part 4

327 22 1
                                    

Happy reading guys 💜
Instagram|| @pintarskiii

"Lo emang cewek manja, ngeselin dan pemaksa tapi entah kenapa gue nggak mau mendorong Lo menjauh dari gue"
Dewa Abimana Graha

"udah sana masuk" kini Dewa dan Baby sudah berada didepan kelas gadis itu. Tapi dari tadi Baby masih saja belum mau melepaskan Pelukannya pada Dewa.

"Ih belum bel juga" rengek Baby.

"Bentar lagi juga bel gue mau ke kelas, gue nggak mau ya terlambat masuk kelas gara-gara Lo" Baby mendengus kesal, melepaskan Pelukannya pada Dewa dan langsung masuk ke kelas meninggalkan Dewa.

Dewa menarik nafas lelah sebelum pergi menuju kelasnya.

"Demi apa lo diantar Dewa ke kelas" heboh Dita yang dari tadi melihat interaksi keduanya.

"Udah deh gak usah heboh kek gitu orang lagi kesal juga" kesal Baby pada sahabatnya yang tidak mengerti situasi.

"Kesal kenapa lagi sih, padahal yang gue liat ya tadi lo itu udah kek anak kucing yang gak mau lepas dari ibunya nempel mulu modus Lo ya sama Dewa" tuduh Dita sambil cekikikan yang membuat Baby semakin kesal.

"Diem deh lo dit gue beneran lagi kesal ini" kesal Baby.

"Oke gue diem"

"Bagus"

*****

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang sekolah.  Baby dan Dita berjalan bersisian menuju parkiran.

"Beb liat deh itu Dewa sama anak baru juga mereka mau kemana ya" Baby melihat Dewa dengan kesal, tadi Dewa sudah membuatnya kesal dan sekarang kekesalannya bertambah melihat Dewa dekat dengan Anak baru itu.

Sebenarnya disana bukan hanya ada Dewa dan Cici saja melainkan ada tiga orang lainnya yang Baby yakini teman sekelas Dewa.

"Sialan" umpat Baby, ketika Ia melihat Cici hendak naik ke jok penumpang motor Dewa.

Detik berikutnya Baby sudah menghampiri keduanya dan dengan tanpa berdosa langsung menarik Cici sehingga cewek itu tidak jadi duduk di jok penumpang motor Dewa.

"Lo apa-apaan sih, jadi cewek kok kasar bangat" kesal Cici.

Kalau saja Dewa tidak ada disana mungkin Cici akan membalas perbuatan Baby.

Sedangkan Dewa yang melihat itu langsung turun dari motor dan melepaskan helm yang ia pakai.

Sebenarnya Dewa sudah melarang Cici tadi untuk tidak bersamanya karna ia tau Baby sangat nekat. Ia malas harus berurusan sama dua cewek aneh ini.

Namun Cici tetap saja memaksa.
"Daripada Lo jadi cewek kok gak ada harganya bangat, sukanya kok sama cowok orang"  Baby langsung menggeser Cici dan berdiri disamping Dewa.

"Kenapa lagi sih" tanya Dewa yang sudah mulai jengah melihat pertengkaran Baby dan Cici ia yakin kalau tidak ia tengahi pertengkaran nya akan terus berlanjut.

Yang akan membuat mereka jadi tontonan gratis siswa yang hendak pulang.

"Gue mau pulang bareng Lo atau nggak ke kafe yang kemarin dulu gue nggak papa kok kalau harus nungguin lo kerja dulu" mohon Baby agar Dewa tidak perlu mengantarkan Cici.

"Gue gak bisa gue mau kerja kelompok"

"Gak boleh, Lo nggak boleh kerja kelompok berdua sama cewek centil ini" Ucap Baby sambil merentangkan tangannya didepan Dewa.

Dewa menurunkan tangan Baby namun cewek itu kembali menaikkan tangannya.

"Bukan berdua tapi berlima" jelas Dewa agar Baby tidak melakukan hal aneh lagi.

"Tetap aja gak boleh".

"Terus nilai gue gimana?"

"Mereka aja yang ngerjain Lo nggak perlu ikut, Lo sama gue aja" Baby mulai menarik seragam bagian bawah Dewa agar cowok itu mau menuruti keinginan nya.

"Lo apa-apaan sih orang cuma mau kerja kelompok doang kok" Cici mulai kesal karna dari tadi Baby selalu menghalang-halangi Dewa untuk ikut.

"Gue nggak percaya sama lo"sewot Baby.

"Dewa ayo pulang" rengek Baby sambil menarik-narik baju Dewa.

"Gue harus kerja kelompok, Lo pulang sama Dita aja, kan dia biasa nganterin lo" ucap Dewa sabar ia tidak mau sampai kelepasan membentak Baby. Bagaimanapun menyebalkannya Baby, ia tidak boleh membentak cewek. Sebisa mungkin harus ditahan. Kalo nggak bisa ditahan ya gaskeun.

"Yaudah kalo gitu gue ikut sama lo" putus Baby.

"Eh nggak bisa, Lo nggak bisa ikut karna kerja kelompok nya dirumah gue dan gue gak ngizinin Lo masuk kerumah gue" cetus Cici karena kesempatan nya untuk merebut hati Dewa akan gagal apabila Baby ikut.

"Lo mau ini cepat selesai kan" tanya Dewa pada Cici yang mendapat anggukan dari cewek itu.

"Yaudah biarin dia ikut" Ucap Dewa menaiki motornya dan memasang helm full face nya.

Sedangkan Baby menahan suaranya agar tidak berteriak karna ia baru saja dibela Dewa didepan cewek yang paling Baby benci.

"Naik" ucapan Dewa membuyarkan lamunan Baby.

Baby langsung saja naik ke motor Dewa dan sebelum Dewa menjalankan motornya Baby sudah berteriak kepada Dita.

"Dita gue duluan ya" yang mendapat tatapan malas dari Dita.

"Sahabat bulol emang" gerutu Dita sebelum menghampiri motornya.

"Terus gue sama siapa?" tanya Cici.

"Jalan aja sono" baby memeletkan lidahnya pada Cici yang menghentakkan kakinya kesal.

*****

Dan disinilah mereka sekarang dirumah Cici mereka mengerjakan tugas yang diberikan Bu Nadia.
Mereka mengerjakan nya setelah tugas tersebut dibagi.

Dan Dewa sama sekali tidak bisa fokus mengerjakan bagian nya karna Baby selalu merecokinya.

Dan seperti sekarang Baby tengah memainkan rambut belakang Dewa dengan menarik-narik nya. Dan itu tidak lepas dari pandangan Cici yang membuat cewek itu harus menahan cemburu.

"Dewa gue lapar" rengek Baby.

"Nanti" jawab Dewa kembali fokus pada tugasnya.

Lima menit berlangsung.

"Dewa ayo pulang gue ngantuk" rengek Baby menarik-narik tangan Dewa.

"Bentar lagi" jawab Dewa.

"Tapi gue ngantuk banget" ucap Baby sambil menguap karna rasa kantuk yang menyerangnya.

"Yaudah tidur disini" ucap Dewa sambil menunjuk pahanya karna ia juga tidak tega melihat Baby yang sudah sangat mengantuk.

Baby langsung saja mengambil posisi, merebahkan kepalanya di paha Dewa dan memeluk perut cowok itu.

Tak berselang lama Dewa sudah mendengar dengkuran halus dari mulut Baby. Dewa tersenyum melihatnya, mengusap kepala cewek itu sebelum kembali melanjutkan tugasnya.

"Pokoknya gue harus bisa dapetin Dewa" batin Cici.

Terimakasih buat kalian yang udah mau mampir ke lapak abal-abal gue ini 🙏😂
Purple Heart 💜

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang