1. Bintang (ter) jatuh

516 53 5
                                    

Fildan hanya terdiam mendengar ocehan Agus, managernya. Dia terus saja memarahinya karena kebodohan yang dilakukan Fildan. Kebodohan? Ya kebodohan atau kepolosannya yang teramat sangat. Fildan sungguh tak mengerti.

"loe sadar ga Fildan yang terhormat. Loe udah menghancurkan karir loe sendiri demi dia, isteri loe yang ga tau diri itu." bentak Agus. Seketika darah Fildan serasa mendidih. Bagaimana mungkin orang kepercayaannya ini berani memaki isteri tercintanya?.

Bughh
Pukulan keras ia arahkan ke wajah tampan Agus. Ya, dia memang tampan dan fashionable. Dengan latar belakang seorang photografer Agus sangat menjaga penampilannya. Sekarang wajah tampan itu ternoda oleh satu hantaman keras kepalan tangan sang artis yang selama ini ia dampingi. Fildan sangat tak menerima orang lain menghina keluarganya, terutama sang isteri tercinta.

"kamu boleh hina saya, tapi tidak dengan keluarga saya." bentaknya kepada Agus yang terduduk di lantai setelah menerima hantamannya.

Agus menatapnya tajam, ia terlampau merasa kecewa dan marah kepada bosnya ini.

"oh, loe berani mukul gue? Loe berani mukul gue Dan? Fine, Loe rasain sendiri nanti ketika kejatuhan loe datang, loe bakal menyesal." umpat Agusmeninggalkan Fildan sendirian. Fildan yang masih tersulut emosi pun melampiaskan emosinya kepada meja yang ada di hadapannya,

trakk

Meja yang terbuat dari kaca itu retak dan serpihan kecilnya menempel di jemari Fildan. Membuat bulir - bulir darah segar mengalir di jemari tangannya. Tanpa ia sadari, di belakangnya ada sosok gadis yang menatapnya nanar. Gadis itu menangis mendekati Fildan, diambilnya tangan Fildan yang berdarah itu dan tanpa peduli sakit ia gunakan jemarinya sendiri untuk mencabut pecahan - pecahan kaca yang menempel.

"papah kenapa sih ngelakuin ini? kalau ada masalah bisa dibicarakan baik - baik kan pah?." ucap gadis itu.

Fildan menatap gadis yang begitu sibuk membersihkan luka di tangannya itu, namun tiba - tiba saja ia menarik tangannya dengan kasar sehingga gadis itu terkejut dan terduduk di lantai.

"jangan sok peduli dengan saya ! Kamu, dan mereka semua sama saja, kalian, aarrrrggh" ucapan Fildan terputus, dengan penuh amarah ia pergi dari ruangannya. Sementara si gadis itu menunduk lesu dan semakin kuat menangis.

"kenapa papah jadi kayak gini sih Pah? Apa salah dede?." lirihnya.

Seperti itulah keadaan gadis yang akrab dipanggil dengan nama dede Lesti itu. Kecewa bercampur bingung dengan sikap sang partner duet terbaiknya. Lesti tak mengetahui pasti apa yang tengah terjadi kepada Fildan, namun yang pasti dalam pikirannya saat ini adalah Fildan berada dalam kehancuran.

"Hiks. aku kangen papa fildan yang dulu." lirih Lesti dengan air mata yang semakin deras menetes.

***

Setelah kejadian pemukulan Fildan terhadap sang manager, keributan besar terjadi. Tim management production yang menaungi Fildan memanggilnya dalam meeting tertutup. Hingga akhirnya keputusan jatuh kepada pemecatan Fildan.

"kamu benar - benar mengecewakan saya Fildan. Kamu membangun karir menyanyimu dari nol bahkan minus, dan sekarang apa? Kamu hancurkan sampai keeping terkecil, bisa - bisanya kamu memukul managermu sendiri? Kamu juga bersikap kasar sama Lesti, itu sampai direkam dan jadi viral. Kamu bisa bayangkan gejolak yang ada di masyarakat sekarang?" ucap Bani, salah satu pimpinan management.

"Kalau hanya sekedar kehilangan fanbase, kamu bisa bangun kembali dengan memperbaiki penampilan dan hubungan baik ke fans - fans kamu, tapi ini, kamu merusak semuanya, untung saja Lesti berhasil membujuk Agus agar tidak menuntut kamu, kalau tidak? Kamu bisa dipenjara karena kebodohan yang kamu lakukan, Lesti Lovers juga sangat marah sama kamu karena perlakuan kasar kamu ke idola mereka, tapi lagi - lagi Lesti yang menenangkan, membela kamu di hadapan fansnya, apa kamu tidak malu Fildan?." Timpal Ryan, pimpinan management lainnya.

Cinta KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang