BAB 3

2.8K 173 2
                                    

Happy Reading!

"Loh kakak...."

".......... Kamu"

ujar mereka bersamaan. Billar pun disuruh duduk di samping Lesti, sementara pak Arya pindah ke kursi yang hanya memuat satu orang saja.

"Jadi kalian sudah saling kenal ya?" tanya ibu Purnama. Lesti hanya mengangguk.

"Iya, kemarin malam saya hampir menabraknya" ujar Billar

"Syukur kalo kalian sudah saling kenal. Jadi, bapak ga perlu repot-repot buat kenalin kamu ke Lesti" ujar pak Arya senang.

"Tapi mengapa kamu hampir menabrak anak ibu?" tanya ibu Purnama cemas.

"Kemarin anak ibu jalan sendirian, kayanya kemarin anak ibu melamun. Soalnya saya telakson anak ibu ga denger" jelas Billar dengan sangat lembut.

"Tapi kamu gak apa-apa kan nak" tanya ayah Surya. Lesti hanya menggelengkan kepalanya yang masih menunduk

"Syukur deh" ujar ayah Surya. Lesti sedari tadi hanya diam dan menunduk.

"Lalu bagaimana? Apa kalian mau menikah minggu depan?" tanya pak Arya penuh harapan.

"Kalo Billar sih setuju ajah pak, tapi gatau tuh sama Lesti" ujar Billar melirik kearah Lesti.

"Iya pak saya mau" Lesti mendongak. Sejujurnya Lesti menahan air matanya yang hampir jatuh.

"Bagus deh kalo kalian setuju" ujar Ayah Surya.

"Tapi ada syaratnya pak" sambat Lesti yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Apa itu syaratnya nak?" tanya bu Purnama.

"Lesti mau pernikahan ini ga boleh ada orang yang tau. Lesti cuma mau mengundang kerabat-kerabat dekat saja" kata Lesti memohon.

"Billar setuju pak" jawab Billar antusias.

Pak Arya dan orang tua Lesti hanya mengangguk setuju.

"Apakah Lesti masih bisa kuliah dan mewujudkan cita-cita Lesti?" tanya Lesti yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Boleh banget nak, nanti bapak akan mewujudkan cita-cita kamu sayang" jawab Pak Arya dengan senang hati, kemudian Ayah Surya dan Ibu Purnama tersenyum senang. Ibu Purnama menghampiri Lesti, lalu memeluk dan dibalas pelukan erat dari Lesti. Mata Lesti sudah bercucuran air mata. Ibu Purnama melepas pelukannya dan memegang kedua pipi Lesti, lalu mengusap air mata Lesti. Billar yang melihat kejadian itu, ikut terbawa suasana.

"Besok pihak WO akan datang kerumah bapak. Nanti besok Lesti ga usah masuk kerja. Lesti langsung saja ke rumah bapak jam 9 pagi. Nanti pihak WO akan membawa gaun pengantin dan kamu bisa memilihnya nanti" jelas pak Arya.

"Baik pak saya akan datang" jawab Lesti.

"Kamu sudah tau kan rumah bapak?"

"Sudah pak"

"Loh dari mana kamu tau?"

"Rumah bapak kan di samping rumah ayah dan ibu"

"Loh bukan, itu rumahnya Billar. Billar sengaja membeli rumah itu karena dia ingin hidup mandiri bersama kamu" ujar pak Arya menggoda Billar. Kemudian, pipi Billar menjadi merah.

"Apaan si pak" ujar Billar menahan malu.

"Kalau begitu besok kamu ke rumah bapak sama Billar ajah ya nak?" Lesti hanya mengangguk.

"Surya, Purnama, Lesti dan Billar. Saya permisi dulu, karena ada urusan yang harus aku urus dirumah"

"Kita juga mau pamit pulang" ujar Ayah Surya.

Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang