Siwon POV
Hari ini pekerjaan ku sungguh padat. Aku tidak bisa bertemu dengan Yoona dan makan bersama, bukan hanya Yoona, Stella pun tidak pernah aku ajak bertemu, karena pekerjaan ku begitu menumpuk.
Tapi aku heran, akhir-akhir ini aku selalu memikirkan Yoona. Walaupun Stella itu kekasih ku yang sebenarnya, tetapi aku merasa bahwa kekasih ku itu Yoona, bukan Stella.
Aku dan Stella sudah berpacaran begitu lamanya, tetapi Yoona?Aku belum terlalu lama bersama nya tapi mengapa hatiku kini sudah berubah, aku lebih sering memikirkan Yoona.
Setelah pekerjaan ku selesai aku ingin mengajak Yoona pergi berlibur. Aku ingin tahu bagaimana sebenarnya perasaanku ini. Jika di saat liburan itu tiba aku bahagia, itu berarti aku memang benar-benar mencintai Yoona, tetapi jika aku tidak bahagia, itu berarti aku hanya mencintai Stella.
Ponsel ku berbunyi dan itu panggilan dari Stella, aku mengabaikan nya. Aku sudah tahu tujuannya, ia pasti ingin bertemu dan mengajakku untuk menemaninya ke mall. Sangat berbeda dengan Yoona, jika Yoona meneleponku pasti ia selalu mengingatkan ku untuk makan siang, dia adalah wanita yang sangat pengertian.
Ponsel ku kembali berbunyi untuk yang kedua kalinya, saat aku menatap siapa yang menelpon, aku langsung mengangkat nya, itu bukan dari Stella melainkan Yoona.
"Yeoboseo Yoong?"
"Oppa, ingat jangan lupa makan siang, arraseo" ujarnya dengan nada yang sangat lembut. Betapa kejamnya aku yang memanfaatkan nya untuk membalas dendam. Dia begitu baik padaku, dia pengertian, tapi aku membalasnya dengan begitu kejam.
"Oppa,,,"
"Ne sayang, oppa tidak akan lupa"
"Jangan terlalu pusing oppa, nanti oppa bisa sakit" ujarnya, ini yang sangat aku sukai dari dirinya. Dia benar-benar pengertian, berbeda dengan Stella. Wanita itu tidak pernah mengingatkan ku untuk makan, dia bahkan menelpon ku karena ada maunya.
Akhir-akhir ini, aku sudah bisa membedakan mana yang baik untuk ku dan mana yang tidak baik untuk ku. Yoona, wanita yang aku anggap bodoh itu ternyata dia adalah wanita yang sangat baik, sedangkan Stella, wanita yang aku anggap pintar, dia bahkan tidak peduli dengan kondisi ku. Apa sekarang kini aku sedang di hipnotis agar tidak melihat bagaimana ketulusan Yoona padaku?
Maafkan aku Yoona, andai saja kebencian ku mereda aku pasti tidak akan memanfaatkan mu. Aku harus mencari informasi lagi. Aku harus mencari bukti lagi, apakah benar orang tuamu yang membuat halmeoni dan haraboeji ku meninggal atau tidak.
"Sayang, kalau begitu oppa matikan dulu ya, oppa ada meeting hari ini"
"Ne oppa, fighting"
Aku tersenyum, kemudian aku menelpon Kyuhyun, aku memintanya untuk ke ruangan ku sekarang juga.
"Ke ruangan ku sekarang juga, Kyu"
****
Author POV
Kyuhyun masuk ke ruangan Siwon. Ia di minta untuk mencari tahu tentang kecelakaan yang terjadi pada halmeoni dan haraboeji nya.
Ia masih belum yakin jika orang tua Yoona adalah seorang pembunuh, apalagi taun Choi dan istrinya tidak pernah menuduh bahwa tuan Im adalah pembunuh nya.
Tetapi gelang itu membuktikan semuanya.
"Hyung, aku sarankan lebih baik kamu jangan menuduh orang sembarangan. Bisa saja kan gelang itu sama" ujar Kyuhyun.
"Tetapi gelang itu berinisial IM, aku juga melihat gelang itu di pakai oleh tuan Im"
"Hyung, gelang di Korea ini tidak hanya satu. Bisa saja itu sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And Love
RomanceMengapa kamu tega melakukan semua ini kepada ku? Kamu sudah membohongi ku dan memperlakukan ku seperti wanita yang paling bodoh di dunia ini. Aku menyerah, aku menyerah atas permainanmu. Maaf karena aku telah masuk ke dalam kehidupan mu. ~ Im Yoona...