Hari hari biasa dilakukan oleh Zaid dan Shira. Dan hari ini adalah hari minggu. Seperti biasanya Firhan dan Aisyah akan berkunjung ke rumah mereka.
"Assalamu'alaikum ya ahli kubur!" Pekik Firhan saat sampai di depan rumah anaknya itu.
Shira yang sedang menonton TV langsung bergegeas membukakan mertuanya pintu.
"Waalaikumsalam Ayah." Jawab Shira. Shira membuka pintu dan terlihatlah Firhan, Aisyah serta Bagas.
"Eh ralat! Ini sih ahli surga. Assalamu'alaikum ya ahli surga, mana gerangan ahli kubur berada?" Ucap Firhan disahuti kekehan dari Shira.
"Waalaikumsalam Ayah, Bunda. Mas Zaid lagi mandi. Masuk Ayah, Bunda, Dek masuk." Ajak Shira.
Mereka semua pun masuk ke dalam rumah tersebut. Mereka duduk di ruang tamu. Shira pergi ke dapur dan membuatkan kedua mertuanya itu minuman dingin serta membawa cemilan.
Zaid yang baru selesai mandi pun keluar dari kamar setelah memakai stelan kaos dan celana pendek.
"Siapa yang?" Tanya Zaid pada istrinya.
"Ayah sama Bunda kamu. Ada Bagas juga." Jawab Shira sambil mengaduk sirup.
Zaid berjalan keluar dan melihat Ayahnya yang sedang duduk sambil menonton TV.
"BUNDAA!! ZAID KANGEN BUNDA!" Pekik Zaid senang. Zaid langsung memeluk Bunda nya erat.
Aisyah membalas memeluk anaknya itu.
"Iiiii ini kan Bundanya Bagas! Abang sana ih! Ini Bundanya Bagas!" Ujar Bagas tak suka.
"Eh diem kau anak pungut!" Ucap Zaid kesal.
"Zaid ih! Enak aja anak pungut ini anak Bunda juga nak. Gak boleh gitu sama adeknya." Tegur Aisyah.
"Bang, Abang." Panggil Firhan. Zaid mengerling.
"Apa?" Tanya Zaid heran. Tumben sekali Ayahnya waras pikirnya.
"Main tebak-tebakan hayuk." Ucap Firhan bersemangat. Zaid yang mendengar pun langsung bersemangat pula.
"Ayuk gasken. Apa tebak-tebakannya?"
"Kuda, kuda apa yang larinya terengah-engah?" Tanya Firhan. Zaid berfikir, meski ia seorang ustadz tetapi tetap saja fikirannya lelaki.
"Ayah jangan mengajak anaknya maksiat ya. Zaid gak suka! Takut ketagihan!" Ucapnya greget.
"Jawab dulu lah. Enak aja otak ni perlu di cuci dulu biar pikirannya jernih!" Jawab Firhan sambil tersenyum sinis.
"Yaudah gatau." Ujarnya.
Shira baru saja datang dari arah dapur. Ia membawakan 3 gelas sirup dingin serta camilan.
"Kudaki hatimu tapi tak sampai sampai." Jawab Firhan.
Shira dan Aisyah langsung menoleh ke arah Firhan.
"Astagfirullah Ayah. Aku gak belok ayah, maap." Ujar Zaid kaget.
"Weh Ayah juga gak belok!"
•••
Setelah aksi perdebatan ayah anak belok atau tidaknya itu. Datanglah Legi dan Wawan. Tak lupa Satria dan Kemal juga menyusul. Entah tau dari mana saja mereka rumah Zaid.
"Assalamu'alaikum alaikum yeh!" Ucap Kemal.
Zaid memandang kedua mantan seniornya ini yang alhamdulillah nasib mereka bagus. Kerja di kantoran. Jadi bawahan Zaid tepatnya.
"Gak sopan lo berdua kerumah Pak Bos!" Ujarnya kesal.
"Ets! Kerja di kantor lo emang bos. Kalau di luar, inget lo siapa ha? Lo junior gue!" Sanggah Satria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Gaje [ End ]
HumorBudayakan follow sebelum baca😁 Sequel Ada Cinta di Pondok Pesantren Zaid dan Shira sudah menikah. Namun siapa yang bilang pernikahan itu mudah? Zaid Azzam Ibrahim, Ustadz Zaid adalah nama terkenalnya. Selain menjadi bos, Zaid juga menjadi seorang...