'SAGARA'S ROOM'
Malam hari tiba disebuah ruangan terdapat segerombolan orang tepatnya terdapat di basecame Antraxs.
Gara tengah berbaring terlentang dengan yang selimut menutupi, dan menggulung tubuh nya yang menggigil, di temani dengan sahabat yang tak bisa diam.
Mereka semua masih setia menunggu dan mencoba membujuk untuk membawa nya ke klinik terdekat namun Gara selalu menolak dan tak terpikirkan oleh mereka, mereka bisa memanggil pawang nya.
Aksa mencondongkan tubuhnya kearah telinga Alta yang sedang melamun, ntah memikirkan apa author juga gak tau.
"Ta ambilin hp si gara!" Aksa berbisik kepada Alta, Alta menatap Aksa seolah bertanya.
"udah ambil aja" Aksa menggerakkan bibir nya tanpa suara.
Alta mengambil handphone Gara yang berada di atas nakas yang tak jauh dari jangkauan nya lalu menyerahkan handphone itu ke Aksa yang di sambut langsung dan berdiri berlalu keruangan tengah basecame.
"Gimana bang Gara udah mendingan?" tanya salah satu anggota Antaxs yang notabennya adik kelas Gara.
"Belum malah makin panas,gue keluar dulu ya mau ngabarin bu bos" jelas Aksa berpamitan.
"Iya.. ya kita kan punya bu bos kenapa kaga kepikiran?" gumam nya sambil menggaruk pipi nya yang tak gatal.
Di luar basecame Aksa mengotak - atik handphone Gara dan mencari kontak Aylin dihandphone itu dan mulai menelpon.
"Hallo bu bos?"
"Ah,ya ini siapa?" tanya diseberang sana.
"uni gue Aksa bub ini si bos lagi di basecame sakit panas banget"
"Lah terus kenapa gak dibawa kerumah sakit atau klinik terdekat gitu?!" tanya Aylin panik.
"Nah itu si bos kaga mau dia nolak terus"
"Yaudah bentar gue otw kesana"
"hm hati hati jangan ngebut" Aksa mematikan panggilannya.
***
Sementara dirumah Aylin tengah bersiap - siap dengan terburu - buru, di pikiran nya hanya Gara pasti ini gara - gara kejadian tadi sore setelah Gara pergi dari rumah Ay tak lama turun hujan deras.
Ay mengganti baju nya dengan celana hotpans, dengan atasan kaos pass berwarna putih sampai batas perut dan pusar dibalut dengan kemeja tangan pendek, tak lupa memoles sedikit make-up walaupun ia mengoles nya dengan asal - asalan mengambil kunci motor, helm dan handphone nya.
Di sepertinya tak ingat apa yang dikatakan oleh Aksa
'hati-hati jangan ngebut' dihiraukan begitu saja.Di saat waktu yang tak tepat selalu saja ada halangan seperti sekarang ditengah jalan ada beberapa motor ninja berwarna merah berstick polet oranye berbentuk api memanjang mengikutinya dari belakang,ia mendengus tak tenang dan mau tak mau dirinya harus meladeni mereka terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BAD [END]
Teen FictionDua gengsters yang sedang beradu kekuatan adu jotosnya saling tak mau kalah sudah beratus anggota tergeletak tak berdaya. "Geng gue yang menang dan permintaan gue ketua lo jadi pacar gue"ucap laki-laki yang di anggap sebagai ketua Geng. Semua nya m...