04. TERBENTUKNYA WC [1]

157K 14.8K 1.3K
                                    

Kicauan burung menyambut pagi yang cerah, sama seperti perasaan Aylin yang terlihat bersemangat menghabiskan sarapan nya.

Kegiatan Aylin tak luput dari pandangan Ayah dan Aland, mereka bingung kenapa Aylin tak seperti biasanya menyambut pagi nya dengan gaya ogah - ogahan.

"Ay kamu kenapa buru-buru? nanti keselek loh, ini baru jam 06.00 Ay masih lama!" tegur Angga.

"Ay lgwih semwangat ywah!" jawab Aylin tak jelas, mulut nya di penenuhi dengan nasi.

"Ay! listen dad don't talk when you eat!" peringat Angga dengan wajah tegasnya.

"Yes dad i'm so sorry!" ucap Ay lirih sambil menunduk.

"Sudah lanjut lagi makannya!" ucap Angga sambil mengelus rambut Ay.

"Teteh nanti pulang sekolah jalan - jalan yu? Aland udah lama nggak ke mall bareng teteh!" ucap Al dengan mata penuh binar.

"Emh.. gimana kalo nanti malam aja?Teteh ada urusan sore ini kamu gakpapa kan?" tanya Ay, sambil mengelus rambut pirang Aland.

"Emh, yaudah deh janji yaa! Al mau ke timezone!" ucap Al girang sambil mengangkat jari kelingking nya, meminta Ay untuk berjanji.

"Yes, promise!" seru Ay sambil menautkan kelingking nya dengan Al.

"Emang kamu mau kemana Ay sore ini?" tanya Angga.

"Ay, mau bikin gengsters yah,buat lindungin sekolah Ay juga yah!" ucap Ay menjelas kan sesantai mungkin.

"Hah?!" ucap Ayah terkaget hingga sendok yang berada di genggaman nya terjatuh.

"Iya yah! boleh kan yah? aku mau kaya ibu yang kuat dan tangguh yahh!" jelas Ay menatap Ayah penuh harap.

"Baiklah jangan berlebihan, kegiatan gengsters mu akan selalu Ayah pantau" balas Angga.

"Yes! makasih ayah, Ay jalan dulu ya takut telat" pamit Aylin sembari menyalimi tangan Angga.

Diperjalanan hari ini lumayan padat namun Ay tak mempermasalahkan nya toh ada ide cemerlang diotaknya yang tiba-tiba saja ada melintas.

Masih menjalankannya motornya dengan santai, dirinya seperti menikmati angin dipagi ini.

Ay sudah sampai di belakang sekolah sembari mendorong motor nya dan tak lupa helm yang berada tangan kiri di sikutnya.

Ia memarkirkan motor tak lupa pula mengkuncinya agar tak di gondol maling, bisa sajakan ada maling di sekolah.

Ay menarik roknya ke atas sedikit bersiap mengawahi agar bisa memanjat benteng sekolah yang tinggi nya naudzubillah.

Dan Ay melakukan nya dengan gerakan cepat menapak dua kali pijakan, lalu meraih bagian ujung benteng dan duduk diatas benteng.

Helm masih stay berada disikut kirinya diatas, Ay malah menikmati angin yang menerpa kulit wajahnya.
Ay mendarat dibawah dengan mulus karena tidak ada siapa-siapa yang melihatnya.

Berjalan dengan santai setelah sampai dikoridor, sampai didepan pintu ternyata pintu terbuka memperlihatkan guru dengan kepala plontos yang sedang menulis dipapan tulis.

Berjalan dengan pelan memasuki ruangan kelas, Ay menempelkan jari telunjuk nya dibibir, memberi kode kepada semua temannya untuk diam.

Hingga Ay berhasil duduk dikursinya dengan mulus semuanya melongo bagaimana Pak Bambang tidak menyadarinya, sedangkan Alfi, Alfa, Leon, dan Devan hanya bertos ria saja.

Mereka memperhatikan Pak Bambang yang sedang menerang kan pelajaran, diiringi keributan yang Leon dan Devan lakukan yang membuat mereka tertawa.

***

I'M BAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang