part 12

303 16 0
                                    

Happy Reading
Instagram|| @pintarskiii




Dewa memasuki kelasnya. Ia baru saja mengantarkan Baby ke kelasnya. Sebenarnya Baby tadi belum mau masuk kelas dengan alasan ia masih ingin berduaan dengan Dewa.

Tapi setelah Dewa mengeluarkan semua tenaganya untuk membujuk gadis keras kepala itu akhirnya Baby menurut.

"Hai Dewa" sapa Cici dengan ramah. Senyum gadis itu masih mengembang diwajahnya.

"Hmm" Dewa hanya berdehem sebagai jawabannya.

Cici hanya tertawa sinis mendengar jawaban singkat dari Dewa. Ia sudah tau bagaimana sifat dinginnya Dewa terhadap wanita. Siska sudah bercerita padanya.

Dan menurut Siska, Baby satu-satunya cewek yang dekat dengan Dewa. Itupun melalui paksaan dari Baby sendiri.

"Kalau Baby bisa, gue juga pasti bisa" batin Cici. Gadis itu tersenyum licik tanpa sepengetahuan Dewa.

"Dewa boleh nggak kalau nanti gue nebeng sama lo, soalnya tadi mami nelpon gue katanya nggak bisa jemput gue" ucap Cici mencoba mencari perhatian Dewa.

"Lo bisa naik taksi" jawab Dewa datar.

"Tapi gue takut, Lo tau kan kalau gue baru pindah disini"

"Lo minta Tebengan sama anak lain aja" putus Dewa.

Tapi Cici tetap saja tidak mau. Ia hanya mau diantar sama Dewa dengan alasan yang ia buat-buat.

Dewa hanya diam tidak menanggapi ocehan Cici. Ia malas berdebat dengan Cici.

*****

"Dewa" teriak Baby ketika melihat Dewa yang baru saja keluar dari kelas dengan tas digendongannya.

Baby sedikit berlari kecil untuk menghampiri Dewa. Sedangkan Dewa hanya tersenyum melihat Baby yang sudah ada dihadapannya.

"Dewa Lo jadi kan nganterin gue pulang?" ucap Cici yang baru saja keluar dari kelas.

"Apaan nganterin pulang, emang Lo siapa berani-beraninya minta dianterin pulang sama cowok orang" bentak Baby tak terima.

"Dewa sendiri yang mau nganterin gue pulang" ucap Cici membela diri.

Baby menatap tajam Dewa. Ia emosi bagaimana bisa Dewa mau mengantarkan Cici pulang dibanding dirinya.

"Jadi lo lebih milih nganterin dia daripada gue. Yaudah sana" ketus Baby.

Gadis itu langsung berlari meninggalkan Dewa dan Cici.

Dewa menatap tajam Cici sebelum ia pergi untuk menyusul Baby. Ia tidak mau Baby salah paham padanya. Padahal mereka baru saja jadian tadi.

Dewa mendapati Baby yang sudah berdiri didepan gerbang dengan kedua tangan yang sudah terlipat di depan dada dengan muka yang sudah ditekuk.

"Marah?" tanya Dewa hati-hati.

"Ngapain Lo disini?, udah sana antar tu cewek" sinis Baby.

Dewa hanya mengulum senyumnya. Menurutnya Baby sangat lucu jika dalam mode cemburu begini.

"Cewek gue kan disini" jawab Dewa.

Baby berusaha menahan kedutan di mulutnya untuk menahan agar ia tidak senyum mendengar penuturan Dewa.

"Gue mau naik taksi aja" ucap Baby berusaha untuk tetap cuek.

"Baby ayo"ucap Dewa dengan lembut. Ia menarik pergelangan tangan Baby dengan lembut untuk ia bawa menuju motornya.

"Ih lepasin" ucap Baby berusaha melepaskan tangannya dari Dewa.

Dewa menghembuskan nafas pelan. Baby sangat keras kepala dan susah di atur. Kesabaran Dewa selalu di uji jika menghadapi sifat Baby yang selalu berubah-ubah.

BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang