08. WAR DAN PENGORBANAN [2]

141K 14.2K 805
                                    

"Gue kira gak akan dateng geng cupu gak konsisten" ucap ketua Leader geng Antraxs.

***

Semuanya sunyi tak ada yang menyahut, Whitecool turun dari motor nya lalu maju hingga bertatap muka dengan ketua Antraxs mereka saling menatap tajam.

"Ini kan yang lo mau?" ucap Alfi.

Kalian pasti bertanya kenapa tidak Ay yang memimpinnya? Karena mereka tak mau Ay yang tumbang terlebih dahulu dari pada mereka.

"Karena geng lo yang mulai duluan" ketua Antraxs berucap dingin.

"Bukan geng gue yang nyari masalah geng lo yang nyopet dompet ib-" belum selesai Alfi berbicara panglima Antraxs sudah berteriak.

"BACOT ANJING!!! SERANG!!" teriak panglima Antraxs, yang langsung di patuhi oleh semua anggota dan terjadilah baku hantam.

Alfi berlawanan dengan ketua geng Antraxs sedangkan yang lain melawan anggota lawan, semuanya tak menyia-nyiakan waktu, tenaga nya sudah dikerahkan untuk melawan Antraxs.

Alfi dan ketua Antaxs belum juga baku hantam melainkan beradu argumen dalam keadaan seperti ini pun.

"Gue bakal buat kesepakatan sama lo, kalo geng lo yang menang lo boleh minta apa aja ke geng gue, sedangkan kalo gue yang menang ya, sebaliknya" ketua Antraxs bernegosiasi.

"Oke seru juga" langsung saja Alfi menonjok pipi ketua geng Antraxs dan di balas kembali dengan pukulan yang mendarat di bagian rahang Alfi.

Sedangkan dibarisan paling belakang ada Ay yang sedang melawan dua orang anggota Antraxs dengan helm tak lepas dari kepala nya.

Mereka mengira Ay adalah seorang laki-laki karena baju atas Ay dibalut oleh jaket sepanjang pahanya, sehingga tak terlihat.

'bugh'

Aylin tersungkur dengan tak elitnya, ia berdiri menendang perut cowo itu dan satu tangan menyiku dada cowo lain nya, memanfaatkan helm nya dengan membenturkan nya pada kepala cowo satu, melihat itu cowo dua semakin tersulut emosi melihat teman nya terkapar pingsan karena hantaman dari helm itu langsung saja memukul bagian perut Ay secara refleks Ay menendang tangan cowo dua.

Sedangkan yang lain sudah terkapar lemas hanya menyisakan para anggota Antraxs dan dirinya yang masih melawan salah satu anggota Antaxs.

Cowo dua karena geram Ay selalu menghindar dan menangkis dari pukulannya dengan tiba - tiba menonjok kaca helm Ay hingga pecah, tangan itu mengenai bibir Ay sehingga langsung tersungkur dengan kaca helm yang tak berbentuk.

Ay sudah tak kuat bernafas di dalam helm lalu membuka helm nya sedikit kesusahan karena terlalu lemas, saat di buka-

'klik'

Suara tombol helm terbuka, rambut Ay tergerai bagaikan slowmo yang membuat semua geng Antraxs terkejut tak membayangkan bahwa yang tadi membuka helm adalah seorang perempuan cantik dengan lebam di pelipis dan sudut bibir nya.

Tak ayal bahwa ketua geng Antraxs yang di kenal karena sikap dingin dan bengis, raut wajahnya berubah menjadi terkejut namun seperkian detik langsung berubah menjadi senyum seringai yang tercetak di wajah tampannya.

"Alfi gue tahu lo bukan ketuanya dan gue bilangkan tadi, kalo geng lo menang maka geng gue harus menuruti permintaan geng lo dan begitu pun sebalik nya, sekarang gue udah mutusin bahwa-




























-gue minta ketua geng Whitecool jadi pacar gue!" ucap lantang ketua geng Antraxs.

Semua nya mematung bahkan yang sedang meringis kesakitan pun tiba - tiba terdiam sunyi, mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh ketua Antraxs.

"Bos lo kenap-" belum selesai perkataan salah satu anggota Antraxs sudah terpotong oleh perkataan dingin dari sang ketua.

"Gak peduli" ucap ketua Antraxs.

Aylin yang mendengar dari kejauhan pun pasrah ini bukan tujuan utama nya, ini di luar ekspetasi yang sudah di susun sedari tadi.

Aylin bangkit berjalan menghampiri ketua geng Antraxs dengan pandangan lurus melihat kearah ketua geng itu, sesekali ia menyugar kan rambut nya kebelakang karena menghalangi penglihatan nya.

"Ay jangan Ay lo gak per-" perkataan Devan terputus saat melihat tangan Aylin terangkat menandakan jangan ada yang berbicara, dengan langkah kaki yang tak terhenti.

Setelah berhadapan dengan ketua geng, Aylin menatap dengan tatapan yang sulit di artikan dan yang ditatap hanya menyungging kan seringaian nya.

"Ini kan yang lo mau?" tanya Ay.

"Yes, baby!" jawab ketua Antraxs.

"Udah kan? masalah kita selesai!" putus Aylin.

Namun saat ingin berbalik tangan nya di cekal dan membalikan badan Ay dengan kasar sehingga dada Ay dan ketua geng Antraxs tertempel sempurna.

"Lepasin gue jerkketus Ay sambil berusaha melepaskan tangannya.

"SAGARA by, SAGARA PRATAMA! " ucap Gara memberi tahu nama nya.

"Gue ga tanya nama lo!" ketus Aylin.

Gara yang jengah dengan Aylin langsung menarik tubuh Aylin sekali hentakan, tubuh Aylin sudah berada didekapannya dan-

'cup'

Gara mencium sudut bibir Ay yang lebam dan semua itu tak luput dari anggota geng Whitecool dan Antraxs.

'BUGH'

"Bacot lu anjing! Cabut!" teriak lantang Aylin langsung berlalu setelah menonjok rahang Gara, menaiki motornya membuka restleting jaketnya lalu pergi tanpa menggunakan helm karena helm nya sudah mampos melayang.

"Bos lo tau ga? dia cewe yang nolongin gue waktu gue dikeroyok geng sebelah, dia yang nolongin gue"
jelas joshua panglima Antaxs.

"Gue gak salah pilih. Edgar cari informasi tentang Aylin, cabut!" titah Sagara mereka semua langsung meninggal kan halaman gedung tua itu.

Di basecamp Whitecool Aylin hanya diam tak berbicara fokus mengobati luka yang berada diwajah foursov semua anggota juga bertatapan kosong tak ada yang berbicara.

"Ay lo seharusnya tadi lo gak maju, itu semua salah gue Ay karena gue nyetujuin perjanjian itu" ucap Alfi penuh sesal.

"Udah Fi gue gapapa, cuma gue ga nyangka ini semua di luar ekspetasi gue" gumam Aylin namun masih dapat di dengar semua orang karena di basecamp sedang sunyi.

"Tapi itu salah gue ay maaf-" belum selesai Alfi berkata sudah terpotong, karena Aylin menempelkan jari telunjuk nya di bibir Alfi.

"Udah gue gapapa gue mau cabut ini udah 00.49 pasti ayah khawatir, jadi gue mau cabut kalo ada yang mau nginep sini jangan lupa kunci ya, bay!" pamit Aylin.

Diperjalanan Ay menjalankan motornya seperti orang kesetanan dengan ugal - ugalan karena jalan cukup sepi.

Setelah sampai di pekarangan rumah dia bisa melihat bahwa ada Ayah nya yang sudah menunggu diambang pintu dengan bersandar di pintu dan ke dua tangan nya di masukkan ke dalam saku.

"Maaf yah Ay pulang telat ini diluar ekspetasi yah" pucap Ay lesu.

"Udah gapapa yang penting kamu gak kenapa - napa walau ada lebam dikit" ucap tegas ayah.

"Yasudah sana kamu ganti baju cuci muka, tangan, kaki, obatin luka kamu, terus makan ya nanti ayah temenin kamu makan" tawar Ayah.

"Oke siap komandan!" Aylin memberi gerakan hormat.

"Yasudah yuk masuk" ajak Ayah.

"Iya" Aylin memasuki rumah.

Sedangkan ditempat lain tepatnya di balik pohon besar seseorang membulatkan mata tak percaya.

"Jadi Aylin anak Jendral Besar gue baru tau" gumam nya.

***























FOLLOW & VOMENT
SEEYOU🔔💖

I'M BAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang