part 1

869 23 0
                                    

Haloooo

Instagram : @pintarskiii

Baby menghapus keringat di pelipisnya, kulit putihnya langsung berpaparan dengan teriknya matahari disiang hari. Membuat nya pusing karena Baby memang sangat tidak tahan dengan paparan cahaya matahari yang terasa sangat panas ketika menghantam ubun"nya dan wajahnya .

Baby menatap kosong ke depan karena kesadarannya sudah akan habis, mata nya mulai menggelap sampai akhirnya ia jatuh tak sadarkan diri.

Baby memang dihukum Bu Siska karena Baby tidak mengerjakan tugas matematika, bukan karena Baby tidak mau mengerjakannya tapi apalah daya otak Baby sangat tidak mampu menerima asupan materi yang diberikan Bu Siska. Sampai ia harus berahir dilapangan yang sangat panas, karena Bu Siska memang terkenal tidak akan mentolerir siswa yang tidak mengerjakan tugas.

Tapi sebelum tubuh Baby menghantam kerasnya lapangan, seseorang dengan tangan kokoh sudah siap menangkap tubuh Baby yang memang terlihat kecil dipelukan sang pria tersebut. Ya yang menangkap Baby adalah Dewa. Dewa langsung menggendong Baby ala bridal style menuju UKS, Tapi sebelum Dewa sampai di UKS ia sudah dihadang cewek dengan tatapan menyelidik.

"Eh lo siapa? Kok Baby bisa sama lo? Lo mau bawa Baby kemana?" Cewek tomboi didepannya menghujani Dewa dengan berbagai pertanyaan.

Namun Dewa sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan Dita sahabat Baby.

"Eh lo punya kuping kan atau lo budek" Dita merasa kesal sama Dewa yang tidak menghiraukan pertanyaan. Padahal ia sangat penasaran kenapa Baby bisa pingsan begini dan yang membuat nya semakin penasaran adalah saat Baby digendong sama cowok yang ia tidak kenal.

Karena merasa ia tidak akan mendapatkan Jawaban apa-apa akhirnya Dita hanya diam dan mengikuti Dewa.

Sampai akhirnya Dita berhenti saat melihat Dewa meletakkan tubuh Baby di atas bankar yang memang disediakan pihak sekolah di UKS.

Dita tidak lagi mempedulikan Dewa yang melangkah keluar dari UKS, karena fokusnya kini beralih ke Baby jujur saja ia sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

Dita mengambil minyak kayu putih dan mendekatkan nya ke hidung Baby agar Baby cepat sadar. Benar saja tak berselang lama Baby langsung mengerjapkan matanya.

"Eh beb lo udah sadar, sukur deh gue tadi khawatir bangat tau nggak sama lo" ucap Dita khawatir.

"Emangnya gue kenapa? Kok gue ada disini" tanya Baby karena seingatnya dia tadi lagi menjalani hukumannya Bu Siska di lapangan. Bu Siska. Ah Sekarang Baby ingat kalau dia tadi pasti pingsan.

"Lo yang bawa gue kesini dit?" Tanya Baby.

"Ya nggaklah, lo pikir karena dandanan gue kek tomboi gini gue sanggup gitu buat ngangkat badan lo" tuduh Dita kesal.

Baby memutar matanya jengah.

"Terus yang bawa gue kesini siapa?" Tanya Baby mengalah , jujur saja ia lagi tak ingin berdebat kepalanya saja masih nyut-nyutan akibat pingsan tadi.

"Oh tadi lo itu digendong sama cowok kesini, cowoknya tampan sih tapi budek" jelas Dita.

"Dan sebelum lo tanya siapa cowok itu jawabannya gue nggak tau karena gue aja tadi heran kenapa lo bisa sama dia dan dia juga abis nganterin lo kesini langsung balik gak ngomong apa-apa" jelas Dita acuh.

Baby hanya diam memikirkan cowok yang telah menolongnya tadi, ia ingin berterimakasih kepada cowok tersebut.

Tapi disisi lain Baby juga merasa kesal karena cowok itu langsung meninggalkan nya gitu aja selesai menolong nya. Baby yang selama ini selalu disanjung para cowok disekolah nya merasa heran. Harusnya kan cowok itu nunggu sampai ia siuman. Bisanya cowok-cowok begitu untuk menarik perhatiannya. Tapi yang ini agak  beda. Ia sedikit tertarik.

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang