Kini umur pernikahan mereka bulat dua bulan. Dan sudah beberapa hari ini Gara melihat ada yang berbeda dengan Aylin, emh.. Aylin serasa menjauhi nya.
Entah perasaan nya yang terlalu bucin, dan lebay atau memang benar.
Saat Gara pulang dari kantor dan langsung pulang kerumah, ia melihat Aylin tertidur dan tak dapat di ganggu jika di ganggu maka Gara yang akan kena imbas nya ia akan di marahi dan di bentak oleh Aylin, yang membuat Gara menciut.Aylin menjadi acuh pada nya bahkan saat Gara meminta diri nya di manja Aylin malah mencari alasan entah itu ingin makan, minum, atau sekedar ingin ke toilet. Aylin juga suka pergi secara tiba-tiba membuat Gara geram.
Karena Aylin tidak pamit terlebih dulu padahal Gara sudah menjadi suami sah dari nya.Gara menjadi takut jika Aylin bermain di belakang nya dan tanpa Gara tahu, Aylin sering bermain handphone jika di dekat Gara padahal biasa nya ia akan menghabis kan waktu entah itu mengobrol tidak jelas, atau pun bermanja ria.
Aylin sering terkikik tertawa sendiri dan itu membuat Gara cemburu, Gara saat itu memergoki Aylin yang sedang memain kan handphone nya dan tertawa sendiri membuat Gara ingin menangis, Aylin hanya bisa tertawa jika ia yang melawak.
Saat itu Gara pernah merebut paksa handphone Aylin namun berujung dengan pertengkaran dan tentu saja Gara yang kalah dengan Aylin yang menjadi cuek membuat Gara tak mau bekerja di kantor, dan Aylin akan mengancam.
"aku gak mau punya suami miskin"
Dan itu membuat ia mengurung kan niat nya untuk tidak bekerja di kantor.
Gara pernah mengadu pada Aylin jika ada yang berani menggoda di kantor namun apa yang ia dapat dari tanggapan Aylin? Kalian mungkin tak akan percaya sama seperti Gara.
"Yaudah si biarin aja"
Gara rasa nya ingin sekali menangis. Aylin biasanya akan posesif menjaga nya dari para buaya putih, namun sekarang Aylin hanya cuek dan bodo amat.
Ia selalu melapor kegiatan nya di kantor kepada Aylin seperti misal nya ia sedang meeting dimana? Dengan siapa? Apa tanggapan Gara tentang klien nya? Dan lain-lain. Namun yang di dapat Gara tak sesuai ekspetasi nya Aylin hanya memperlihat kan.
Ceklis dua yang sudah berubah warna menjadi biru, dan Aylin tak membalas apapun membuat Gara sudah enam kali kehilangan handphone mahal itu.
ia membanting nya.
Ia geram kepada Aylin karena perlakuan dan perhatian Aylin menjadi beda pada nya. Biasa nya Aylin akan menyuapi nya jika ia akan makan, memakai kan dasi nya jika pagi hari saat akan pergi ke kantor, memberi morning kiss disetiap pagi, tapi... Aylin yang sekarang beda.
Aylin lebih memilih tertawa terbahak-bahak dengan gadget nya dari pada berbicara dengan Gara. Aylin tak lagi memeluk nya saat tidur atau pun sedang bersantai.
Perubahan itu terlihat saat Aylin tambah mengacuh kan dirinya.
Seperti saat ini mereka tengah berada di atas kasur namun mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.Gara tengah memangku laptop nya sambil duduk, sedang kan Aylin sedang berbaring dan sibuk dengan handphone nya.
Gara sesekali melirik pada Aylin ia sedang chat-an dengan seseorang namun ia tak tahu dengan siapa.
"uhukk!" batuk Gara.
Namun Aylin masih terus sibuk dengan handphone nya, rasa nya Gara ingin membanting handphone itu.
"uhukk!!" batuk Gara lebih keras.
"Minum obat! Berisik tahu gak?!" ketus Aylin. Gara terdiam meresapi sakit yang di dalam.
Gara turun dari ranjang lalu berjalan keluar kamar dengan membanting pintu.
"Maaf Garang.."
***
Saat Gara kembali ke kamar Aylin sudah tak ada di kamar nya, tapi yang membuat Gara tertarik handphone Aylin, menampakkan sebuah chat-an mesra membuat Gara naik pitam, ia merasa benar-benar bodoh sekarang.
Gara kembali duduk di atas sofa dengan memangku laptop nya berusaa berpura-pura tidak tahu.
Aylin keluar dari walk in closet dengan pakaian cassual nya, membuat Gara yakin pasti Aylin akan menemui selingkuhan nya. Gara masih berusaha acuh kala Aylin sedang memoles kan make-up nya.
Gara masih diam saat Aylin mengambil tas dan keluar kamar.
Lihat? Aylin bahkan tak pamit pada nya atau apa lah itu.Gara buru-buru berganti pakaian saat melihat mobil Aylin sudah menjauh, menghentikan ojek kompleks agar tak terlihat jika Gara sedang mengikutinya.
Perjalanan nya cukup jauh namun yang membuat Gara terheran adalah kenapa mobil Aylin menuju ke mansion Papa Gara? Kenapa tidak bilang terlebih dulu jika ingin berkunjung? Kan bisa sama-sama.
"Mas? Mas mobil nya udah berhenti mas!" seru tukang ojek karena Gara melamun.
"eh—eh iya mas nih uang nya makasih" ucap Gara turun dari motor itu dan menyerahkan dua lembar uang berwarna merah.
"Mas ini kelebihan satu!" seru ojek itu namun tak Gara hirau kan Gara masuk ke dalam mansion melalui pintu belakang.
Gara mengamati interaksi antara Aylin dan kedua orang tua nya.
Dari balik lemari kitchen set di dapur."Mah! Pah!" sapa Aylin. Dan menyalami kedua paruh baya itu.
"Eh, Ay kenapa gak bawa bayi? Mau ketemu Tiger ya!" tanya Mama sekaligus.
"Aku lagi gak mau bawa bayi nyusahin! emh.. iya mau ketemu Tiger, adakan ma?" ucap Aylin sembari bertanya kepada Mama.
deg!
Gara tahu arti bayi di mata mereka bayi itu adalah Gara. Apa benar ia menyusah kan Aylin? Apa karena itu Aylin merasa terbebani?
"Ada kok! Ada Tiger lagi nungguin kamu dari tadi kata nya suruh naik ke kamar aja!" jelas papa langsung Aylin angguki.
"Yaudah kalo gitu Aku ke atas dulu ya Pa! Ma!" pamit Aylin, yang membuat Gara mengerutkan kedua alis nya.
Terlihat Aylin menaiki tangga seperti nya benar Aylin memasuki kamar Tiger. Mama, dan Papa masih berdiri disana.
"Semoga jadi ya pa!!" ucap girang Mama.
Membuat Gara mengeryitkan kening nya, Jadi? Jadi apanya? Pikiran Gara jadi traveling ke sariteam.
"Iya Ma ayo kita ke kamar" ajak Papa mereka berlalu ke kamar, Gara langsung beraksi.
Dengan hoodie hitam Gara menjadi tidak dikenali, Gara mengendap-endap menaiki tangga dan berakhir di pintu kamar Tiger.
Pintu itu sedikit terbuka, awal nya Gara ragu-ragu untuk mengintip pintu itu namun ia penasaran sama seperti reader's.
Gara memejamkan mata nya sekilas lalu mencoba mengintip apa yang mereka berdua lakukan, di dalam.
Saat Gara melihat dengan jelas..
deg!
***
FOLLOE & VOMENT
SEEYOU🔔✨
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BAD [END]
Novela JuvenilDua gengsters yang sedang beradu kekuatan adu jotosnya saling tak mau kalah sudah beratus anggota tergeletak tak berdaya. "Geng gue yang menang dan permintaan gue ketua lo jadi pacar gue"ucap laki-laki yang di anggap sebagai ketua Geng. Semua nya m...