Sejak pulang dari rumah sakit jiwa Olin tidak bisa berhenti menangis. Dia menangis sendirian didalam kamar dan membiarkan Rey mengobrol berdua dengan Kevin diruang tamu.
Ucapan dan pengakuan Vinka tadi membuat hati kecil Olin tersentuh. Tidak mengira Vinka rela berpura-pura gila hanya karena tidak mau membuat keluarga yang dia sayangi malu.
Sungguh perngorbanan yang sangat berarti, dan patut diapresiasi. Jika saja yang ada diposisi Vinka itu Olin, pasti dia akan menangis dan merengek manja kepada Andi dan Laras.
"Dia tegar banget.. Hiks.. Hiks, gue kasihan" tutur Olin pelan.
Tok.. Tok.. Tok..
Olin segera menyalakan laptop tepat pada bagian drama korea.
"Masuk!"
Pintu terbuka lebar, menampakkan Kevin dan Rey yang sengaja naik keatas menyusul Olin. Gadis itu terlihat berbeda saat pulang kerumah tadi. Dia lebih pendiam dari biasanya.
"Lo kenapa nangis?" tanya Kevin panik.
Olin menunjuk kearah layar laptop dengan bibir manyun. Ah, setiap apapun yang dilakukan Olin pasti terlihat menggemaskan dimata Rey. Karena gadis itu terlalu lugu.
Kevin mengelus dada lalu mematikan acara drama korea dilaptop Olin. Bisa-bisa kamar Olin banjir kalau gadis itu terus menangis.
"Huaaa! Gue sedih banget bang!"
Rey duduk disamping Olin lalu mengelus-elus punggung gadis itu lembut. Membuat Olin semakin menangis. Dia membayangkan betapa senangnya Vinka jika Arkan mengelus-elus pundaknya seperti ini.
"Lo kenapa sih Lin?" tanya Kevin yang mulai jengah.
Olin menggeleng pelan. "Gatau, bawaannya pengen nangis"
Rey menatap Olin dari samping, tangisan gadis itu tulus. Pasti ada sesuatu yang tidak Rey ketahui yang membuat Olin menangis seperti ini.
"Lagi PMS ya?" tanya Kevin.
Olin menggeleng pelan, membuat Kevin mendadak cemas. Biasanya kalau mood cewek berubah-ubah kalau nggak sedang datang bulan ya sedang...
"Lo nggak ngerasa sakit perut atau apa gitu?" tanya Kevin mulai merasa parno.
Olin mengangguk pelan. "Tadi perut gue sakit waktu pulang sekolah"
Mata Kevin terbelalak. "Lo hamil Lin?"
Pletak.
Rey dan Olin menjitak Kevin secara bergantian. Enak saja kalau bicara, bahaya jika Laras atau Andi dengar. Bisa menuduh yang tidak-tidak mereka.
"Misi mas! Otaknya ketinggalan!" ucap Rey kesal.
Sementara Olin mulai tertawa pelan. Gadis itu menyenderkan tubuhnya pada bahu Rey. Dan pria itu hanya diam tidak menolak.
"Cengeng banget" lirih Rey sambil mengusap air mata dipipi Olin.
Kevin yang melihat itu heboh sendiri.
"Ya ampon bang! Ngefly dedek!"
Rey hanya menatap Kevin datar plus dingin. "Gue bawa pulang ya adek lo, bikin gue gemes"
Olin yang mendengar itu segera menutup wajahnya menggunakan bantal karena malu.
"Eits! Tidak semudah itu Gunawan!"
"Dimana-mana kalo ngomong gitu namanya 'Ferguso' bukan 'Gunawan', geblek!" tutur Olin.
Kevin berdecih. "Kasian Ferguso disebut-sebut mulu, sekali-kali Gunawan. Lagian Gunawan ngeselin, gue beli bubur satu bayarnya dua mangkok. Padahal gue nggak punya utang"
"Hahahaha, yang satunya mangkok gue" sahut Olin dengan tawa meledak.
"Dasar adik nggak ada akhlak!"
•••
Rey masuk kedalam rumah selepas pulang dari rumah Olin. Badannya penat dan lelah, dia butuh istirahat untuk berjam-jam kedepan.
Namun baru saja memasuki rumah dia disambut heboh oleh Winda.
"Nahh Rey sini!"
Pria itu berjalan malas-malasan menuju mamanya yang duduk manis disamping seorang gadis yang sepertinya usianya sama dengan Rey. Atau mungkin Rey lebih tua sedikit.
"Kenalin, ini Quenny. Dia akan pindah ke sekolah yang sama kaya kamu." tutur Winda.
"Quenny, semoga kita bisa dekat satu sama lain ya" gadis itu mengulurkan tangan sembari tersenyum manis.
Namun Rey tidak menerima uluran tangan gadis cantik didepannya itu. "Rey"
Baru saja Winda membuka mulut hendak mengucapkan sesuatu. Tapi Rey segera menyelanya.
"Rey ngantuk, mau tidur."
"Oh iya, sorry Quenny. Gue udah punya pacar"
Pria itu berdiri lalu berjalan cepat menuju kamar, sebelum mamanya membicarakan yang tidak-tidak. Ini bukan pengalaman pertama bagi Rey, sebelum ini Winda pernah melakukan hal serupa.
•••
Coment yhaaa.....
Biar author semangat 45 upnyaa...
Jangan lupa share ke temen-temen, cool ketos 2 udah adaaa gaess..
Spam coment yukkk..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Ketos |2| Lengkap✔
Romance"Apa?," sahut Rey tidak mengerti. Olin mendengus kesal. "Huft, anterin kekelas," rengek gadis itu bak anak kecil. "Emangnya kelas lo baru?. Lo lupa jalan kekelas?," pertanyaan dari Rey yang membuat Olin mati kutu. "Ihh!, romantis dikit kek. Kaya pas...