" ini rumah kita yang baru sayang, semoga kamu betah ya"
Tasha menatap sekeliling bagunan luas didepannya, masih dengan tatapan terpananya melihat bangunan mewah itu. Rumah yang sama besarnya saat ia tinggali di London. Dengan senyum mengembang, ia menghampiri papanya dan memeluknya.
"Tasha seneng pa, rumahnya juga bagus" ucapnya dengan nada senang
Alfino merenggangkan pelukan putri semata wayangnya dan membawanya masuk ke dalam rumah baru mereka. Sebenarnya ia tidak ingin kembali ke negara ini, apalagi kota yang saat ini menjadi tujuannya. Alasannya cukup simpel menurut Alfino, yang tidak ingin mengingat masa lalu kelamnya dan yang terpenting adalah masa lalu putrinya yang begitu buruk. Namun dia bisa apa, kalau perusahaan yang ia bangun di kota ini mengalami filled dan harus ia perbaiki sebelum menjadi masalah yang besar. Sebenarnya ia bisa saja meminta salah satu orang kepercayaannya, namun ia tidak jamin jika perusahaannya akan kembali berjaya seperti sebelumnya.
Alfino menatap Tasha yang masih memeluk tangannya, memperhatikan setiap sudut rumah yang akan mereka tempati sampai kondisi perusahaannya mulai membaik.
"pa, mama Lussy udah tahu kita pindah kesini??"
Mendengar nama wanita yang selama ini selalu menemaninya sampai sesukses ini membuatnya menepuk keningnya pelan. Ia lupa mengabari kepindahannya kepada sang kekasih, atau lebih tepatnya calon mama tiri Tasha.
"aduh, papa lupa sayang. Kalau gitu kamu istirahat, biar papa ke rumah mama Lussy.."
"Tasha mau ikut ketemu mama.."
Mama. Itulah panggilan sayang Tasha kepada Lussy, walaupun belum resmi menjadi mama tirinya. Tetapi Tasha memang menyukai Lussy, begitu pun sebaliknya dimana Lussy yang sudah menganggap Tasha seperti anaknya sendiri.
"cuma sebentar sayang, nanti papa bawa mama kesini ya. Kamu istirahat aja, pasti capek kan?" bujuk Alfino
"iya deh, tapi kalau mama udah dateng bangunin Tasha ya.."
Alfino pun mengantar Tasha ke dalam kamarnya yang berada dilantai dua, setelah menugaskan satu bodyguardnya dan asisten rumah tangganya untuk menjaga Tasha, Alfino bergegas menuju rumah kekasihnya itu.
Sebenarnya setelah menikahi Lussy, ia akan memboyong wanitanya kembali ke London dan tinggal bertiga disana bersama Tasha. Namun lagi-lagi rencana itu belum terlaksana.
☘️☘️☘️☘️☘️
"kalau aku tahu kamu sama Tasha kesini, aku kan bisa jemput kamu di Bandara"
Alfino cuma menatap lembut ke arah wanitanya yang begitu kesal karena tidak mengabari kedatangannya.
"iya deh, aku minta maaf ya. Tasha udah nanyain kamu, ayo.."
Lussy yang kesal pun berjalan mendahului Alfino dan masuk kedalam mobil. Diperjalanan pun Lussy sepertinya masih kesal dengan Alfino, karena tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibirnya. Sesampainya dirumah baru Alfino, Lussy menuju kamar Tasha setelah diberitahu oleh Alfino.
"mama...."
Teriak Tasha dan berlari memeluk wanita yang baru saja membuka pintu kamarnya.
"Tasha kangen mama Lussy..." ucap Tasha maaih memeluk Lussy erat
Lussy terkekeh pelan melihat calon anaknya yang begitu menyayanginya, ia sungguh beruntung bisa sedekat ini dengan Tasha, calon anak tirinya.
"kamu sama papa kamu nakal ya. Nggak bilang sama mama kalau pindahnya hari ini" ujar Lussy sambil mencubit pelan hidung Tasha
Tasha hanya tertawa kecil melihat calon mamanya kesal.
"buat surprice mama.."
Lussy mengecup kening Tasha dengan sayang, ia tidak bisa marah ataupun kesal dengan calon anak tirinya. Sebisa mungkin dirinya akan selalu menyayangi Tasha layak anaknya sendiri. Walaupun bulan lahir dari rahimnya sendiri, sejak bertemu Tasha satu tahun yang lalu membuat hatinya menghangat. Dan rasa sayang itu pun perlahan muncul saat melihat Tasha tersenyum manis kearahnya.
"kamu udah makan sayang??" tanya Lussy sembari mengusap kepala gadis berusia dua puluh tiga tahun itu
"belum ma, soalnya aku udah kangen masakan mama"
Inilah salah satu yang semakin membuat Lussy begitu menyayangi Tasha, dengan senang hati ia pun membuatkan masakan. Khususnya untuk mereka bertiga.
☘️☘️☘️☘️☘️
"El... Tunggu.. Kemana sih dia, kok ngilang. Sialan.." umpatan seorang wanita yang tengah menatap kesal ke sudut jalanan namun tidak menemukan yang ia cari
Seorang pria berjalan dengan langkah lebarnya, menghindari seorang wanita yang mengejarnya.
Brruukk
"aauuww.."
Tabrakan dua manusia pun tak terelakkan. Tasha meringis pelan saat tubuhnya terduduk di trotoar, bokongnya sukses mendarat dengan keras disana.
"jalan pakai mata"
Tasha mendongakan kepalanya saat mendengar cacian pelaku yang menabraknya. Matanya menatap lebar saat tahu siapa pelaku yang membuatnya harus menahan sakit di bokongnya.
"o..o'om ganteng!" pekik Tasha tidak percaya
Ditatapnya dengan senyum yang lebar saat ia mengingat siapa pria didepannya ini. Dua minggu yang lalu mereka pernah bertemu di salah satu jalan yang ada di London.
"Lo lagi, dasar bocil.." gerutu pria didepannya ini
"kok om ganteng bisa disini??" tanya Tasha penasaran sembari bangkit
Masih ditatapnya dengan pandangan malas pria didepannya ini tidak membuat Tasha risih atau terganggu.
"owhh... Aku tahu.." seru Tasha
Tasha Ivy Andesya
Elias lucian
Haiiii
Ketemu lagi dengan aku...
Gimana nih, ini baru part pertama tapi udah ketemu aja ya sama O'om Elias. Kayaknya orangnya nyebelin nih..😁😁Jangan lupa vote n comentnya👌👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasha ( Sayangi Aku Mama) (END)
Romance"om.." "dasar bocah, sejak kapan gue nikah sama tante Lo??" geram Elias Pria tampan, dewasa, dan sedang menikmati hasil kerja kerasnya. Ia selalu kesal dengan Tasha yang selalu memanggilnya dengan sebutan om, padahal umurnya baru tiga puluh tiga. T...