20. Hanya Wawan

8.2K 1.4K 157
                                    

Astagfirullah astagfirullah astagfirullah. Istighfar dulu biar gak hujat Zaid mulu ya. Kasihan anakku🤣

"JANGAN HUJAT GUE MULU BISA GAK? GUE TUH GANTENG!"

"JANGAN HUJAT GUE MULU BISA GAK? GUE TUH GANTENG!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Terpesona kan lu pada. Makanya jangan hujat gue!!!!"

Mulai narsis.

Oke...

1
2
3

Cekidot....

•••

Mereka sudah sampai di Piccadilly Circus. Banyak orang yang berlalu lalang  tentunya ini adalah tempat yang pas untuk menghasilkan pundi-pundi uang dari adiknya yang terrrr–laknat.

"Ayo ngamen cepet! Duit Abang abis!" Suruhnya.

Bagas menggeleng. Sampai Zaid berubah jadi baik pun dia tidak akan mau ngamen. Ya masa CEO duitnya bisa habis.

"Ganti ajalah CEO-nya! Biar Om Wawan aja yang jadi CEO pasti gak bakalan habis tuh duit!" Ucap Bagas dengan ekspresi sinis memandang Abangnya.

"Ohhhh tak pe. Kamu pulang jalan kaki ke Indonesia , mau?" Ancamnya. Bagas menggeleng, tolong ia butuh sayap sekarang supaya bisa terbang pulang sendirian tanpa duit Abangnya.

"Nih, ambil nih kaleng bekas sama pen. Ayo nyanyi dan berilah Abangmu ini pundi-pundi uang! Cepat!" Suruh Zaid.

Bagas menoleh ke arah Bundanya. Dan ternyata, Bundanya sedang makan bersama Shira.

"Bundaaa anakmu lagi disiksa Ini Bunda!" Pekik Bagas histeris.

Runtuh popularitas vlog terkenal, dari vlogger jadi pegamen jalanan. Eh salah, pengamen internasional.

Bagas mencebikkan mulutnya. Ia mulai membunyikan kaleng tersebut dengan memikulnya dengan pen yang di berikan Zaid sehingga menghasilkan bunyi dentingan.

"Ajeng jeng jeng. Ajeng jeng jeng..." Ucap Bagas lesu.

"Aku yang dulu sama saja yang sekarang. Dulu di tendang sekarang ku di lempar. Dulu dulu dulu aku tersiksa sekarang aku merana! "

"Cita-citaku menjadi vlog youtuber. Dulu ku susah sekarang astaghfirullah. Bersyukurlah pada Allah yang kuasa. Eh Abang pula minta siksa! "

Zaid menjeling adiknya. Orang yang berlaku lalang pun mulai berhenti dan melihat Bagas yang bernyanyi dengan bahasa yang tidak mereka pahami.

Kerumunan mulai ramai, pundi-pundi uang mulai Bagas hasilkan.

"Wah Abang lucknut lo ya Ustadz." Ucap Mbak Ayu tiba-tiba.

Zaid menoleh dan melihat Mbak Ayu yang berdiri di sebelahnya dengan setan tapi ganteng.

"Weh, udah ketemu buat di ajak bereproduksi Mbak? Keren." Ucap Zaid kaget melihat setan itu putih, ganteng, kok mau sama Mbak Ayu.

Family Gaje [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang