Happy Reading 💜
"Begini sayang. Bagaimana kalau tiba-tiba ada orang yang mengaku kalau dia adalah Mommy mu. Apa kamu bakal percaya?"
Baby masih saja kepikiran soal pertanyaan Daddy nya. Ia masih bingung kenapa tiba-tiba Daddy nya menanyakan hal seperti itu.
"Daddy hanya berandai-andai sayang"
Seperti itulah kira-kira jawaban Arlan ketika Baby menanyakan nya. Sebenarnya Baby tidak percaya dengan ucapan Arlan ia sangat yakin jika ada sesuatu yang disembunyikan darinya. Tapi Apa?.
Diperjalanan Arlan mengantarkannya tadi ke sekolah Baby hanya selama perjalanan menuju sekolah. Ia tidak mau bertanya soal masalah semalam.
Dorrr
Seseorang mengangetkan Baby dengan tak berperasaan. Baby hampir saja terjungkal dari bangkunya saking kagetnya. Baby mengeluarkan segala sumpah serapah nya dalam hati sambil mengusap dadanya.
"Lo gila" bentak Baby ketika melihat sang pelaku hanya cengengesan dengan wajah tak berdosa sama sekali.
"Heheh sorry beb abisnya Lo ngelamun sendirian dikelas kek gini" ucap Dita sambil mengangkat jari manis dan jari tengahnya membentuk huruf V.
"Lo benar-benar ngeselin".
"Maaf beb".
"Tau ah gue kesel sama Lo".
Baby langsung keluar dari kelas dengan perasaan dongkol. Dan tentu saja langsung diikuti oleh Dita dengan perasaan bersalah.
"Beb sorry gue beneran gak bermaksud tadi, gue cuma bercanda beb" mohon Dita memelas.
"Iya udah gue maafin tapi jangan diulangi lagi" ucap Baby yang langsung diangguuki Dita.
"Lo mau kemana sih beb, kantin kan arah sana" heran Dita. Kantin berada disebelah kiri sedangkan Baby mengambil jalur yang berlawanan.
"Yang bilang gue mau ke kantin siapa?" cetus Baby.
"Terus kemana?" Tanya Baby.
"Kelas Dewa"
*****
"Dewa gue boleh minta tolong gak?"
Cici berdiri disamping Dewa dengan buku paket Matematika ditangannya. Modus ala Cici.
"Apa?" jawab Dewa singkat.
"Boleh nggak ajarin gue soal nomor 5. Soalnya gue nggak ngerti sama rumusnya" mohon Cici agar Dewa mau membantunya. Kan lumayan jika Dewa nanti mau mengajarinya. Ia bisa dekat-dekat dengan Dewa.
"Kenapa nggak sama yang lain aja?".
Bukannya Dewa pelit berbagi ilmu. Tapi kalian tau sendiri kan gimana buasnya Baby jika Dewa berdekatan dengan Cici. Ia hanya tidak mau Baby salah paham dan berujung berantam dengan Cici.
Dewa masih ingat dimana Baby dan Cici saling menjambak rambut satu sama dilapangan tempo hari yang membuat keduanya diskorsing selama 3 hari.
Dewa tidak mau hal itu keulang lagi. Ia sudah berjanji pada Arlan untuk selalu menjaga Baby.
"Kan cuma Lo doang yang disini. Plis Dewa ajarin gue dong. Cuma Lo doang harapan gue buat ngajarin gue"
"Gue nggak bisa"
"Dewa Lo tega liat gue dihukum nanti cuma gara-gara Lo nggak mau ngajarin gue. Cuma 1 soal doang loh. Gak bakal lama. Dewa tolong dong" pinta Cici.
"Bukan gitu"
"Terus apa. Lo takut sama Baby. Dia gak bakal tau kok. Lagipula kan Lo cuma ngajarin gue doang. Gue gak bakal aneh-aneh kok"
"Coba gue liat"
![](https://img.wattpad.com/cover/230528051-288-k827633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY
Teen Fiction"Oke trik lo lumayan juga karna sekarang gue mulai tertarik sama lo. Karna lo udah nolongin gue tadi dan mood gue juga lagi bagus sekarang, lo gue angkat jadi pacar gue sekarang" "Gue nolak" Bagi yang suka karakter cowoknya yang act of service bgt...