Happy Reading!
"Ih dede mah gitu"
"Gitu gimana?" ledek Lesti.
"Tau ah" ujar Billar memalingkan wajahnya.
"Bayi kolotnya ngambek nih, gemes deh. Yaudah nih aaaa lagi" ledek Lesti sambil memainkan sendok seperti pesawat yang mendarat di mulut Billar.
"Pinter deh" Lesti terkekeh. Billar hanya memajukan Bibirnya. Lesti dan Billar saling suap menyuapi dengan di penuhi canda tawa mereka. Tanpa mereka sadari, mereka telah larut dalam rasa nyaman.
Hari sudah hampir gelap, Billar mengantarkan Lesti pulang. Billar juga pulang ke rumahnya sendiri. Sepi, hening, tak ada orang di rumah Billar. Hal itu yang membuat Billar jenuh sepanjang malam. Malam ini Billar memutuskan untuk main ke rumah Lesti. Tanpa merasa malu Billar menggunakan baju piyama tidur. Modal nekat pun jadi.
Billar sudah mengetok rumah Lesti.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam. Eh kak Billar" seru Lesti. Billar tersenyum.
"Kok tumben kesini"
"Ini ga disuruh masuk dulu nih"
"Ahh Iya, masuk dulu kak" Lesti mempersilahkan masuk.
"Nah gitu dong. Dasar ga peka" desis Billar mencubit pipi Lesti.
"Kakak sakit ihh!" ujar Lesti tak mau kalah, memukul ke tangan Billar. Billar hanya mengusap tangan yang bekas di pukul Lesti.
"Kebetulan banget kakak datangnya pas kita mau makan malam"
"Iya terus kenapa?" tanya Billar bingung.
"Kakak harus ikut makanlah" jawab Lesti cuek.
"Sebenarnya kakak udah makan..." tiba-tiba perut Billar berbunyi.
"Dih bo'ong banget" ujar Lesti penuh curiga.
"Suer deh" ujar Billar sambil menujukan jarinya membentuk huruf V.
"Ga percaya dede, orang tadi perut kakak bunyi kok" Billar hanya meringis.
"Udah ah, ga usah sungkan" akhirnya Billar pun mau ikut makan bersama keluarga Lesti.
Hening, hanya ada suara dentingan sendok. Sementara Billar masih diam menatap makanannya.
"Psttt dede. Kakak mau disuapin dede" bisik Billar yang membuat mata Lesti terbuka lebar dan menghentikan aktivitas makanya.
"Ada apa Lesti?" tanya Purnama.
"Iya ada apa nak? terus Billar kenapa ga dimakan" ujar Surya.
"Ini ayah, kak Billar katanya mau disuapin sama dede" ceplos Lesti langsung menutup mulutnya, membuat pipi Billar merah.
"Dede....kakak kan jadi malu" bisik Billar sambil menginjak kaki Lesti.
"Gpp kok nak Billar. Lagian ibu sama ayah juga makannya udah selesai, iya kan ayah" ujar Purnama melirik ke suaminya, lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Eee Iya nak kami makannya sudah kok, nak Billar nginep aja disini. Ada kamar kosong tuh, nanti biar Lesti yang anter kamu. Kalo gitu ayah dan ibu permisi dulu ke kamar" Surya dan Purnama segera meninggalkan mereka.
"Nah kan ayah ibu sudah pergi. Jadi kamu harus suapin kakak" ujar Billar sambil menyerah piring ke Lesti.
"Kakak mah udah gede, penginnya disuapin mulu" oceh Lesti.
"Gemes deh kalo liat kamu ngoceh" goda Billar.
"Ihh kakak, ga jadi disuapin nih"
"Eh iya iya, jangan gitu dong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]
Fiksi RemajaDILARANG MENJIPLAK! Cerita ini murni Halusinasi Author ya ges. Follow ig saya @vrnyln_an Salam Anjay Slow update