Part 24 - Mengulang Semua

1K 53 0
                                    

Selasa cerah dan berawan, cuacanya juga tidak terlalu panas seperti biasanya. Ada sepoi-sepoi angin yang menerpa kulit. Walaupun tidak terlalu sejuk seperti angin dikota Bandung.

Dua sejoli sedang duduk disebuah warung es degan pinggir jalan. Baru beberapa menit yang lalu mereka meninggalkan sekolah.

Olin memakan kelapa muda itu dengan lahap, memang es degan sangat cocok dicuaca agak-agak panas seperti ini. Membuat tenggorokan tidak haus dan kering.

"Lin"

Gadis itu menoleh saat Rey memanggilnya. Pria itu bukannya meminum dengan miliknya tapi malah asik mengamati Olin.

"Kita mulai semuanya dari awal ya?"

Deg.

Olin menunduk, tidak terhitung berapa kali Rey membuatnya patah hati. Dan Olin trauma untuk mengulanginya lagi. Dia takut kalau kenyataannya dia benar-benar tidak berjodoh dengan Rey.

"Kali ini aku sungguh-sungguh akan membuat kamu bahagia"

Blush.

Pipi Olin merah merona saat Rey berbicara dengan menggunakan aku-kamu padanya. Gadis itu sedikit geli saat mendengarkannya.

"Aku nggak mau minta janji, nanti kalau kamu ingkar rasanya lebih sakit" jawab Olin polos.

Rey mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Mungkin ini saatnya dia mengubah sikapnya total pada Olin. Dia harus lebih perhatian karena gadisnya ini sangat manja.

"Baju couple yang kamu beliin masih aku simpan, nanti kita pakai ya" ajak Rey.

Kedua alis Olin saling bertaut. "Dipakai? Emangnya mau kemana?"

"Minta restu dari kedua orang tua kita"

Blush.

Lagi-lagi Olin mengalihkan pandangan karena wajah cantiknya memerah.

"Susah kayaknya minta restu ke mama kamu Rey" ucap Olin yang sedikit putus asa.

Rey menggenggam tangan gadisnya lalu membisik-kan sesuatu ke telinga Olin.

"Kalau nggak direstuin kita kabur dari rumah bareng"

Olin tersenyum tipis. "Mau kabur kemana?" tanya Olin.

"Kemanapun asalkan sama kamu"

Ternyata Rey juga bisa gombal. Membuat Olin salah tingkah sambil memukuli lengan pria itu pelan.

"Kamu kalau lagi salting lucu, jadi pengen cium" ucap Rey lagi.

Mata Olin terbelalak. "Reyyyy!!!"

Gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Wajahnya sangat merah seperti lipstik maroon milik Laras.

"Iya-iya, ampun" Rey terkekeh pelan.

"Beneran nggak boleh nih?" goda pria itu.

"IHH REY MAHH GITU!!!"

•••

Laras heran melihat putrinya lompat-lompat girang saat turun dari tangga. Seperti orang menang undian dan dapet doorprize rumah mewah didaerah Andhara.

"Buset, anak mama kenapa sih?" tanya Laras heran.

Olin menggeleng pelan lalu duduk dimeja makan. Gadis itu senyam-senyum tidak jelas sambil mencomot buah apel merah didepannya.

"Olin! Itu buat makan malam nanti! Haduh anak bandel banget" ucap Laras lalu merebut buah apel itu.

Namun berbeda dengan biasanya. Biasanya Olin akan marah-marah seperti orang kesetanan lalu meminta apel itu lagi. Namun kali ini beda, dia hanya diam sambil berfantasi sendiri.

"Ya Allah Lin, mama udah bilang kalau pulang jangan lewat depan rumah kosong ujung komplek! Jadi ketempelan kan kamu!" ucap Laras heboh.

Seketika lamunan Olin buyar mendengar ucapan Laras. "Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim! Siapa yang ketempelan mamaku zheyeng!"

"Olin tuh lagi happy, berbunga-bunga" ucap Olin.

Laras yang mendengar itu malah semakin heboh.

Brak!

Wanita paruh baya itu menggebrak meja dengan sangat keras membuat Olin terlonjak kaget.

"Ngomongin soal bunga! Mama lupa nyiramin bunga didepan rumah Lin!"

Laras berlari cepat keluar dari rumah untuk menyiram tanaman bunganya. Sementara Olin menepuk jidatnya.

"Punya mama kok ogeb banget Ya Allah"

Pletak.

Sebuah gayung mengenai kaki Olin, gayung itu melayang dari luar.

"ENAK AJA NGATAIN EMAKNYA SENDIRI OGEB! ANAK DURHAKA! COBA AJA KALAU BUKAN MAMA YANG LAHIRIN KAMU! KAMU NGGAK AKAN ADA DIDUNIA! MEMANGNYA KAMU KIRA KAMU NGGAK OGEB! YANG OGEBNYA KEBANGETAN ITU PAPA KAMU ITU!"

•••

Haduh emakk emakk..

Jangan lupa vote dan coment..

Jaga kesehatan kalian semua.. Stay healthy..

Cool Ketos |2| Lengkap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang