang sedang dimaksud Jisoo.

Beberapa detik kemudian, Sojung melanjutkan. "Oh! Maksud lo, bisa dikenalin ke elo gitu? Terus mau lo pedekate-in?"

"Lah, kok gue?" tanya Jisoo sedikit tak terima. "Ya elo lah! Kata lo 'kan masih muda, pinter ngejokes, udah gitu pinter otak juga―buktinya dia jadi guru lo 'kan?"

Sojung tertawa renyah. "Ngaco lo! Yakali dia belum punya pacar, ga mungkin lah! Nggak mau jadi PHO gue!"

Nayeon menempeleng pipi Sojung. "Gaya lo, udah kayak orang bener aja. Liat aja, ntar kalau udah lamaan dikit nih ya, klepek-klepek lo sama guru lo! Yakin gue!"

"Ah, nggak solid lo berdua! Masa doain gue kayak gitu!" keluh Sojung kesal.

"Nggak doain, kok Jung," kata Jisoo. "Cuma nebak-nebak aja, siapa tau lo beneran jatuh cinta sama guru lo nanti. Hahaha, kita liat aja nanti."

"Terus, kalau gue beneran suka sama guru gue gimana?" tanya Sojung, "Kalau misalkan gue nggak suka sama guru gue juga gimana?"

"Ya nggak gimana-gimana juga sih, Jung," jawab Nayeon. "Toh ini juga cuma buat seru-seruan, buat ngeledekin lo doang, haha. Ya nggak, Soo?"

"Yoi!" sahut Jisoo menaikkan dagunya menatap Nayeon.

Dengan sebal, Sojung memutar bola matanya. Sampai akhirnya pesanan mereka tiba, Sojung langsung menyantap ice cream miliknya tanpa mau memedulikan Jisoo dan Nayeon lagi. Dia kesal ... dia juga merajuk, sepertinya.

🖇 BESTIE TIME 🖇

Hari ini mereka tidak ada mata kuliah, jadi mereka bertiga memutuskan untuk pergi bersenang-senang ke mall bersama.

Jisoo mengajak Nayeon dan Jisoo melihat-lihat sepatu. Perempuan itu berencana untuk membeli satu sepatu untuk dia gunakan di acara pernikahan saudaranya.

Tapi setelah melihat-lihat beragam model sepatu yang disajikan―dan tentunya semua terlihat cantik dan menarik di mata Jisoo―dia jadi bingung harus memilih sepatu yang mana.

"Nggak usah bingung, pilih aja yang warnanya senada sama dress lo," ujar Nayeon.

"Bener tuh!" timpal Sojung. "Emang dress lo warna apa sih?"

"Apa ya? Seinget gue warna peach gitu deh," jawab Jisoo.

"Berarti ambil warna cream, putih atau warna peach gitu," saran Nayeon.

Jisoo hanya mengangguk-angguk, sedangkan Sojung malah berjalan untuk mengambil salah satu sepatu flat. "Liat deh, ini warnanya mendekati peach. Cocok kalau menurut gue sama dress lo," kata Sojung.

"Iya juga sih. Modelnya gue juga suka," kata Jisoo. "Mana sini, biar gue coba dulu!"

Sojung memberikan Jisoo sepatunya, kemudian membiarkan Jisoo mencoba sepatunya. Dia memerhatikan tampilan sepatu itu di kaki Jisoo, itu benar-benar cantik. Ya walaupun pada dasarnya, mau pakai sepatu apapun Jisoo, tampilannya pasti selalu cantik.

"Gimana? Nyaman dipake, nggak?" tanya Sojung.

"Nyaman sih, cocok banget sama gue. Gue ambil yang ini aja kali, ya?" tanya Jisoo meminta pendapat. Kedua sahabatnya pun mengangguk, setelah itu dia berterimakasih pada Sojung yang sudah menemukan sepatu cantik tersebut. "Thanks ya, Jung!"

Sojung tersenyum, mengangguk-angguk pelan. "Santai," katanya.

🖇 BESTIE TIME 🖇

Sepulang bersenang-senang di mall, Jisoo, dan Nayeon memutuskan untuk mampir ke rumah Sojung sebentar.

Begitu masuk, mereka langsung disambut sapaan dan senyum manis Ibu Sojung yang membukakan pintu untuk mereka.

"Tumben Nayeon sama Jisoo mampir ke sini," celetuk Ibu Sojung.

"Mau numpang makan mereka, Bu," balas Sojung asal.

"Itu tujuan kedua sih, Bu, sebenernya," ujar Nayeon menyahuti candaan Sojung.

"Terus tujuan utamanya apa?" tanya Ibu Sojung.

"Itu, Bu. Si Nayeon mau ngorek-ngorek tentang guru pribadinya Sojung. Penasaran katanya," jawab Jisoo.

"Loh, Nayeon suka ya sama gurunya Sojung?" Ibu Sojung lantas melanjutkan, "Emang sih, pantes banget dia disukain sama perempuan seumuran kamu. Dia itu udah muda, pinter nggak usah ditanya, ganteng pun iya, mapan lagi."

Nayeon dan Jisoo sama-sama langsung terkesima dengan sosok guru pribadi Sojung hanya dengan paparan latar belakang yang Ibu Sojung ceritakan tentangnya; guru pribadi Sojung.

Sementara Sojung, dia tidak begitu mengindahkan. Dia justru sibuk melepas sepatunya, dan menyandarkan diri pada kepala sofa.

"Tadinya Nayeon sih nggak beneran mau gebet gurunya Sojung, Bu. Tapi setelah ngedenger Ibu bilang gitu, kayaknya oke juga kalau Nayeon beneran gebet," celetuk Nayeon. Sekarang Nayeon beralih menatap Sojung yang bermalas-malasan di atas sofa. "Kalau gue gebet beneran guru lo, nggak pa-pa ya, Jung?"

"Dih, apaan? Kalau mau gebet, ya tinggal gebet aja kali," kata Sojung.

Nayeon tertawa. "Nggak usah sensi gitu kali. Bercanda doang gue."

"Ya kalau beneran juga nggak pa-pa," kata Sojung. "Nanti tinggal gue ledekin, ih, Nayeon jadiannya sama om-om. Terus gue ketawain. Ya nggak, Soo?"

Jisoo hanya mengangguk-angguk menanggapi ucapan Sojung.

"Udah ah, jangan ledek-ledekan terus," ujar Ibu Sojung. "Ini udah jam makan siang, mau pada makan siang, nggak?" lanjut tanya Ibu Sojung.

"Emang Ibu hari ini masak apa, Bu?" tanya Jisoo.

"Dadar jagung, tumis sawi, sama telur balado," jawab Ibu Sojung.

"Wih, mantep banget tuh, Bu! Ayo deh, kita makan!" sambar Nayeon.

"Tapi dadar jagungnya belum Ibu goreng, kalian bantuin Ibu goreng, ya?"

"Sama Sojung aja kali ya, Bu? Soalnya kalau rame-rame nanti bukannya masak malah adu mulut," kata Jisoo.

Sojung spontan melotot, kemudian melempar bantal sofa ke arah Jisoo. "Enak aja lo! Lo yang mau makan, malah gue yang disuruh masak!"

Jisoo mendumal. "Nggak usah lempar bantal kali! Sakit tau!"

"Eh, udah! Kapan selesainya kalau kalian ngomong terus!" lerai Ibu Sojung. "Nayeon, kamu bantu Ibu masak dadar jagung, ya? Biarin aja si Jisoo di sini nemenin Sojung, kamu 'kan biasa masak-masak di kosan."

"Siap, Bu!" kata Nayeon.

Kemudian Nayeon berjalan ke dalam bersama Ibu Sojung, sementara Jisoo menghampiri Sojung. "Geser dikit lo!" ujar Jisoo meminta ruang untuk duduk.

"Nih! Nih lega nih!" nyinyir Sojung setelah menggeser tubuhnya. "Bawel banget, orang masih ada ruang juga!"

🖇 BESTIE TIME 🖇

Author's Note:
Tadinya, scene yang ada Pak Seokjin sama Sojung, mau dimasukkin ke part ini, diakhir-akhir gitu. Cuma karena kupikir ada beberapa topik yang perlu aku research lagi, jadinya scenenya diganti jadi bareng Ibu aja, wkwkwk

Sampai ketemu di part depan!

[1] Pak SeokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang