Somi berangkat naik taksi dan saat ini ia sudah berada di sekolah, begitu berjalan menuju gerbang, Somi langsung di hadapkan dengan Jeno yang berada di depan nya, hal itu membuat Somi terkejut. Lelaki berambut hitam itu menatap Somi dengan pandangan datar.
"Jeno?".
Somi meremas ujung ransel nya, entah kenapa wajah Jeno saat ini tidak bersahabat, Somi merasa takut, takut kalau Jeno tau sesuatu tentang hal yang di sembunyikan nya.
"Ikut aku".
Jeno menarik tangan Somi dan membawa gadis itu menyusuri koridor, Somi ingin protes namun cengkraman tangan Jeno begitu kuat, sampai akhirnya mereka berhenti di bawah tangga, tempat tersebut sepi dan tidak ada Cctv.
"Jeno ada apa?".
Jeno mengungkung tubuh Somi, kemudian menatap ke arah pacar nya itu.
"Masih tanya kenapa? Seharusnya aku yang bertanya, kenapa sejak kemarin mengabaikan pesan ku, bahkan berangkat sekolah naik taksi, padahal aku sudah menunggu dirumah".
Somi merasa gelisah, ia memutar otak mencari alasan yang tepat.
"Ma-maafkan aku Jeno, akhir-akhir aku sering membantu Ayah dan Ibuku membuka usaha nya kembali".
Jeno memejamkan mata dan menghela nafas nya.
"Tapi kau sama sekali tidak memberiku kabar, hal itu membuat ku sangat khawatir kau tau".
"Aku tau, maafkan aku".
Jeno tersenyum, kemudian pria itu mengusap pipi tembam Somi dan mengecup nya.
"Pulang sekolah nanti ikut kerumah ku ya, aku merindukan mu".
Ucap Jeno sambil memeluk Somi erat, Somi merasa bingung harus menjawab apa, ia terus menolak Jeno akhirnya Somi pun mengangguk dan Jeno tersenyum bahagia.
--
Somi benar-benar ikut kerumah Jeno saat pulang sekolah. Dan saat ini Somi hanya pasrah saat Jeno meluapkan kerinduan nya, blazer sekolah Somi sudah berada di lantai bersama stocking dan sepatunya. Jeno mencium bibir Somi dan melumat bibir itu dengan penuh gairah, Jeno sangat merindukan rasa bibir manis Somi.
"Eungh Jeno..".
Somi melenguh saat ciuman basah Jeno turun ke leher nya. Kemudian Jeno menjatuhkan tubuh Somi ke ranjang dan menindih tubuh gadis itu, wajah Somi yang memerah, bibir bengkak dan rambut berantakan itu sungguh membuat Jeno gila, ia ingin sekali bercinta dengan Somi, tubuh Somi selalu ada dalam fantasi liar Jeno.
"Kau tau aku sangat merindukan mu".
Somi merasa nafas nya tertahan saat Jeno sengaja merapatkan milik nya di bagian dekat paha Somi, walaupun Somi polos ia tau benda itu sedang menegang. Jeno menyentuh wajah Somi yang memerah itu, kali ini Somi merasa terkejut saat Jeno membuka kancing seragam milik Somi, gadis itu menahan tangan Jeno.
"Jen, apa yang akan kau lakukan?".
"Aku hanya ingin melihat nya".
"Aku malu, aku tidak mau".
Somi menyilangkan bagian dada nya, bagian tubuh nya tidak di peruntukkan untuk di lihat oleh laki-laki, Jeno hanya pacar mereka belum menikah. Jeno tersenyum, memang kalau gadis polos itu susah di polosi.
"Tidak apa-apa sayang".
Somi menggeleng dengan keras, ia benar-benar tidak mau. Jeno mengerang kesal, ia juga tidak bisa memaksa.
"Yasudah aku akan menyentuh nya saja tidak melihatnya".
Somi hanya diam, tangan Jeno masuk ke dalam kemeja dan bra Somi meremas gundukan itu dan menarik putingnya yang sudah mencuat, Somi mengigit bibir, saat tubuh nya mulai bereaksi karena rangsangan dari Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Husband ✓
RomanceBagaimana rasanya jika kalian di jodohkan dengan seorang duda? Hal itulah yang di rasakan gadis berumur 18 tahun yang bernama Somi, ia terpaksa menikah dengan seorang duda berusia 28 tahun yang bernama Jaehyun, keadaan keluarga yang bangkrut dan te...