BAB 19

2.3K 202 11
                                    

Happy Reading!

Setelah satu minggu di Paris, Lesti dan Billar langsung pulang ke Indonesia.

Kemarin Lesti tidak enak badan. Sampai sekarang pun masih tidak enak badan. Setiap pagi Lesti harus mengeluarkan isi dalam perutnya. Dalam pesawat Lesti juga muntah-muntah terus.

Kini Lesti dan Billar sudah dalam mobil dan mau menuju rumah.

"Nanti kalo sudah sampai rumah kakak panggil Eno yah"

"Gausah sayang. Lagian cuma ga enak badan doang kok"

"Dari kemarin loh kamu kaya gini"

"Gausah dede gpp kok"

"Pokoknya nanti kakak panggil Eno ke rumah" Billar merajuk.

"Loh kok jadi kakak yang ngambek"

"Bodoamat ah!"

"Iya iya sayangku...nanti panggil a Eno ke rumah"

"Nah gitu dong!" Billar menyenderkan kepalanya ke pundak Lesti. Billar lalu mengusap-usap perut Lesti.

"Apa disini sudah ada Billar junior ya?" tanya Billar kepada Lesti.

"Lah mana dede tau!" Lesti cuek. Billar menengok ke wajah Lesti.

"Kakak pengin punya dede bayi" wajah Billar memelas seolah memohon kepada Lesti.

"Sayang... Nanti kalo Allah udah ngizinin kita punya anak... Nanti juga dikasih sama Allah" Lesti mengusap-usap rambut Billar.

"Kakak mau punya 11 anak!" Mata Lesti langsung terbelalak.

"Dihhh dede gamau yahh!" sewot Lesti.

"Harus mau titik!"

"Gamau titik!"

"Harus mau!"

"Yaudah sana kakak sama perempuan lain ajah!" sewot Lesti.

"Gamau, kakak maunya sama dede ajah" Billar memeluk pinggang Lesti.

"Sayang... Pokoknya dede gamau"

"Iya iya sayangku"

"Mas mba ini sudah sampai" ujar supir taksi yang mereka tumpaki.

"Ouh udah nyampe, kalo gitu tolong bawakan barangnya ke dalam ya pak" ujar Billar.

"Baik mas" pak supir langsung mengambil barang-barangnya dan menaruhnya di rumah Billar.

"Terimakasih pak, ini ongkosnya" Billar memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu.

"Loh mas ini banyak banget" ujar pak supir kaget.

"Gpp pak ambil ajah. Itung-itung rezeki bapak" ujar Lesti.

"Terimakasih banyak mas mba. Semoga mas mba sehat selalu. Saya permisi dulu" Pak supir langsung pergi dengan gembira.

"MasyaAllah" ujar Lesti bangga.

"Kenapa sayang?"

"Gpp, dede cuma kagum ajah sama kakak"

"Ahh kamu bisa ajah. Yaudah yuk masuk" Billar merangkul Lesti masuk ke rumah.

Lesti kini sedang tertidur, sedangkan Billar sedang menunggu Eno datang. Billar menunggu sambil memainkan ponselnya. Ponsel Lesti juga ada di Billar.

Tiba-tiba ponsel Lesti berbunyi. Tertera dilayar ponsel Lesti, yang menelepon Lesti adalah Rizky.

Billar langsung mengangkatnya, tapi Billar tidak berbicara sama sekali.

"Hallo Lesti. A Iki kangen kamu. A Iki menyesal sudah meninggalkan kamu. Tolong maafkan a Iki. A Iki akan menceraikan istri kakak dan kembali kepa... "  Billar langsung menutup teleponnya.

Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang