BAB 22

2K 189 16
                                    

Happy Reading!

Bacanya sambil nonton indosiar guys!
Soalnya ada Leslar!

Di rumah yang mewah namun sunyi. Dimana disitu Lesti disekap. Lesti disekap kamar ditempat tidur.

Matanya ditutup, mulutnya dibungkam, tangan dan kakinya diikat. Sehingga Lesti tidak mengetahui siapa yang menculiknya.

"Lesti sayang!" suara itu. Laki-laki yang mencolek dagu Lesti. Namun, Lesti merasa jijik dan menghindari dari colekannya.

"Hmmm hmmm" Lesti tidak bisa ngomong. Penculikan tersebut kemudian membuka bukaman dimulut Lesti.

"Siapa kamu!?" tanya Lesti tegas.

"Siapa aku?" ditanya malah nanya balik.

"Apa kamu tidak ingat aku!?" penculik memegang dagu Lesti dengan kasar.

"Sakit!" Lesti merintih.

Pria tersebut mendekati Lesti. Sampai nafasnya terasa oleh Lesti. Lesti berontak. Namun, apa yang bisa dia lakukan?

"Apa yang ingin kamu lakukan!? Cepat menjauh dariku!" cemas Lesti.

"Rupanya kamu melupakan saya yah" suara khas penjahat.

"Siapa!? Aku tidak kenal dengan kamu!"

"Aku teman masa kecilmu!" suaranya membentak Lesti.

"Teman? Masa kecil?"

"Ya teman yang dulu sangat kamu sayang"

Flashback on

"Hay!" seorang anak perempuan berusia 5 tahun menyapa bocah laki-laki yang seumur denganya.

"Ha...hay" anak laki-laki malu-malu.

"Gak usah malu sama aku" anak laki-laki malah menunduk.

"Ouh iya kenalkan aku Lesti" Lesti mengulurkan tanganya. Anak laki-laki tersebut mengulurkan tangannya dengan ragu-ragu.

"A... Aku Aldo"

"Ouh Aldo... Kenapa gak main sama temen-temen yang lain?"

"Aku tidak punya teman" Aldo menunduk kepalanya lagi.

"Hey jangan sedih... Aku akan menjadi temanmu"

"Benar kah?" Aldo nampak bersemangat.

"Aku akan menjadi temanmu selamanya" ujar Lesti menyakinkan.

Keduanya sudah menjadi teman. Bahkan mereka tidak dapat dikisahkan. Mereka selalu bersama-sama.

Sampai akhirnya ibu Aldo jatuh sakit dan harus di rawat dirumah sakit luar negeri.

"Lesti maafkan aku...hiks" Aldo berlari ke arah Lesti sambil menangis.

"Aldo kenapa?" tanya Lesti menepuk bahu Aldo.

"Maafkan aku, kita harus berpisah....hiks" Lesti bagaikan disambar petir disiang bolong.

"Lesti aku minta maaf" Aldo jongkok dan memeluk lutut Lesti. Lesti terdiam.

"Lesti"

"Lesti maaf...hiks" Lesti masih terdiam.

"Kenapa? Kenapa kita harus berpisah" tanya Lesti polos.

"Bukankah kita akan menjadi teman selamanya?" Lesti mulai menangis.

"Ibu sakit... hiks... Aku dan ayahku harus membawa ibu pergi berobat..."

"Sakit? Dimana ibumu akan berobat? Biar aku ikut denganmu"

"Jangan! Aku tidak tahu, yang pasti tempatnya jauh dan sulit untuk kita bermain-main bersama-sama lagi"

Cinta Dalam Jodoh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang