Ini hanya sebuah tulisan yang dialirkan melalui pikiran halu author. Bukan nyata, kalaupun bersinggungan, mungkin itu hanya karena sensitifitas author yang suka membuat keterkaitan dari apa yang author dengar dan lihat. Tetapi sungguh author tidak mengetahui apapun di dalam keriuhan kalian para penggemar. Anggaplah ini 100 % karangan. Karena memang benar ini hanyalah karangan biasa. Bukan sebuah biografi ataupun deskripsi yang menjelaskan realita kehidupan seseorang di dalamnya. Enjoy it !!!.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
FLASHBACK ON FLASHBACK
Begitu banyak tanya. Bagaimanakah aku sebenarnya?
Maka aku balik bertanya kepadamu, siapa aku sebenarnya?
Aku adalah pria yang dianugerahi suara indah dengan penampilan yang selalu spektakuler, setidaknya itu yang selalu kudengar dari mereka. Aku sosok yang dicintai oleh mereka karena sikap baikku, kesabaranku, ketulusanku dan rendah hatiku. Pujian demi pujian mereka beri untukku, aku manusia biasa, sejenak bisa merasa jumawa hingga terlena. Sampai aku tak bisa menerka, mana kawan, mana lawan, mana musuh berkedok sahabat. Memuji semata mencari muka..... Dan itu awal dari kehancuranku.
Aku dengan kepolosanku tak begitu memahami jika dunia kerja yang kugeluti adalah dunia kejam. Dengan satu tendangan mampu merubuhkan bangunan kokoh yang bernama karir itu. Prinsip yang "mempertahankan dipertahankan" itu benar adanya. Aku tertidur lena dalam kenyataan bahwa aku sedang mengudara. Aku lupa, jika bumi tak segan memuntahkan lahar panas untuk membakarku, pun langit tak takut merebut angin untuk menjatuhkanku.
Hari - hari itu aku tak mendengarkan perkataan sahabatku, bahwa ketegangan tengah terjadi dalam keluarga fanbase setiaku, Fildanistic. Mereka gempar karena merasa aku dibaikan oleh stasiun tv tempatku membangun karirku. Padahal 3 tahun yang lalu aku menjejal nasibku di sana, aku diagungkan, namaku senantiasa dielukan. Bahkan masih melekat di hati para penggemarku bahwa aku adalah Bintang Segala Bintang. Tetapi apa?, Mengapa aku diabaikan?, aku tidak tahu persisnya.
Tapi aku bisa apa? Aku tidak punya kuasa apa - apa. Aku hanya satu di antara banyak bintang yang mengorbit di kegelapan dunia keartisan. Bukan tidak mungkin aku meredup dan menghilang.
Sesungguhnya ini berat bagiku. Tapi aku dijatuhkan ataukah aku sendiri yang menjatuhkan diri. aku tidak tahu persisnya. Kesilapanku untuk memahami situasi membuatku seperti debu diterbangkan angin. Tak jelas arah, tak penting berada. Aku bisa apa?.
"Bu Windy itu sebenarnya kesal kalau lo gini ini terus Dan, dia pengen lo harus lebih profesional. Masalah pribadi tidak bisa disangkutpautkan dengan dunia kerja. Lo lihat deh gimana Lesti bisa menempatkan diri. Apapun perannya dia lakukan secara maksimal. Hasilnya, melejit terus dia. Dan, lo juga tahu kan dunia entertaint itu kejam? ikuti saja alurnya lah." ujar Agus membaca gelagat kerisauan di mataku.
Dan seperti orang bodoh lagi - lagi aku hanya diam. Tak begitu banyak tanggapanku selain terkekeh kecil lalu memberi senyuman. Aku menepuk pundak Agus yang sudah berada pada puncak kejenuhan. Ia jenuh melihat sikapku yang selalu terdiam seolah tak terjadi apapun.
"E.. sabar. Kalau memang rejeki tidak kemana. Yang penting kita terus saja kompak, jaga silaturrahim, jaga sikap baik." Ujarku tenang.
Agus menarik napas kasar. Ia pria dewasa yang memiliki batasan. Dan terkadang sikap tenang dan polosku melampaui batasannya. Kami hanya saling tatap dalam kebisuan. Sesekali kulihat dia mengarahkan pandangan ke arah langit ruangan. Sedetik kemudian dia menggeleng dengan bibir yang dirapatkan. Oh tidak, aku seperti merasakan akan ada kata - kata keras darinya. Dan benar, ketika ia memalingkan wajah padaku. Pendengaranku seakan diterjang oleh palu besar, terasa sakit yang teramat sangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kedua
Romance"Aku mencintai kamu, tetapi cintaku padanya belumlah hilang sempurna, apa kamu mampu memahaminya?" Terimakasih apresiasinya Rank : 1 (11/11/20) #Fildan 1 (11/11/20) #Lebihdariselamanya 1 (11/11/20) #Samarinda 1 (11/11/20) #mlf 1 (11/11/20) #Filles