part 19

255 15 2
                                    

Happy Reading 💜
Semoga kalian suka🤗

Dewa bukanlah orang yang mudah peduli terhadap orang lain. Ia termasuk cowok yang dingin dan cuek dengan segala keadaan.

Tumbuh di keluarga yang selalu mementingkan pekerjaan membuat Dewa menjadi sosok tak tersentuh.

Papanya yang selalu gila kerja. Dan Mamanya yang selalu ikut kemanapun papanya pergi. Dewa tidak pernah membenci orangtuanya, namun ia kecewa terhadap papanya. Karna papanya lah ia jarang ketemu dengan mamanya.

Dulu sewaktu ia masih kecil ia sangat dekat dengan Marina mamanya. Ia selalu bermain bersama sang mama. Ia selalu dibuatkan sarapan setiap ia berangkat ke sekolah. Dan ia selalu dibuatkan bekal oleh sang mama.

Dari dulu Adi papanya memang sudah gila kerja. Tapi Marina selalu memberikan pengertian kepadanya.
Dulu Dewa sangat mengagumi sosok Adi. Tapi sekarang Dewa malah merasakan yang sebaliknya.

Sejak SMP Dewa mulai merasakan kesepian karna orangtuanya yang selalu pergi ke luar kota ataupun luar negeri untuk urusan bisnis.

Dari situ Dewa sangat jarang berkomunikasi dengan orangtuanya. Orangtuanya sangat jarang dirumah. Kalaupun pulang itu hanya sebentar lalu pergi lagi.

Sejak itu Dewa tumbuh menjadi sosok yang dingin. Tidak banyak bicara terhadap orang lain. Ia juga tidak mudah peduli dengan orang lain apalagi khawatir terhadap orang lain.

Namun sekarang Dewa tidak tau apa yang tengah ia rasakan. Ia merasakan perasaan khawatir dalam hatinya ketika mendengar Baby kekasihnya orang pertama yang berani mengusik hidupnya. Dan sialnya sekarang Dewa malah merasakan usikan Baby sebagai kebutuhannya.

Dewa terus menyusuri koridor sekolah untuk mencari keberadaan Baby. Ia sudah mencari hampir ke seluruh ruangan yang ada disana namun hasilnya nihil.

Bahkan bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Jika biasanya Dewa sudah berada didalam kelas lima menit sebelum bel berbunyi, namun sekarang ia malah melakukan kebalikannya. Dan itu karna kekhawatirannya terhadap Baby.

Dewa mengehentikan langkahnya ketika teringat sesuatu. Satu-satunya tempat yang belum ia cari perpustakaan. Meskipun kemungkinannya sangat kecil Baby ada disana. Karna menurut cerita Baby, ia tidak pernah kesana, menurutnya perpustakaan adalah tempat yang membosankan.

Ketika sudah sampai didepan perpustakaan Dewa mengamati rak sepatu yang ada diluar. Namun ia tidak melihat ada sepatu disana. Siswa memang dilarang memakai sepatu kedalam perpustakaan.

"Apa mungkin dia disini" gumam Dewa.

"masuk aja siapa tau dia disana" ucap Dewa bermonolog pada dirinya sendiri.

Setelah membuka sepatunya Dewa masuk kedalam. Ia mulai berjalan menyusuri rak buku.

Dewa menajamkan penglihatannya ketika melihat seseorang tengah tidur di meja paling pojok. Dewa bisa memastikan dia seorang cewek, dilihat dari rambutnya. Orang itu tidur dengan menenggelamkan kepalanya di atas meja dan tangan sebagai bantalan nya.

Dewa berjalan mendekat untuk memastikan siapa orang itu. Ia berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara dan membangunkan orang itu.

Perlahan namun pasti kini Dewa sudah berada disamping cewek itu. Meskipun Dewa tidak melihat wajah orang itu. Tapi Dewa bisa tau siapa orang itu. Bahkan ia sangat mengenalnya. Baby.

Dewa sekarang bisa bernafas lega setelah menemukan orang yang sedari tadi mengganggu pikirannya. Senyum tipis terukir di bibirnya ketika melihat Baby yang tidur dengan nyenyak. Terbukti karna tidak menyadari kedatangannya.

Ia mengambil posisi duduk disamping Baby. Memandang gadis itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

Tangannya terangkat untuk mengusap kepala gadis itu dengan lembut.

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang