FARSHA--FARSHA VS KINAN!
_ _ _
"Sya!"
Panggilan itu membuat Farsha menoleh ditempatnya. Kemudian mengernyit bingung saat mendapati cowok yang berada ditaman bersamanya kemarin.
"Iya?" ujar Farsha menanggapi. Sedikit tak mengerti, dia tak tau nama cowok itu.
"Oh, iya lupa. Lo kan nggak kenal gue." cengir cowok itu mengulurkan tanganya. "Saka," ujar cowok itu.
Farsha tersenyum. Ia meraih tangan Saka. "Salam kenal," gumam gadis itu lalu melepaskan tanganya. Lanjut berjalan menyusuri koridor.
Ia kira Saka tak akan mengikutinya. Tapi ternyata cowok itu berjalan disampingnya sambil sedikit memulai obrolan. Farsha risih, ia mengakui itu. Gadis itu paling dekat dengan cowok hanya 5 orang.
Jaya, Revan, Vito, Abra. Dan juga Arven yang paling dekat denganya. Jadi kalau ada seseorang yang mendekatinya terlebih cowok pasti akan Farsha jauhi. Terlebih saat tatapan tajam seolah menembus mata Farsha.
Seperti sekarang. Farsha meneguk ludahnya kasar saat melihat kelima orang itu berjalan dari arah berlawanan. Dengan tatapan tajam Arven tentunya.
"Widih, Sya! Punya cowok baru?" cibir Jaya. Sebenarnya laki-laki itu hanya ingin Saka pergi dari samping Farsha.
"Mending sama kita dong. Saka mah nggak ada apa-apanya." balas Revan tak kalah keras membuat Saka malu.
"Revan apaan sih!" bisik Farsha tajam. Dia itu orangnya agak nggak enak kalau terjadi seperti ini. Kesanya Saka dimaluin.
"Lah bener dong Sha. Lo itu nakal kan kata orang? Dah gabung ama kita aja,"
Akting baguss. Orang biasanya juga main bareng kalau dirumah.
"Bener, yok ah kekantin!" teriak Abra menarik lengan Farsha kekantin diikuti Arven yang sedari tadi diam menatap tajam Saka.
Saka hanya diam mengumpat dalam hati. Mana berani lawan. Sebenarnya berani sih, tapi dia mau ngomong aja udah disrempet mulu. Cowok itu hanya membiarkan mereka membawa Farsha pergi.
"Jaya nanti Asya bilangin Pak Makmur loh," ancan Farsha. Jaya hanya cengengesan tak jelas.
"Yee, itu untuk menyelamatkan lo dari populasi orang sok dimuka bumi," balas Jaya.
"Iya kaya Jaya," ceplos Farsha.
Gadis itu menjadi perhatian kali ini. Terlebih saat dia berjalan bersama kelima orang yang terkenal ketampananya. Apalagi nakalnya.
Arven hanya tersenyum kecil. Cowok itu maju mensejajarkan langkahnya dengan Farsha yang berjalan beriringan dengan Abra didepan.
"Ngapain deket-deket lagi?"
Farsha mendongak saat merasakan rangkulan dibahunya. Arven yang menunduk menatap Farsha membuat gadis itu mengernyit.
"Kok tumben didepan umum rangkul Asya?" tanya Farsha pada Arven. Pasalnya biasanya cowok itu sangat menjaga Farsha dari fans fans Arven. Arven merangkulnya saja sudah banyak yang memandang Farsha tajam sekarang.
"Khilaf," balas Arven datar. Tapi tak melepas rangkulanya. Cowok itu malah mempererat sehingga semakin menempel saja.
"Khilafnya nggak bagus banget amjay!" ujar Vito mencibir.
Lelah dia sebenarnya kalau lihat Arven sama Farsha udah mulai beraksi. Maksudnya udah rangkul-rangkulan. Peluk-pelukan, itu juga masih mending. Kalau paling bikin ngiri masa bisa tidur berdua? Cium-cium Farsha lagi. Kan Vito jombles.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farsha
Teen FictionGadis cantik dengan sejuta rahasia. Dia tak punya keluarga, atau tak pernah dianggap oleh keluarganya. Nakal, bodoh, itu sangat melekat padanya. Sama-sama Bad. Tak ada yang tau hubungan mereka, walaupun hanya sebatas sahabat. Tapi Arven selalu ada d...