Part 10 - Rencana Kedua

848 62 1
                                    

Hari ini Olin akan melancarkan aksi keduanya, yakni dengan merubah penampilan. Olin ingin melihat, apa Rey akan tetap setia padanya saat dia penampilan Olin nanti buruk?

Gadis itu mencatok rambutnya menjadi keriting. Semuanya keriting, tidak menyisakan rambut lurus-nya sehelai pun. Menurutnya dia sudah cukup konyol saat ini.

Tanpa rasa ragu Olin berjalan menuju meja makan yang sudah penuh dengan anggota keluarganya.

"SELAMAT PAGI!" teriak Olin.

"Pagi juga nyet"

"Uhuk.. Uhuk.."

Kevin langsung terbatuk-batuk saat melihat Olin saat ini. Laras segera memberikan air lalu Kevin minum sampai tandas tanpa sisa.

Pria itu menatap Olin yang sedang mematung dalam-dalam. Berusaha meyakinkan dirinya kalau ini benar -benar adiknya--Olin.

"Ini Olin?"

"Iya lah, masak Saodah!"

"Buahahahahahhaha uhuk.. Buahahaha"

Sontak Kevin tertawa terbahak-bahak sampai beberapa kali terbatuk-batuk. Penampilan Olin sangat aneh hari ini. Dan Olin nampak sangat-sangat konyol.

"Heh! Lo mau main film jadi brave?" tanya Kevin disela-sela tawanya.

Olin tidak menghiraukan tawa Kevin dan memilih duduk dikursi sebelah Laras. Satu keluarga saat ini mati-matian menahan tawa melihat penampilan baru Olin.

"Kenapa kamu ubah rambut Lin?... Pfft" tanya Andi pelan sambil menutup mulutnya.

Gadis itu menggeleng pelan lalu meraih roti tawar yang ada diatas meja. Atau lebih tepatnya meraih roti tawar milik Kevin yang sudah diolesi selai cokelat kesukaan Olin.

"Sialan!, roti gue beg_"

Plak!

Laras menepuk punggung tangan Kevin keras sambil melotot kearah putranya itu. "Ucapannya dijaga"

Sementara Olin memeletkan lidahnya puas karena Laras membelanya. Memang Selasa berkah untuk Olin. Tapi tidak tau bagaimana saat disekolah nantinya, semoga saja semua berjalan sesuai harapan Olin.

"Yaudah buruan berangkat, nggak usah bolos-bolos lagi! Atau mama kepret kalian berdua" ancam Laras.

"Siap bos!" jawab Kevin dan Olin bebarengan.

•••

Benar seperti dugaan Olin, semua pasang mata menatapnya heran. Dijamin kalau kalian liat penampilan Olin pasti kalian tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut.

Olin masuk kekelas menghampiri Nita dan Loli yang sudah duduk manis dikursi masing-masing.

"Buahahahahhaahahaha! Lo kaya singa! Hahahha!" tawa kedua gadis itu juga pecah.

Ingin rasanya Olin mencincang kedua gadis ini dan dagingnya dijadikannya sate. Biarlah Olin kanibal kalau sedang kesal seperti ini. Bahkan dia bisa memakan Nita dan Loli hidup-hidup.

"Kalian berdua temen kan?" tanya Olin sambil tersenyum manis.

"Untuk hari ini enggak" jawab Loli kembali terbahak.

"Huft, asem bener hidup gue" tutur Olin lalu berjalan keluar kelas.

Kedua temannya itu hanya mengekor dari belakang sambil cengengesan menahan tawa. Karena jika dilihat dari belakang rambut Olin akan lebih aesthetic lagi.

Mereka masuk kedalam kelas Rey dengan langkah pasti. Seketika semua pasang mata menatap kearah tiga gadis itu.

Kevin yang melihat sudah tertawa ngakak paling duluan. Sementara Rey dan Sam melongo menatap Olin saat ini. Mimpi bukan sih?

Gadis itu berjalan menghampiri Rey lalu duduk tepat disebelah cowok itu. Dan Rey masih setia dengan mata terbelalak.

"Gimana penampilan gue?"

"Buahahahahahaha... Ahahahahaha" saat itu juga tawa Rey lepas.

Pria itu sampai memegangi perutnya karena melihat pacarnya ini semakin hari semakin absurd.

"Lo suka nggak?" tanya Olin antusias.

"Kenapa emang?" tanya Rey disela-sela tawa.

"Bisa aja kan lo nggak suka gue jelek dan lo pergi tinggalin gue" ucap Olin serius.

Tawa Rey mendadak berhenti. Dia menatap Olin tajam masuk kedalam manik mata gadis itu. Dan yang ditatap hanya diam dengan mulut mengatup karena sedikit takut.

"Gue nggak pernah pergi hanya karna penampilan lo kaya gini, karena gue akan terima lo apa adanya. Lo hanya perlu jadi diri lo sendiri" ucap Rey tak kalah serius.

Semua yang ada didalam kelas itu diam dengan tatapan mata sulit diartikan. Ternyata Rey bisa manis juga.

Jessi yang melihat itu menekuk wajahnya kesal, begitu juga Azka yang hanya diam memandang Rey dengan tatapan tidak suka.

"Gue suka lo yang apa adanya"

"Semua perilaku, tingkah lo selalu bikin hari-hari gue menjadi berwarna Lin"

Blush.

Duh gue pengen nangis denger ucapan Rey, batin Olin.

•••

Aduhh manisnyaa...

Ada yg pengen punya pacarr kaya Rey nggak nih??

Kita mimpi bersama-sama 😭

Next aja yha

Cool Ketos |2| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang