BAB 29

1.3K 120 12
                                    

Billar pun langsung menghentikan aksinya. Billar melihat ada darah mengalir di dahi Lesti. Billar langsung menangkup pipi Lesti. Tapi Lesti menepisnya.

"Jangan sentuh aku!" Bentak Lesti. Tak terasa air mata Lesti mulai berjatuhan.

"Hustt... Sayang jangan gitu" Billar berusaha lagi menangkup pipi Lesti, tapi kali ini Lesti malah menjauh dan duduk didekat jendela di pintu sebelahnya.

"Lesti itu darahnya ngalir terus loh" ucap Billar khawatir, tapi lesti tak menggubrisnya.

"Sayang ayolah... Jangan kek gini" ucap Billar putus asa. Lesti tetap diam.

"Pak buka pintunya! " Pinta billar pada pak taksi.

"Jangan pak" suara Lesti mulai melemah.

"Pak buka atau saya ancurin nih pintu!" 

Akhirnya pak taksi membuka kunci pintunya. Billar pun langsung membuka pintu mobil. Dan menarik tangan Lesti untuk keluar dari mobil.

"Aww.... Aww.... Aww...." Rintis Lesti.

"Sakit kak! Lepasin tangan aku!" Lesti berusaha melepas tangannya, namun Billar semakin kuat mencengkram tangan Lesti.

"Aw aw... Sakit kakak! Hiks" Lesti mulai menangis.

Tapi Billar tetap menarik tangan Lesti sampai mobil mewah Billar.

"Sekarang kamu masuk!" Pinta Billar. Sambil membuka pintu mobil.

"Gamau! Aku ga mau masuk!" Ketus Lesti.

"Lesti masuk!" Billar tak kalah ketus.

"Aku bilang ga mau! Ya ga mau!" Lesti membentak.

"Cekk" Billar berdecak. Billar sedikit mendorong Lesti masuk kedalam mobilnya.

"Duduk diam disini"

Brak

Billar menutup pintu mobil dengan keras.
Membuat Lesti kaget bukan main. Billar juga mengunci mobilnya supaya Lesti tidak kabur.

Billar berlari ke arah taksi dan mengeluarkan beberapa uang ratusan ribu

"Pak ini ongkos taksinya" Billar menyodorkan uangnya ke pak taksi.

"Ah iya, tapi ini kebanyakan pak" Pak taksi menerima uang dari billar.

"Gak papa itu buat ganti rugi mobil bapak"

"Tapi pak... " Pak taksi belum sempat menyelesaikan omongannya, tapi Billar sudah kabur duluan.

Billar langsung berlari ke arah kemudi mobilnya. Billar kini sudah masuk kedalam mobilnya

Sementara, Lesti yang melihat billar masuk ke mobil langsung memalingkan pandangannya ke arah jendela.

Billar mencari kotak p3k di dalam mobilnya.

Setelah menemukan kotak p3k nya. Billar langsung mengambil betadin sama kapas.

"Lesti sayang sini lukanya di obatin dulu" ucap Billar lembut. Tidak ada jawaban dari Lesti.

"Sayang... " Billar menepuk pundak Lesti, seketika Lesti langsung menepisnya.

"JANGAN SENTUH!" bentak Lesti yang masih memandang luar jendela mobil.

Billar mendengus kasar.

"Sabar lar, sabar lo harus sabar!" Batin Billar.

"Yaudah kita pulang ajah!"

Billar pun langsung melajukan mobilnya.

Ditengah jalan Billar sesekali menengok ke arah Lesti. Dan kali ini saat Billar melihat ternyata Lesti sudah tertidur. Billar pun menepikan mobilnya.

Billar kini mengambil kotak p3k.

Saat Billar membersihkan luka Lesti.

"Eughh" rintih Lesti tapi matanya merem.

"Hustt.... Hustt.... " Billar mengusap kepala Lesti agar Lesti kembali nyenyak. Karena Billar takut kalo Lesti bangun, yang ada nanti malah lukanya ga diobatin.

Kini luka Lesti sudah ditutupi dengan perban. Billar pun langsung melanjutkan perjalanan.

****

Di tempat lain.

"Hallo" Sahut orang tersebut.

"Gimana?" Tanya seseorang dari sebrang sana.

"Sesuai dengan rencana" Orang tersebut tersenyum licik.

"Bagus, lanjutkan!" Pintanya dan langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

Lalu orang tersebut mengeluarkan poto Lesti dan juga Billar.

"Hahaha kalian terlalu bahagia dia atas penderitaan aku! Tunggu saja tak lama lagi kebahagiaan itu akan sirna begitu saja!" Katanya dengan tawa yang mengerikan.


Marhaban Ya Ramadhan🥰
Hai readers!
Gimana puasa hari ini? Lancar?
Pantengin terus novel ini!
Dan jangan lupa vote😂

Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang