Part 1 - Jessi dan Azka

2.6K 150 3
                                    

Kring..

Akhirnya bel istirahat berbunyi dengan nyaring. Olin dan kedua temannya segera berlari keluar kelas. Tentu hendak menghampiri pasangan mereka masing masing. Dan mereka yakin para Most Wanted itu masih dikelas.

Langkah kaki mereka dengan semangat 45 menaiki anak tangga demi anak tangga. Sampai anak tangga terakhir mereka naiki dengan teriakan riang. Akhirnya semua anak tangga terlampaui.

"Let's go guys"

Bruk!

Sangking semangatnya sampai sampai Olin menabrak orang yang sedang lewat. Gadis itu sedikit terpental, namun segera ditarik oleh pria itu.

"Eh sorry sorry. Lo nggak papa kan?, ada yang sakit nggak?,"

"No problem. Nggak ada yang sakit kok, lagian gue yang harusnya minta maaf. Gue udah nabrak lo"

Pria itu tertawa pelan sambil menggelengkan kepala. Dia mengulurkan tangan kearah Olin dengan senyuman hangat sebagai sapaan.

"Nama gue Azka Fadli Gienlo. Panggil aja Azka"

Olin tersenyum canggung lalu menerima uluran tangan pria itu. "Syafarolin Askina Putri."

"Gue kok kaya pernah denger nama lo ya?,"

Sebenarnya wajah pria ini juga tidak asing dimata Olin. Seperti pernah melihat namun kurang tau dimana tepatnya.

"Eh btw gue mau kesana dulu," cicit Olin pelan.

Gadis itu menarik tangannya lalu berjalan cepat meninggalkan Azka. Dia tidak mau ada salah faham jika saja Rey lewat dan melihat kejadian itu. Dia ingin hubungannya dan Rey baik baik saja.

Nita dan Loli hanya membuntuti gadis itu menuju kelas Rey. Sebuah senyuman terus mewarnai bibir Olin sampai didepan kelas Rey.

"Rey gue__"

Deg.

•••

Kepo nih kepo nih?
Lanjutin aja ya bacanya, jangan lupa follow
Kali ini pasti difollback deh
Kan akun yg waktu itu mati, kehapus 😥
Mohon maaf ya yang udah follow nggak aku follback🙏
Jangan lupa juga share cerita aku ke temen temen kalian ya.
Suruh baca yang Cool Ketos pertama dulu, nanti nggak ngeh kalau langsung baca yang ini, wkwkwk.

•••

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Rey tengah mengemasi buku bukunya. Dia tergolong pria yang sangat rapi dan cinta kebersihan lingkungan tidak seperti Olin.

"Rey"

Pria itu menolehkan kepalanya saat merasa namanya dipanggil. Ternyata Jessy, gadis itu memandangnya dengan tatapan sendu dan bibir yang tersenyum tipis.

"Gue mau minta maaf soal dulu"

Rey diam mendengarkan kalimat selanjutnya yang akan diucapkan Jessy. Dia ingin permasalahannya dengan gadis ini cepat selesai dan hubungannya dengan Olin baik baik saja.

"Gue emang terlalu terobsesi sama lo, tapi sekarang gue sadar kok. Gue cuma pengen jadi temen lo," cicit gadis itu.

"Gue udah maafin lo," jawab Rey datar.

Wajah Jessy berubah berbinar. Dia memeluk tubuh Rey dengan cepat dan erat. Sementara Rey hanya diam membeku karena tubuhnya tidak bisa bergerak.

Sam dan Kevin melihat kejadian tersebut dengan mulut menganga lebar. Dia tau kalau Jessy hanya modus didepan Rey dan berpura pura minta maaf. Agar terlihat lebih baik didepan Rey tentunya.

"Rey gue__"

Olin melihat kejadian tidak mengenakkan itu dengan mata kepalanya sendiri. Mulutnya terbuka lebar dengan tangan yang bergetar. Nita dan Loli saling tatap sejenak lalu sama sama melongo.

Rey menoleh kearah Olin yang diam mematung tepat didepan pintu kelasnya. Mata gadis itu tampak berkaca kaca. Kemudian gadis itu berlari pergi meninggalkan Rey yang tengah menyadarkan dirinya.

"Lepas,"

Pria itu menghempaskan tubuh Jessy pelan lalu segera berlari menyusul Olin. Dia tau gadis itu sangat kecewa padanya. Tapi kejadian itu terlalu tiba tiba. Bahkan Rey masih belum percaya dengan kejadian tadi.

Olin bersembunyi didekat tanaman tanaman. Dia tau Rey mengejarnya, tapi dia sedang ingin sendiri. Untuk memikirkan kejadian didepan matanya tadi. Sangat tidak terduga.

Rey celingak celinguk mencari kekasihnya itu. Sungguh dia menyesal karena tidak memberontak saat Jessy memeluk tubuhnya.

"Argh!," pria itu berteriak frustasi lalu duduk dilantai sambil memegangi kepalanya.

Diam diam Olin mengamati tingkah Rey sambil membungkam mulutnya. Ditempat ini sangat sepi, dia tidak mau Rey mendengar isakan tangisnya. Pria itu akan tau keberadaannya.

"Sorry Lin, gue bukan pacar yang baik buat lo."

"Tapi jujur. Gue cuma cinta sama lo, cuma sama lo. Nggak ada orang lain,"

Olin tertegun, air matanya berhenti mengalir. Sebenarnya dia kasihan melihat Rey frustasi dan terus memaki diri sendiri. Tapi dia malu untuk menunjukan muka didepan Rey.

Dia sadar terlalu cepat mengambil keputusan dan tidak membiarkan Rey memberi penjelasan. Olin sadar kalau dia tadi bertindak egois.

Gue harus keluar, batin Olin.

Diam diam Olin keluar dari tempat persembunyiannya lalu berjalan senyap kearah Rey. Gadis itu berdiri tepat dihadapan Rey yang tengah menunduk sambil memegang kepala.

"Rey,"

Spontan pria itu mendongakkan kepalanya saat secara tidak sengaja indra pendengarannya menangkap suara yang sangat dia kenal.

"Gue mint_"

"Lin gue minta maaf. Gue udah kecewain lo tadi. Lo pasti cemburu?,"

Olin tertawa pelan, pria itu sangat menggemaskan saat memasang wajah panik seperti ini. Sangat berbeda dengan gaya  cool yang senantiasa dia tunjukkan didepan mata publik.

"Lo imut tau kalau panik gitu.. Hahaha,"

Gadis itu kini tertawa lepas sambil memegangi perutnya. Sementara Rey kembali memasang wajah datar. Dia serius minta maaf tapi malah dijawab guyonan oleh Olin.

Olin mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi Rey pelan. Pria itu semakin dibuat kesal, dia tidak suka jika dibilang imut. Karena itu hal yang tidak keren bagi seorang pria.

"Gue udah maafin lo kok. Gue sadar, tadi gue terlalu cepet ambil keputusan,"

Seulas senyuman manis terukir sempurna dibibir Rey. Beruntung sekali Olin dapat memahami itu dengan lapang dada. Karena Rey malas jika harus berurusan dengan BP.

Apalagi kalau bukan perang antara Jessy dan Olin. Rey tau betul model perang para wanita. Apalagi kalau bukan jambak jambakan rambut. Sudah banyak kasus serupa yang ditangani Rey.

•••

Cuap cuap author,

Jangan lupa tinggalkan jejak, follow, vote, and coment.

Salam hangat dari author😇

Cool Ketos |2| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang