BAB 9

2.6K 173 2
                                    

Happy Reading!

Beberapa hari kemudian....

Billar pov🌸

Hari ini adalah hari yang aku tunggu. Aku akan menikah dengan wanita yang sangat aku sayangi. Dia adalah Lesti kejora. Wanita yang akan menjadi pendamping hidupku selamanya sampai maut yang memisahkan kita.

"Billar apa kamu sudah siap!?" sahut bapakku. Bapak Wira Arya Pratama. Presdir di Pratama Grup. Perusahaan yang sangat terkenal.

"Aku sudah siap pak" aku menghela nafas.

"Ayo kita berangkat, sebentar lagi ijab kobulnya dimulai" aku mengangguk mengerti.

Selama perjalanan menuju rumah Lesti, aku sangat gugup. Jantungku berdetak 2x lipat dari biasanya. Sepanjang perjalanan aku terus menghapal kalimat ijab kobul. Sungguh rasanya seperti mimpi bagiku bisa bersanding dengan Lesti. Awalnya aku menolak perjodohan ini, tapi seminggu aku mengenal dia. Dia adalah orang baik. Bidadari yang diturunkan untukku.

"Kamu kenapa nak?" bapak menepuk pundakku.

"Aku sangat gugup dan khawatir"

"Kamu gak perlu gugup dan khawatir. Kamu tarik napas panjang terus kamu keluarkan dengan rileks. Jangan lupa baca bismillah dulu" ujar bapakku.

"Bismillah...." aku menarik nafas dalam-dalam, kemudian mengeluarkannya dengan rileks. Dan benar itu membuatku agak tenang.

"Bapak aku sedih. Mama tidak bisa melihat putra menikah. Kenapa mama begitu cepat meninggalkan aku? Bahkan aku belum sempat melihat wajahnya secara langsung. Aku hanya bisa melihat mama dipoto saja" ujarku membasahi pipi.

"Nak mamah mu sudah bahagia disana. Setelah ini, kamu harus menemui mamah mu dan mengenalkan istrimu ke mamah" ujar bapak memelukku. Aku membalas pelukan bapak. Selama ini aku baru merasakan dipeluk seorang bapak. Aku dan bapak memang tidak seperti anak dan bapak pada umumnya. Bahkan aku enggan memanggilnya dengan sebutan papah.

"Bapak... Apa aku boleh memanggilmu papah?" aku melepaskan pelukannya dan menatap bapakku yang sudah tua.

"Boleh sayang, boleh banget. Bapak seneng banget kalau kamu panggil papah" ujarnya senang dan gembira. Aku baru melihat papah sesenang ini. Aku tersenyum lebar dan memeluk papah. Papah panggilan baru ku ke bapak.

Sampai dirumah Lesti. Suasananya tidak terlalu ramai. Cuma ada kerabat dekat saja. Aku dan papah turun dan masuk kerumah Lesti.

****

Lesti pov🌸

Aku menatap diriku tak percaya. Goresan make-up yang tidak terlalu menor dan tidak terlalu pucat telah menghiasi wajahku. Gaun yang ku pilih saat dirumah pak Arya ini sangat cantik. Aku sangat gugup. Sungguh rasanya seperti mimpi bagiku. Aku yang dulu digendong oleh ayah dan ibu. Sekarang sudah mau menikah.

"Ayah ibu anak mu sudah dewasa dan sudah mau bersuami" Aku bergumam dalam hati, sambil menatap diriku dicermin. Aku mendengar suara langkah kaki yang berjalan dengan anggun yang mendekati kamarku.

"Wah cantiknya tuan putri" ujar Rara diambang pintu.

"Apaan sih Ra? Kan jadi malu"

"Yaelah gak papa kali, biasanya juga lo malu-maluin gue"

"Ini beda Ra, gue bakal nikah. Sekali sampai maut memisahkan"

"Iya gue ngerti, ngomong-ngomong pengantin prianya udah dateng tuh" Rara menggodaku.

"Serius lo?" tanyaku serius.

"He-eh, lagi nungguin lo tuh"

"Permisi, ibu boleh bergabung?" ujar ibuku.

Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang