Hari ini adalah hari pertama untuk kelas 12 uji nasional seperti Gara yang saat ini sedang santai mengisi kertas dengan berbagai rentetan angka - angka yang membuat Alta ingin muntah bukan kepalang.
Bayang kan saja Alta tadi kesiangan dan lupa untuk sarapan saat di sekolah ia terlihat lesu karena ia langsung duduk mengerjakan matpel Matematika, itu yang membuat ia ingin muntah. Tapi tenang Alta duduk dengan Gara membuat Alta agak santai karena bisa copy paste.
"psttt!!" Rey berbisik.
Gara menaikan alis nya sebelah, tanda bertanya yang langsung di sambut dengan menunjuk kan jari - jari nya yaitu lima.
"Apa nomor lima Gar?" tanya Rey agak keras namun Gara hanya memandangnya tajam dan berbalik kembali.
"cee.." bisik seseorang di telinga Rey.
"hah, c ?" monolog Rey.
"Iya cee.. " bisik nya kembali, membuat Rey mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu mengisi kembali kertas itu, semua orang memperhatikan Rey dengan wajah yang menahan tawa.
"Gar makasih ya jawaban nya" ucap Rey berbisik terimakasih.
Membuat Gara mengerutkan kening nya, seolah bertanya kembali.
"Itu jawaban nomer lima" bisik nya kembali.
"Oh, bukan gue" jelas Gara singkat.
"Lah terus sape yang ngasih tahu gue nomer lima?" tanya Rey kembali. Yang dijawab dengan tatapan Gara mengarah ke belakang Rey membuat Rey melihat ke belakang.
"ASTAGFIRULLAH KUMIS!!" kaget rey membuat semua orang tertawa.
"KUMIS! KUMISS!! NAMA SAYA UMIS!! PAK UMIS!! REY BERDOSA KAMU!!" bentak pak Umis sambil melintir telinga Rey membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"awss.. awss.. pak maaf pak Rey kan kaget pak" bela Rey sembari memegang telinga nya yang panas.
"Bodo amat!" ketus Pak Umis.
"Eh pak bener kan pak jawabanya c ?" tanya Rey dengan polos nya.
"Iya cee nilai kamu!! cepat kerjakan Rey!!" bentak pak Umis membuat rey mengelus dada nya.
"Yaallah si kumis solimih sekali, dasar kumis segede tai!" umpat rey yang terdengar oleh Dalfa.
"PAK KATA REY KUMIS BAPA SEGEDE TAI!!!" adu Dalfa membuat semua orang tertawa, terbahak - bahak.
"Monyet nih si Dalfa!" umpat Rey.
"REYGAN?!! NILAI KAMU DE!!" bentak pak Umis.
"YAALLAH BAPAK BERDOSA BANGETT!!" teriak Rey membuat Dalfa tertawa.
***
Jika Gara sedang mengerjakan soal - soal, berbeda dengan Aylin yang sedang berpikir keras bagai mana cara ia memecah kan masalah yang datang sekarang, yang sekaligus membuat diri nya takut.
Hari ini Aylin libur karena kelas 12 sudah mulai UN jadi dia akan menghabiskan waktu dengan memanjakan tubuh nya dengan memanggil tukang spa ke mansion nya.
Namun sekarang yang ada hanya angan - angan saja, dia memang sedang di spa namun tidak dengan pikiran nya.
Tadi pagi saat ia selesai sarapan pak satpam yang berjaga menghampiri nya dengan sebuah kotak persegi berwarna merah darah dengan pita hitam yang menghiasi nya. Awal nya ia senang namun saat membuka kotak itu membuat ia kepikiran sampai sekarang.
Bagaimana ini apakah ia harus menghilang dari kehidupan Gara? Atau harus menetap dengan nya.
Di dalam kotak itu ada mata manusia dengan foto Gara dan Aylin yang di sertai coret darah memanjang di wajah kedua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M BAD [END]
Teen FictionDua gengsters yang sedang beradu kekuatan adu jotosnya saling tak mau kalah sudah beratus anggota tergeletak tak berdaya. "Geng gue yang menang dan permintaan gue ketua lo jadi pacar gue"ucap laki-laki yang di anggap sebagai ketua Geng. Semua nya m...