"Lo suka sama gue?" Jantung Meisya berdetak lebih kencang saat tiba-tiba Iqbal melontarkan pertanyaan seperti itu.
Ia menunduk tak berani menatap lawan bicaranya. Iqbal mulai kesal, pertanyaannya tidak direspon sama sekali, ia malah menunduk, menurutnya itu tidak sopan, padahal Meisya menunduk karena takut dengan leader Elang itu.
Ia mencengkeram rahang gadis itu dengan begitu hati-hati, membuat Meisya menatap matanya. Wajah Meisya memucat, ia tak pernah menyangka akan begini tanggapan Iqbal, tidak seperti biasanya.
"Jawab!" bentaknya. Hening, tidak ada yang berani berucap.
"Lepasin dia!" ucap seorang pria yang baru saja datang. Reza Paravisa, satu-satunya pria yang berani melawan leader Elang itu.
"Gue nggak ada urusan sama lo!" ujarnya tanpa menatap Reza.
"Meisya itu cewek baik, dan lo adalah cowok paling beruntung di muka bumi ini, Bal. Meisya ga suka sama lo, tapi dia cinta sama lo." Hening, pertanyaan Iqbal terjawabkan.
"Gue nggak nanya sama lo!" Iqbal menatapnya tajam. "Gue nanya sama Aisyah." Ia kembali menatap gadis itu.
"I-iya," jawabnya gemetaran. Hati Iqbal menghangat mendengar jawaban itu.
"Iya apa? Lo suka sama gue?"
"Iya, aku suka sama kamu, Iqbal." Hening, bahkan Iqbal mematung mendengarnya, tak pernah menyangka gadis itu akan benar-benar menjawab pertanyaannya.
Iqbal berlalu begitu saja dengan kedua sahabatnya, meninggalkan Meisya dan Reza yang hanya bisa menatap punggung pria jangkung itu, tak menyangka hari ini tiba.
🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster Salju dan Bidadari Surga
Spirituale❗BELUM DIREVISI❗ "Iqbal itu salju! Dingin tapi indah. Meisya suka!" Kalimat itu lagi, terngiang-ngiang di telinganya. "Meisya itu bidadari. Pemalu, tapi cantik luar dalem, berbeda dengan gadis lain. Iqbal cinta," gumamnya pelan, jawaban yang sama d...