12. Baybay Ucup

10.5K 1.8K 106
                                    

Setelah menjadi cosplay Valentino Rossi, mereka akhirnya pun sampai ke rumah mereka. Ia langsung berlari masuk ke dalam rumahnya.

"CUP! UCUP!" Pekik Zaid kalang kabut mencari letak anak asuhnya itu alias ikan cupang.

Dan akhirnya ia sampai di depan vas cantik, vas itu kosong membuat Zaid kelabakan mencari sang adik.

"BAGASSSS!!!!!" Pekik Zaid kesal.

"Sini Bang main sama Indah." Jawab Bagas kalem. Zaid berjalan ke arah sumber suara adiknya itu dengan penuh amarah dan dendam.

"Baaagassss!" Ucapnya layak zombie yang hendak memangsa manusia. Zaid melihat adiknya itu duduk berdua dengan seorang anak kecil berumur kurang lebih 3 tahun. Mereka berdua sedang bermain masak-masakan.

Zaid meneliti, dan benar. Ucupnya sudah mencari korban tindak pembunuhan berencana oleh adiknya dan gadis kecil yang bernama indah.

"UCUPP!" Pekik Zaid frustasi. Masalahnya, Ucup adalah ikan cupang jenis langka ikan cupang kachen worachai seharga 22,5 juta dan Zaid mendapatkannya secara gratis.

"Huaaa!! Uang berenangku huaaa!" Pekiknya lagi. Zaid mengambil jasad Ucup yang lemas tak berdaya.

"Siapa dalang dari pembunuhan ini hah?" Ucap Zaid kesal kepada adiknya. Bagas menoleh dan tersenyum sambil menunjuk ke arah Indah.

Zaid pun menoleh.

"OHHH JADI KAMU YANG BUNUH UC–! Ihhhh imuttt!"

Zaid langsung menggendong Indah dan mencium-cium pipinya gemas. Bagas kaget.

"Bang! Bagas aja gak pernah abang cium!" Ucapnya tak terima.

"Kamu bau jigong. Diem lah!" Jawabnya dan Zaid kembali mencium-cium pipi Indah.

"Mau malah?" Tanya Indah lucu. Zaid menggeleng.

"Mana bisa marah. Kalau anaknya kek gini." Ucap Zaid gemas.

Shira masuk ke dalam rumahnya dan segera menghampiri suaminya yang asik mencium-cium gadis kecil itu.

"Ayang! Mau ini satu!" Ucap Zaid manja.

Indah menoleh ke arah Zaid dan memegang pipi Zaid dengan tangannya yang kecil.

"Mau ndah?" Tanyanya dan Zaid menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Cantik banget sih." Ucap Zaid gemash. Pipinya yang chubby , kulit putih dan bermata sipit membuat Zaid gemas.

"Ihh lucu kek babi." Ucapnya.

"Indah babi?" Tanyanya polos.

"Mas! Anak kecil itu, bicaranya di jaga!" Tegur Shira pada suaminya.

"Lucu ayang. Ya Allah semoga anakku nanti selucu ini. Gak kek Bagas." Ucapnya sambil memandang sang adik dengan tatapan sinis.

"Apa lu! Hih!" Ucap Bagas geram karena ia selalu di salahkan oleh Abangnya sendiri.

"Diem! Kalau gak duduk di ban pesawat! Mau?" Ucapnya kesal.

Bagas menggeram tapi ia tak bisa membalas. Dari pada ia ditinggal. Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan rebahan.

"Indah au ulang." Ucapnya lucu.

"Ih jangan pulang dulu atuh, main dulu sama Abang ya." Ucap Zaid. Indah mencoba menjauhkan wajahnya dari wajah Zaid. Ia risih dicium terus apalagi mulut Zaid bau.

"Auu! Ulutnya au!" Pekik Indah kesal.

Saat itulah Bagas tertawa terbahak saat mendengar pekikan Indah.

Family Gaje [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang